Innalillahi, 'Profesor Pisang' Asal Bantul Meninggal Dunia

Innalillahi, 'Profesor Pisang' Asal Bantul Meninggal Dunia

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Senin, 09 Sep 2024 11:10 WIB
Lasiyo, profesor pisang dari Bantul saat menunjukkan bibit pisang di penangkarannya pada Rabu (3/4/2024).
Lasiyo, 'profesor pisang' dari Bantul saat menunjukkan bibit pisang di penangkarannya pada Rabu (3/4/2024). (Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja)
Bantul -

Lasiyo Syaifudin 'Profesor Pisang' asal Ponggok, Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, meninggal dunia. Lasiyo meninggal dunia Minggu (8/9) siang setelah menjalani perawatan di rumah sakit Panembahan Senopati (RSPS) Bantul.

"Iya, kemarin siang (Lasiyo meninggal dunia)," kata anak Lasiyo, Mustofa, kepada detikJogja di rumah duka, Senin (9/9/2024).

Mustofa menjelaskan, bahwa awalnya sang ayah mengeluh sakit punggung. Selanjutnya Tofa membawa ayahnya ke RSUD Panembahan Senopati atau RSPS Bantul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terus stroke ringan, dan sempat istilahnya dikeluarkan dahaknya tapi tidak bisa keluar terus paru-paru, gitu," ucapnya.

Di tempat yang sama, tetangga Lasiyo, Diyarto menambahkan, Lasiyo sudah dua kali menjalani perawatan di rumah sakit. Perawatan pertama dijalani Lasiyo di Rumah Sakit Santa Elisabeth, Bambanglipuro, kemudian di RSPS.

ADVERTISEMENT

"Masuk rumah sakit Panembahan Senopati sekitar semingguan sedangkan yang masuk rumah sakit pertama itu bulan Agustus kalau tidak salah," ucapnya.

Menurutnya, sebelum masuk ke rumah sakit yang pertama kali Lasiyo masih beraktivitas seperti biasa. Diyarto pun mengenang Lasiyo sebagai orang yang baik dan dekat dengan masyarakat.

"Ya istilahnya kalau dibilang sempurna tidak bisa karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT, tapi semua baguslah. Terus hubungan almarhum dengan masyarakat sangat baik," ujarnya.

Suasana rumah duka Lasiyo di Ponggok, Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, Senin (9/9/2024).Suasana rumah duka Lasiyo di Ponggok, Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, Senin (9/9/2024). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja

Jenazah almarhum Lasiyo dimakamkan di makam suci Ponggok, Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, hari ini sekitar pukul 10.00 WIB.

Sekadar diketahui, Lasiyo mendapatkan julukan 'Profesor Pisang' karena keberhasilannya dalam pembibitan pisang. Lasiyo awalnya melakukan usaha bertani sejak tahun 1996. Namun, saat itu Lasiyo bukan petani pisang, melainkan petani yang menanam padi, jagung, kedelai, kacang, cabai, terong maupun tomat.

"Seiring berjalannya waktu, tepatnya pascagempa bumi Mei 2006, saya baru merasakan bahwa budi daya tanaman pangan di sawah itu sangat kurang sekali. Karena banyak petani hampir putus asa atau murung," katanya saat ditemui di kediamannya, Ponggok, Sidomulyo, Bambanglipuro, Bantul, Rabu (3/4).

Akhirnya ia pun tercetus ide untuk membangkitkan semangat para petani di Kalurahan Sidomulyo. Ide tersebut adalah dengan cara menanam pisang dan sudah Lasiyo ajukan ke Lurah Sidomulyo saat itu.

Lebih lanjut, pada 2007 muncul proyek farmer empowerment through agricultural technology and information (FEATI) dari pemerintah pusat. Proyek itu adalah program pelatihan dan pemberdayaan masyarakat.

Pada tahun 2008 Ia mendapat ajakan dari Fakultas Teknik Pertanian UGM untuk belajar di Jakarta. Setelah mengikutinya, Lasiyo mulai bisa mengembangkan beberapa jenis tanaman pisang dan berjalan dengan baik hingga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.

"Pengalaman saya nol karena saya walaupun dijuluki profesor tapi saya tamatan SD. Jadi hanya otodidak dan saya hanya sering mencoba seperti apa nanti hasilnya," katanya.

Setelah mendapatkan ilmu tersebut, Lasiyo mulai merambah ke pembibitan pisang. Dari situ pembibitannya banyak yang berhasil hingga akhirnya Sidomulyo menjadi juara nasional.

"Akhirnya setelah 2009-2011 saya merangkak pembibitan, penangkaran hasil pembelajaran tiga tahun itu. Selama itu dapat bibit juga untuk bertanam hingga pembinaan maupun pengarahan, lalu tahun 2012 Sidomulyo juara nasional," ujarnya.

Dengan pencapaian itu, Sidomulyo menjadi lebih mudah untuk mendapat bantuan bibit pisang dan lain-lain. Pencapaian Lasiyo pun terdengar hingga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul dan akhirnya membantu membuat koperasi Agro Mirasa Boga Bantul Yogyakarta atau disingkat 'Amboy'.




(apl/sip)

Hide Ads