Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo meminta maaf karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diusung partainya kini menunjukkan sikap berbeda di ujung pemerintahan. Permintaan maaf itu sekaligus sebagai bentuk pertanggungjawaban.
Ditemui usai acara di Fisipol UGM, Ganjar mengatakan PDIP mengusung Jokowi sebagai presiden selama dua periode. Dia melanjutkan, hari ini publik ada yang merasa tidak puas karena kondisi politik saat ini.
Oleh karena itu, Ganjar sebagai kader PDIP kemudian meminta maaf kepada publik atas apa yang sudah dilakukan oleh Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya tentu saja PDI Perjuangan pengusung pendukung pada pemerintah Pak Jokowi dua periode. Kalau kemudian publik ada yang merasa seperti hari ini, marah tidak puas dan sebagainya. Saya sebagai kader juga menyampaikan ya, kita minta maaf, cuma di ujung ada yang berbeda begitu. Jadi kita tanggung jawab gitu," kata Ganjar, Senin (26/8/2024).
Singgung Gibran di Pilkada Solo
Ganjar juga menyinggung momen majunya Gibran Rakabuming Raka sebagai Wali Kota Solo pada 2021 lalu. Ganjar mengatakan awalnya tidak menyepakati Gibran untuk maju.
Eks Gubernur Jateng itu bilang awalnya sempat dimintai pendapat terkait pencalonan Gibran.
"Itu kan saya dimintai pendapat bagaimana sebaiknya, tidak (mengajukan Gibran)," kata Ganjar.
Saat itu, lanjut Ganjar, dirinya mempertimbangkan nama baik Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Karena nama baik Pak Jokowi saat itu mesti kita jaga, sehingga betul-betul itu nanti proses bisa mengalir," katanya.
Oleh karena itu, pengalaman waktu itu, Ganjar mengusulkan agar kader-kader muda itu dipersiapkan terlebih dahulu. Sehingga semua mengikuti seluruh proses yang ada.
"Yang kedua kita mendorong agar yang muda-muda ini dipersiapkan dulu, sehingga prosesnya satu per satu bisa diikuti, dan itu akan lebih mematangkan. Itu pengalaman masa itu," kata dia.
Di sisi lain, Ganjar menilai jika ada kader partai banteng yang sudah melenceng dari aturan sebaiknya mundur.
"Sebaiknya kalau kita sudah tidak bisa bersama aturan-aturan sudah tidak bisa kita sepakati ya tidak bergabung lagi dengan partai, kan gitu dan ada beberapa yang sudah mundur, ada yang belum mundur," kata Ganjar.
Menurutnya, lebih baik juga partai memberikan surat pemberhentian terhadap kader yang tidak taat aturan.
"Mungkin baik juga diberikan surat memberhentikan dengan hormat, kita menghormati jasa-jasanya jadi lebih jelas gitu," pungkasnya.
(apl/apu)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas