Sejumlah warga Kalurahan Piyaman, Wonosari, Gunungkidul, menggeruduk kantor kalurahan setempat gegara wilayahnya tidak mendapat bantuan sumur bor dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Warga menuding Lurah Piyaman sebagai biang dari batalnya bantuan itu. Lurah pun meminta maaf.
"(Kedatangan warga) Terkait bantuan air dari Menhan yang pada waktu itu diterbitkan di Piyaman, Kemorosari II, serta Ngerboh II," kata salah seorang warga Piyaman, Rubikin Susilo Wardoyo (76), saat ditemui di lokasi, Jumat (16/8/2024).
"Sesudah itu dari perwakilan Menhan datang ke Pak Lurah, tapi Pak Lurah kata-katanya tidak santun, kata-katanya menyinggung orang yang datang ke desa," sambung dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Rubikin, bantuan itu akhirnya dialihkan ke Kapanewon Ponjong. Dia bilang bantuan itu nilainya setara dengan Rp 2 miliar.
"Selanjutnya bapak yang mendapatkan tugas dari Pak Menhan itu kecewa. Dengan kekecewaannya itu bantuan itu dipindah ke daerah Ponjong," ujar Rubikin.
Rubikin berujar, bantuan itu rencananya berupa 50 toren air dan pipa 12.000 meter. Jika terealisasi, piranti tersebut bisa untuk mengairi sekitar 198 hektare lahan.
"Bantuannya itu toren yang untuk tandon air 30 dan 20, pipanya 12 ribu meter. Air itu (untuk) 103 hektare dan 95 hektare," ucapnya.
Rubikin menambahkan, warga pun meminta agar Lurah tidak mengulangi perbuatannya. Warga juga menuntut Lurah meminta maaf.
"Warga Piyaman meminta Pak Lurah seperti itu jangan terulang kembali. Kedua,Pak Lurah harus santun dengan siapa saja yang datang ke sini. Minta maaf kepada warga piyaman dalam kurun waktu 24 jam," kata dia.
"Kalau tidak ada permintaan maaf kepada masyarakat Piyaman, ini akan dilanjutkan demo dan (Pak Lurah) disuruh mundur," imbuh Rubikin.
Lurah Piyaman Minta Maaf
Sementara itu Lurah Piyaman, Tugino, mengatakan dirinya tidak pernah menolak adanya rencana bantuan sumur bor dari Kemenhan. Dia bilang sumur bor itu rencananya akan dibangun di tanah kas desa (TKD).
"Sama sekali saya tidak menolak. Yang dibor itu kan di atas tanah khas desa," kata Tugino saat ditemui wartawan di Balai Kalurahan Piyaman, Jumat (16/8) sore.
Tugino juga menyatakan permintaan maaf kepada warga atas sikapnya.
"Saya minta maaf kepada warga sekalurahan Piyaman tapi dengan catatan ini menjadi pembelajaran kita sebagai Pemerintah Kalurahan Piyaman," ucap dia.
Tugino juga berjanji akan mengubah sikapnya yang disebut arogan.
"Dengan demikian saya berniat untuk ke depan lebih baik. Kami segera, masalah kepemimpinan arogan siap untuk mengubah," ujar dia.
"Tapi ini karena nasi sudah menjadi bubur (bantuan sumur bor tidak terealisasi di Piyaman), yang penting ke depan saya berniat lebih baik untuk melayani masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Piyaman," pungkas Tugino.
(dil/apu)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas