Gangguan kesehatan mental merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian, sehingga tidak sedikit orang yang mencari pertolongan kepada tenaga profesional misalnya saja psikolog maupun psikiater. Oleh karena itu, tanda-tanda kita harus ke psikolog maupun psikiater menjadi informasi penting yang perlu untuk diketahui bagi setiap orang.
Mengacu dari buku 'Didewasakan Oleh Overthinking: Seni Membebaskan Diri Dari Kebiasaan Berpikir Berlebihan' karya Septiyan Irmantari, meminta pertolongan kepada profesional di bidang kesehatan mental menjadi langkah yang bijak untuk dilakukan oleh seseorang. Tidak hanya itu saja, dengan datang ke profesional, seseorang dapat mencurahkan isi hati dan pikiran yang selama ini hanya dapat dipendam.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa psikolog dan psikiater merupakan sosok yang tepat karena mereka memiliki latar pendidikan terkait dengan kejiwaan. Mereka merupakan orang spesialis yang mampu memberikan pemahaman terkait dengan apa yang sedang dirasakan oleh seseorang. Hal inilah yang membuat psikolog dan psikiater menjadi pihak yang tepat bagi seseorang untuk mendapatkan pertolongan terkait kondisi kejiwaan maupun kesehatan mentalnya.
Namun, yang menjadi pertanyaan adalah seperti apa tanda-tanda seseorang harus segera menemui psikolog atau psikiater? Temukan penjelasannya melalui paparan berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Bedanya Psikolog dan Psikiater?
Sebelum mengetahui tanda-tanda harus ke psikolog atau psikiater, terlebih dahulu mari kita mengenal tentang bedanya psikolog dan psikiater. Meskipun serupa, ternyata dua istilah tersebut memiliki spesialisasi yang berbeda. Hal ini seperti diungkap dalam buku 'Psikologi Edisi 9 Jilid 1', bahwa psikolog memiliki jangkauan yang lebih luas. Tidak hanya hadir sebagai terapis atau terlibat dalam pekerjaan klinis, psikolog juga dapat bekerja di berbagai bidang yang lain. Sebut saja sebagai peneliti, pengajar, konsultan, hingga memberikan layanan konseling di bidang kesehatan mental.
Bahkan spesialisasi psikolog setidaknya dibagi menjadi tiga bidang yaitu psikolog akademik, psikolog klinis, dan psikolog di bidang industri, hukum, hingga lingkungan lainnya. Apabila merujuk pada psikolog klinis, maka digambarkan sebagai praktisi psikologi yang bekerja di sekolah, klinik, rumah sakit, hingga praktik pribadi.
Sementara itu, psikiater justru memiliki jangkauan yang lebih kecil. Masih merujuk dari buku yang sama dijelaskan bahwa psikiater merupakan seorang dokter medis yang telah mendapatkan pelatihan psikiatri. Seorang psikiater juga mempelajari cara mendiagnosis dan menangani gangguan mental dengan pengawasan secara profesional. Tidak hanya itu, psikiater juga diizinkan untuk memberikan resep obat kepada pasiennya.
Merujuk dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa psikolog memiliki jangkauan profesi yang lebih luas jika dibandingkan dengan psikiater. Kemudian psikiater juga dapat melakukan diagnosis dan memberikan resep obat kepada pasien yang membutuhkan.
Ini Tanda Kita Harus ke Psikolog dan Psikiater
Lantas seperti apa tanda-tanda seseorang perlu untuk meminta bantuan kepada psikolog maupun psikiater? Terdapat beberapa hal yang dapat perhatikan mulai sekarang. Berikut beberapa di antaranya.
1. Sulit Mengatur Emosi
Tanda pertama yang menunjukkan seseorang perlu mencari bantuan kepada psikolog maupun psikiater adalah saat mereka sulit untuk mengatur emosi di dalam dirinya. Seperti dijelaskan dalam laman Very Well Mind, kesulitan mengatur emosi menjadi hal yang mampu membuat tidak nyaman siapa saja yang merasakannya. Baik itu yang berkaitan dengan kemasan maupun kemarahan. Hal inilah yang membuat mencari pertolongan kepada profesional di bidang kesehatan mental perlu untuk dipertimbangkan. Alasannya karena mereka dapat membantu untuk menemukan cara mengatur emosi dengan baik agar tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.
2. Mengatasi Masalah dengan Cara Tidak Sehat
Saat seseorang menunjukkan kebiasaan mengatasi masalah dengan cara yang tidak sehat, maka tidak ada salahnya untuk menemui profesional di bidang kesehatan mental. Misalnya saja ketika mendapatkan masalah, seseorang justru menghindarinya dengan cara mengalihkan kegiatan yang merugikan. Alih-alih menyelesaikan masalah, cara tersebut justru menjadi kebiasaan yang tidak sehat.
3. Mengalami Trauma
Saat menjalani kehidupan ini terkadang ada beberapa peristiwa yang terjadi dan mampu meninggalkan efek traumatis bagi seseorang. Mengutip dari laman Psych Central, meskipun kerap merasa baik-baik saja, terkadang efek traumatis tersebut bisa memicu rasa tidak nyaman bagi siapa saja yang mengalaminya. Inilah yang membuat perlunya meminta bantuan dari profesional di bidang kesehatan mental untuk mengatasi hal tersebut.
4. Kesulitan Beraktivitas
Kemudian tanda seseorang perlu menemui psikolog maupun psikiater adalah ketika mereka kesulitan dalam beraktivitas. Apa maksudnya? Hal ini merujuk pada situasi yang menyulitkan seseorang untuk menjalani aktivitas seperti biasanya. Terdapat berbagai penyebab yang membuat seseorang mengalami situasi ini. Tidak hanya dikarenakan beban emosi yang dirasakan, tetapi juga alasan-alasan lain yang terlalu rumit untuk diatasi.
5. Pola Tidur yang Tidak Wajar
Sementara itu, dikatakan dalam laman Psychology Today, salah satu tanda seseorang perlu untuk menemui profesional di bidang kesehatan mental adalah saat mereka mengalami perubahan pola tidur yang tidak wajar. Baik itu kesulitan tidur maupun waktu tidur yang lebih lama dari biasanya yang membuat saat bangun tubuh justru terasa lelah.
6. Rasa Sakit di Fisik
Selanjutnya perlu untuk diketahui rasa sakit yang dialami pada fisik ternyata dapat berasal dari kesehatan mental yang mengalami masalah. Masih merujuk dari sumber yang sama, gangguan kesehatan mental misalnya kecemasan, depresi, hingga tekanan mental menyebabkan efek tertentu pada fisik seseorang. Meskipun disarankan untuk menemui dokter untuk mengetahui diagnosis medis, tetapi tidak jarang dokter akan merujuk pasien untuk mendapatkan terapi dari psikolog maupun psikiater.
7. Hubungan Pribadi Terganggu
Gangguan kesehatan mental juga berdampak pada hubungan pribadi siapa saja yang mengalaminya. Hal ini berkaitan dengan respon yang diberikan oleh seseorang yang mengalaminya terhadap orang-orang di sekitarnya. Misalnya saja seseorang yang merasa mudah marah kepada pasangan mereka atau memilih untuk menarik diri dari teman-teman hingga keluarga. Oleh karena itu, mempertimbangkan untuk menemui psikolog maupun psikiater perlu untuk dilakukan.
Demikian tadi rangkuman mengenai tanda-tanda harus ke psikolog atau psikiater yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan bagi detikers. Semoga informasi ini membantu.
(par/apl)
Komentar Terbanyak
Kanal YouTube Masjid Jogokariyan Diblokir Usai Bahas Konflik Palestina
Israel Ternyata Luncurkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran
BPN soal Kemungkinan Tanah Mbah Tupon Kembali: Tunggu Putusan Pengadilan