8 Cara Memilih Sepatu Lari untuk Pemula, Jangan Sampai Salah!

8 Cara Memilih Sepatu Lari untuk Pemula, Jangan Sampai Salah!

Nur Umar Akashi - detikJogja
Kamis, 08 Agu 2024 19:01 WIB
Ilustrasi lari bolak-balik memindahkan bola.
Ilustrasi sepatu lari Foto: Tirachard Kumtanom/Pexels
Jogja -

Memilih sepatu yang tepat saat akan berolahraga lari menjadi hal yang penting agar tidak mengalami cedera. Salah pilih sepatu lari dapat mengakibatkan kaki merah bahkan memar selepas lari.

Perlu diketahui sebelumnya, sepatu lari memiliki sejumlah perbedaan dengan tipe sepatu lainnya, termasuk sepatu jalan. Dilihat dari Trespass, kekhasan sepatu lari bisa ditinjau dari segi bantalan, heel drop, lengkungan, fleksibilitas, dan daya tahan.

Apakah detikers sudah berniat untuk aktif berlari tiap hari demi menjaga kesehatan? Sebelum mulai menjalaninya, mari, pelajari cara memilih sepatu lari yang tepat melalui uraian di bawah ini!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cara Memilih Sepatu Lari

Dirangkum dari Runners Need, Rocky Mountain Foot & Ankle Center, Loyola Medicine, dan Runners World, berikut ini beberapa cara atau tips memilih sepatu lari yang tepat bagi pemula:

1. Kenali Target Tempat Lari

Mengetahui informasi lengkap tentang trek lari yang akan dijadikan olahraga adalah hal penting. Pasalnya, sepatu lari untuk lintasan jalan raya dan alam berbeda. Oleh karenanya, detikers harus memastikan terlebih dahulu akan berlari di wilayah seperti apa.

ADVERTISEMENT

Sepatu lari di jalan raya memiliki bantalan yang baik dan daya serap guncangan tinggi. Sementara itu, sepatu lari lintas alam memiliki cengkeraman yang mumpuni dan sol luar kokoh.

2. Cari Tahu Ukuran Kaki dengan Tepat

Sebelum membeli sepatu lari baru, detikers harus mengukur kaki terlebih dahulu. Bahkan, jika kamu sudah mengetahui ukuran sebelumnya, tetap lakukan pengukuran lagi. Sebab, kaki seseorang cenderung melebar seiring bertambahnya usia.

Selain itu, dalam beberapa kasus, kaki seseorang tidaklah simetris. Artinya, bentuk dan ukuran antara kaki kanan dan kiri bisa jadi berbeda. Tidak mengherankan, beberapa pelari membeli ukuran sepatu yang berbeda untuk kaki kanan maupun kiri.

3. Pahami Lengkungan Kaki

Lengkungan kaki atau foot arch adalah area yang terletak antara tumit dan telapak kaki. Bila lengkungan kakimu sedang, detikers bisa mengenakan berbagai macam sepatu lari. Di sisi lain, bila lengkungannya tinggi, sepatu dengan bantalan ekstra sangat dianjurkan.

Dalam kondisi ketiga, yakni lengkungan telapak kaki rendah, detikers direkomendasikan mencari sepatu yang bisa memberikan kestabilan. Sepatu lari model ini mungkin memiliki semacam 'tiang' dari bahan yang kuat di sisi sepatu tepat di daerah lengkungan kaki.

4. Pilih Sepatu dengan Toe Box Lebar

Sesuai namanya, toe box terletak di bagian depan sepatu dan nantinya akan ditempati jari-jari kakimu. Pilih sepatu dengan ukuran toe box yang lebar sehingga telapak kaki bagian depanmu bisa melentur dan melebar secara alami, baik lebar maupun panjangnya.

Selain itu, hindari memilih sepatu dengan toe box yang terlalu sempit. Pasalnya, kondisi ini berpotensi membuat jarimu kram atau tergesek. Tipsnya, ketika mencoba sepatu lari, coba goyangkan setiap jari di dalam. Bila bisa, maka sepatu tersebut memiliki toe box yang lebar.

5. Sepatu Ringan Lebih Direkomendasikan

Tips berikutnya adalah memilih sepatu yang ringan. Apa sebabnya? Sepatu ringan akan menyebabkan lebih sedikit pengeluaran energi dan bentuk lari yang lebih efisien. Untuk mengetahui ringan tidaknya, detikers bisa mencobanya secara langsung sebelum membeli.

6. Beli Sepatu Lari pada Sore Hari

Pada penghujung hari, kaki seseorang akan semakin membesar dengan semakin banyaknya langkah yang dilalui. Oleh karena itu, detikers disarankan untuk membeli sepatu di sore hari saat kaki sedang membesar.

7. Kunjungi Toko Sepatu Offline

Saran terakhir, kunjungi toko sepatu lari offline alih-alih membelinya secara online. Dengan berbelanja secara langsung, kamu dapat mengamati sepatu lari incaran secara lebih detail.

Tentunya, detikers juga disarankan mencoba sepatu tersebut secara langsung. Sebelum berangkat pergi, sebaiknya bawa juga kaos kaki yang akan digunakan untuk berlari. Lalu, kenakan keduanya secara bersamaan sehingga kamu bisa mengetes rasanya jika dipakai saat berlari.

8. Ganti Sepatu Lari secara Berkala

Terakhir, sepatu lari memiliki masa pakai yang terbatas. Meski belum terlihat mengalami kerusakan, semakin hari fungsi sepatu lari akan menurun. Secara umum, detikers bisa mengganti sepatu lari setiap 300 hingga 500 mil atau, dalam kilometer, sekitar 482-804.

Demikian 8 cara atau tips memilih sepatu lari yang tepat bagi pemula. Jangan sampai salah pilih, ya, detikers!




(par/cln)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads