Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul memastikan tumpukan sampah di Jalan Wiyoro Baru, Baturetno, Kapanewon Banguntapan, mulai dievakuasi besok. DLH akan membuang sampah-sampah itu ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan.
Kepala DLH Bantul, Bambang Purwadi Nugroho, mengatakan DLH akan mengambil sampah-sampah tersebut. Namun, pengambilan itu tidak langsung membuat tumpukan sampah di lokasi hilang dalam sekejap.
"Maka untuk penyelesaiannya DLH dan tim teknis mulai besok pagi akan melakukan evakuasi sampah-sampah di Jalan Wiyoro Baru secara bertahap," kata Bambang kepada detikJogja, Rabu (14/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait ke mana sampah-sampah itu bakal dibuang, Bambang menyebut ke TPA Piyungan. Mengingat Bantul mendapatkan slot pembuangan ke TPA Piyungan.
"Nanti sampah di Jalan Wiyoro Baru kita evakuasi ke TPA Piyungan," ujarnya.
Sedangkan alasan DLH mau membuang sampah yang pengelolaannya di bawah swasta, Bambang mengaku karena saat ini masih berstatus darurat sampah. Selain itu, di sekitar tumpukan sampah itu bakal berdiri TPST Modalan sehingga khawatir bakal mengganggu pembangunan fasad atau bentuk depan bangunan.
"Alasan DLH turun tangan, pertama hal ini masuk dalam kondisi kedaruratan. Sebab DLH ada pekerjaan segera membangun fasad dekat lokasi tersebut," ucapnya.
"Kedua, pihak swasta tidak mampu melakukan evakuasi sampah sendiri. Sehingga kalau sampah tidak segera dievakuasi dampaknya akan menghambat kelancaran pembangunan fasad. Jadi DLH sifatnya membantu pekerjaan swasta," lanjut Bambang.
Sebelumnya, postingan yang memperlihatkan tumpukan sampah di Jalan Wiyoro Baru, Baturetno, Banguntapan, Bantul ramai di media sosial X. DLH Bantul menyebut jika sampah itu milik pengelola swasta dan sesegera mungkin akan dibersihkan.
"mau awan lewat sampahe jeh numpuk ngasi mangan dalan ki ngadune ng di yo Lur π Lokasi: Jalan Wiyoro baru," tulis akun X @merapi_uncover seperti dilihat detikJogja hari ini, Rabu (14/8).
(rih/apl)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan