Dari sekian banyak tipe ular, piton terkenal mampu memangsa hewan berukuran besar sekaligus menelannya bulat-bulat. Pertanyaannya, bagaimana cara ular piton mencerna mangsa-mangsa besar ini?
Dirujuk dari World Atlas, semua jenis piton terkumpul dalam genus Phyton dari famili Pythonidae. Ular ini dapat ditemukan di Asia dan Afrika. Terdapat banyak jenis piton di dunia, seperti piton timor, piton batu afrika, dan piton reticulatus.
Lebih lanjut, diringkas dari National Geographic, Indonesia memiliki 13 jenis piton. Di antaranya adalah sanca darah (Python brongersmai), sanca bodo (Python bivittatus), dan sanca batik (Python reticulatus).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenis ular yang tidak berbisa ini kerap terlihat dengan perut membesar di salah satu sisinya. Ternyata, perut tersebut menyimpan buruan piton yang sering kali lebih besar dibandingkan ukuran tubuhnya, seperti rusa dan anak sapi.
Lalu, bagaimana cara perut ular piton mencerna mangsanya yang besar ini? Simak penjelasan lengkapnya yang telah detikJogja siapkan dalam uraian berikut!
Mengenal Mulut Besar Ular Piton
Sebelum menelaah cara mencerna piton, detikers harus paham cara piton melahap mangsanya. Sebab, dengan kepala yang relatif 'kecil', bagaimana bisa mulutnya menelan buruan seperti rusa besar?
Dikutip dari Live Science, seorang ahli biologi menguji seberapa jauh mulut ular piton burma dapat melebar. Penelitian tersebut menemukan fakta bahwa ular ini memiliki sepotong jaringan ikat elastis yang membentang dari tempurung otak ke rahang bawahnya.
Jaringan ini memungkinkan piton untuk melahap makanan yang sangat besar. Singkat kata, berbeda dengan manusia, rahang ular piton terdiri dari dua bagian. Nah, di antara kedua bagian itu terdapat jaringan ikat, kulit, dan otot.
Jaringan-jaringan ini saling melengkapi sehingga membentuk mekanisme yang memudahkan piton membuka mulut lebar-lebar. Begitu seekor hewan berada dalam genggamannya, piton akan melilitkan tubuhnya dan kemudian, menelan hewan tersebut, baik hidup atau mati.
Kendati memiliki mulut dengan mekanisme ampuh, piton tidak selalu memangsa hewan besar. Bahkan, faktanya, sebagian besar makanan piton adalah hewan berukuran kecil seperti kelinci, rubah, dan rakun.
Selain membuktikan kemampuan mulut piton untuk melebar, penelitian ini juga menemukan bahwa biarpun ular memiliki rahang yang bisa beradaptasi, tidak semuanya dapat membuka lebar seperti piton burma.
Cara Ular Piton Mencerna Mangsa yang Besar
Disarikan dari Science ABC, secara kasat mata, ular memiliki banyak komponen yang sama dengan sistem pencernaan manusia. Setelah ditelan, makanan berjalan turun melalui kerongkongan menuju lambung.
Di sela waktu makannya, ular piton akan mengurangi aktivitas metabolisme sehingga ukuran sistem pencernaannya berkurang. Lain lagi ketika siap makan, piton akan meningkatkan metabolismenya hingga 2 sampai 3 kali lipat.
Ketika tubuh mangsa masuk perut, lambung ular piton akan mengeluarkan asam dan enzim pencernaan. Dalam beberapa jam, pH perut turun dari 7,5 menjadi 2 dan kemudian 1,5. Selanjutnya, semua bagian hewan mangsa akan dipecah dan diaduk dengan otot perut yang kuat.
Perut ular terus mencerna makanannya selama beberapa hari atau minggu tergantung ukurannya. Adanya zat asam pH 1,5 selama 2 minggu memampukan ular piton untuk melarutkan sebagian besar bahan organik kecuali keratin.
Setelah itu, makanan yang telah berubah cair masuk ke usus. Di sana, sisa-sisa hewan mangsa akan dipecah lebih lanjut dan lapisan usus akan menyerap nutrisi-nutrisinya. Usai semua proses terlalui, ular piton akan mengecil dan kembali ke ukuran aslinya.
Selama proses pencernaan yang panjang itu, ular butuh banyak energi untuk menggerakkan otot dan mengeluarkan enzim. Untuk memenuhi kebutuhan energi yang besar ini, piton dapat memakai setengah energi dari mangsa-mangsa besarnya untuk proses pencernaan.
Kondisi Rentan Ular Piton Saat Mencerna Mangsa
Dengan tubuh yang membesar di salah satu sisinya saat mencerna, ular piton akan sangat sulit bergerak sehingga rentan diserang. Bila terdapat hewan yang mengancam terus-menerus dan tidak dapat dihindari, piton dapat memuntahkan mangsanya untuk kabur.
Dalam prosesnya, bagian-bagian hewan yang belum remuk, seperti tanduk dan duri, dapat merusak organ-organ dalam piton. Bila kurang beruntung dalam proses pemuntahan ini, piton dapat sakit dan kemudian mati.
Menurut informasi dari AZ-Animals, terkadang ular piton dapat salah menilai ukuran makanannya. Umpamanya, seekor ular piton burma di Taman Nasional Everglades pernah mencoba menelan utuh buaya. Akibatnya, ular itu 'meledak' dan mati mengenaskan bersama hewan buruannya.
Demikian penjelasan lengkap mengenai cara ular piton mencerna mangsanya yang besar. Semoga menambah wawasan detikers, ya!
(sto/dil)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Cerita Warga Jogja Korban TPPO di Kamboja, Dipaksa Tipu WNI Rp 300 Juta/Bulan
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi