Joko Widodo atau Jokowi mengikuti acara reuni alumni Fakultas Kehutanan UGM di kampusnya. Di acara tersebut Jokowi mengaku heran ada kelompok yang mencari-cari kesalahannya.
Beberapa yang mengemuka adalah tudingan ijazah palsu yang merembet juga pada soal skripsinya, kegiatan KKN, hingga pembimbingnya saat kuliah. Jokowi menyebut semua tudingan itu beraroma politik.
"Sekali lagi ini politik bukan urusan asli dan tidak asli, sudah tahu semuanya itu asli tapi untuk kepentingan politik jadi terjadi hal seperti itu. Saya rasa itu saja yang ingin saya sampaikan. Saya nanti kayak curhat, tapi curhat ke teman-temannya boleh kan?," kata Jokowi saat memberikan sambutan acara reuni di Fakultas Kehutanan UGM, Sabtu (26/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia bilang, semestinya jika pihak kampus sudah menyatakan bahwa Jokowi berkuliah di UGM dan ijazah itu asli polemik ini harusnya bisa selesai. Tapi, yang terjadi justru peristiwa ini dipolitisasi.
"Tapi ya itu lah yang namanya politik, ini politik. Mestinya kalau yang namanya ijazah asli, itu kalau ibu rektor sudah menyampaikan ijazahnya dikeluarkan oleh UGM, bapak dekan Fakultas Kehutanan juga sudah menyampaikan bahwa ijazahnya asli, dan saya kuliah di situ, sudah. Sebetulnya sudah rampung itu. Yang membuat, produsennya, yang buat, sudah menyampaikan seperti itu," ujarnya.
Mantan Walikota Solo itu bilang, setelah ijazah miliknya dibuktikan asli oleh Baresrim Polri, kemudian banyak yang mencari kesalahan lainnya. Lepas ijazah, bergeser ke skripsi, lalu ke KKN.
"Begitu ijazahnya sulit dicari-cari salahnya, belok ke skripsi, skripsinya juga palsu. Skripsi itu dosen pembimbing skripsi saya itu Prof Dr Ir Achmad Soemitro, kemudian waktu itu diuji oleh Ir P Burhanudin dan Pak Sofyan Warsito, diuji ada pengujinya. Diragukan lagi," katanya.
"Skripsi diragukan ganti lagi ke KKN. Ini dari ijazah lari ke skripsi, lari ke KKN. KKN-nya didatengi ke desanya," imbuhnya.
Jokowi mengaku, ingat betul lokasi dimana dia melaksanakan KKN di Kabupaten Boyolali. Tepatnya di Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro. Termasuk juga masih mengingat teman seangkatan yang satu tim KKN dengannya.
"Itu kok dikatakan KKN-nya fiktif. Itu kok bisa semua palsu, palsu, palsu," sebut dia.
Selain itu, Jokowi juga curhat soal dirinya yang diadukan karena melakukan pembohongan publik karena menyatakan Ir Kasmudjo merupakan dosen pembimbingnya semasa kuliah.
"Begitu saya sowan ke Pak Ir Kasmudjo, saya sampaikan pak Ir Kasmudjo itu dosen pembimbing saya. Memang dosen pembimbing saya. Saya malah diadukan ke polisi, katanya pembohongan publik. Lho itu dosen-dosen saya. Dosen pembimbing saya betul," tegasnya.
Bahkan setelah lulus, Kasmudjo masih sering datang ke pabrik mebel milik Jokowi untuk menjadi mentor.
"Beliau mementori bagian produksi di pabrik yang saya miliki," sebutnya.
Oleh karena itu, Jokowi menegaskan sampai kapanpun dia menganggap Kasmudjo merupakan dosen pembimbing.
"Lho kok nggak boleh, katanya bukan dosen pembimbing. Lho dosen pembimbing, kalau saya sampai kapan pun saya akan menyampaikan kalau pak Ir Kasmudjo itu dosen pembimbing saya," tegas Jokowi.
(ahr/ahr)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
Jokowi Berkelakar soal Ijazah di Reuni Fakultas Kehutanan UGM
Blak-blakan Jokowi Ngaku Paksakan Ikut Reuni buat Redam Isu Ijazah Palsu