Apa yang Harus Dilakukan Jika Menemukan Kulit Ular? Ini Langkahnya!

Apa yang Harus Dilakukan Jika Menemukan Kulit Ular? Ini Langkahnya!

Ulvia Nur Azizah - detikJogja
Selasa, 06 Agu 2024 11:14 WIB
Ilustrasi ular weling
Ilustrasi ular. Foto: dok. Laman Thai National Parks
Jogja -

Tahukah kamu ular berganti kulit beberapa kali selama hidupnya? Proses ini merupakan hal yang wajar dan kulit lamanya mungkin saja kita temukan di sekitar rumah, taman, atau kebun. Apa yang harus dilakukan jika menemukan kulit ular? Jangan lewatkan penjelasan di bawah ini untuk tahu langkah-langkah penanganannya!

Dikutip dari laman resmi Iowa Department of Natural Resource, sebelum berganti dengan yang baru, kulit ular akan berubah menjadi kebiruan dan mata ular menjadi buram sehingga membuat penglihatannya terganggu. Ular kemudian akan menggosokkan kepalanya pada permukaan kasar seperti batu untuk merobek lapisan luar kulit.

Setelah itu, ular akan merangkak melalui celah sempit dan meluncur keluar dari kulit lamanya, sehingga kulit lama terbalik seperti kaus kaki yang dikeluarkan. Proses ini dapat berlangsung dari beberapa hari hingga beberapa minggu, tergantung pada ukuran dan kondisi tubuh ular serta lingkungannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa yang Harus Dilakukan Jika Menemukan Kulit Ular?

Dirangkum dari laman resmi Wild Life Animal Control, Humane Wildlife, serta Wildlife Removal USA, terdapat beberapa hal yang bisa kita lakukan ketika menemukan kulit ular. Mari simak informasi selengkapnya di bawah ini!

1. Penanganan Awal

Jika menemukan kulit ular, tangani kulit tersebut dengan hati-hati. Kulit ular sering kali mengandung bakteri salmonella yang dapat menular melalui kontak langsung. Untuk menghindari infeksi, jangan menyentuh kulit ular dengan tangan kosong.

ADVERTISEMENT

Gunakan sarung tangan atau kantong plastik saat memindahkannya. Cara tersebut akan mencegah bakteri masuk ke tubuh dan menjaga kebersihan area sekitar.

2. Identifikasi Spesies Ular

Selanjutnya, kita bisa melakukan identifikasi terhadap spesies ular. Kulit ular dapat memberikan petunjuk tentang jenis ular yang pernah berada di area tersebut. Setiap spesies ular memiliki ciri khas tertentu pada kulitnya yang dapat membantu dalam identifikasi. Misalnya, beberapa ular mengalami perubahan warna sebelum mengganti kulitnya.

Jika tidak yakin tentang spesies ular, sebaiknya hubungi ahli herpetologi atau petugas pengendalian hewan untuk membantu identifikasi. Mengetahui spesies ular penting untuk menentukan apakah ular tersebut beracun atau tidak, sehingga kita dapat mengambil tindakan yang sesuai untuk melindungi diri dan hewan peliharaan yang ada di rumah.

3. Periksa Lingkungan Sekitar

Setelah menemukan kulit ular, lakukan pemeriksaan menyeluruh di sekitar area tersebut. Ular sering kali bersembunyi dekat tempat mereka mengganti kulit. Proses pergantian kulit bisa membuat ular menjadi tidak nyaman dan agresif, jadi waspadalah jika ular masih berada di dekatnya.

Jika ular tersebut beracun, segera hubungi petugas pengendalian hewan profesional untuk menghindari risiko. Jika detikers tidak bisa menemukan ularnya, pastikan untuk memeriksa tempat-tempat tersembunyi dan area lain yang mungkin menjadi tempat persembunyian ular.

4. Buang Kulit Ular

Kulit ular yang dibiarkan terlalu lama dapat menjadi tempat berkembang biaknya kutu. Meskipun kutu jarang menularkan penyakit, gigitan mereka dapat menyebabkan reaksi seperti gatal, bengkak, dan rasa sakit.

Untuk mencegah hal ini, buang kulit ular dengan hati-hati. Gunakan sarung tangan untuk memindahkan kulit ular dan masukkan ke dalam kantong plastik yang rapat sebelum membuangnya ke tempat sampah. Pastikan area tempat menemukan kulit ular juga dibersihkan untuk mencegah penyebaran kutu.

Kenapa Ular Mengganti Kulit?

Ular mengganti kulit melalui proses yang disebut ecdysis, dan ada dua alasan utama mengapa mereka melakukannya. Mari simak penjelasan yang dikutip dari laman resmi Iowa Department of Natural Resource berikut ini untuk memahaminya!

1. Faktor Ukuran Tubuh

Pertama, seiring bertambahnya ukuran tubuh ular, kulitnya tidak bisa tumbuh seiring dengan tubuh. Ini mirip dengan manusia yang tumbuh dan akhirnya perlu mengganti pakaian. Oleh karena itu ular memerlukan kulit baru yang lebih longgar. Kulit lama dibuang dan digantikan dengan yang baru.

2. Menghilangkan Parasit

Kedua, mengganti kulit membantu menghilangkan parasit berbahaya yang mungkin menempel pada kulit lama. Proses ini juga menghilangkan kotoran dan infeksi. Ketika kulit berganti dengan yang baru, segala kotoran, infeksi, dan parasit akan hilang.

Jadi, jangan panik ketika menemukan kulit ular, detikers! Lakukan beberapa langkah yang sudah dijelaskan di atas dengan tenang. Semoga bermanfaat!




(par/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads