Ular Piton 6,5 Meter Ditangkap Usai Mangsa Ayam

Regional

Ular Piton 6,5 Meter Ditangkap Usai Mangsa Ayam

Apris Nawu - detikJogja
Jumat, 07 Feb 2025 15:23 WIB
Warga di Bone Bolango, Gorontalo, menangkap ular piton berukuran 6,5 meter. Hewan melata itu ditangkap usai diduga memangsa 2 ekor ayam warga.
Foto: Warga di Bone Bolango, Gorontalo, menangkap ular piton berukuran 6,5 meter. (dok. Istimewa)
Jogja -

Ular piton dengan panjang 6,5 meter ditangkap warga di Desa Mongiilo, Kecamatan Bulango Ulu, Bone Bolango, Gorontalo. Ular itu diduga usai memangsa dua ekor ayam.

"Iya, ular piton panjang 6,5 meter," ujar warga Desa Mongiilo, Rahmat kepada detikcom, Kamis (6/2/2025), dilansir detikSulsel.

Ular piton itu ditangkap di semak-semak di Desa Mongiilo pada Rabu (5/2). Rahmat pun menceritakan kronologinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya, kata Rahmat, ia kehilangan dua ekor ayam. Kemudian saat mencarinya, Rahmat melihat banyak bulu ayam di sekitar semak-semak.

"Kemarin saya itu kehilangan dua ekor ayam, saya bisa pastikan ayam saya yang dimakan ini karena di sekitar semak-semak ada banyak bulu-bulu ayam," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

"Saya lihat langsung ular ini perutnya sudah besar. Posisi ular itu sedang istirahat di semak-semak dekat kandang ayam," lanjut Rahmat.

Rahmat kemudian meminta bantuan warga lain untuk menangkap ular piton tersebut. Rahmat dan sejumlah warga menangkap ular itu menggunakan kayu dan tali.

"Saya panggil warga lain, saya bilang ada ular besar, baru kami tangkap ular dan pakai kayu yang ada baru kami ikat dengan tali di kepala," jelasnya.

Dalam video beredar, tampak tujuh orang pria menangkap ular piton tersebut. Satu orang memegang ekor ular dan sementara satu lagi menarik tali yang sudah diikatkan di kepala ular.

Lebih lanjut, menurut Rahmat, baru kali ini ada ular piton muncul di kampungnya. Ular tersebut tidak dibunuh, warga kini menunggu pihak terkait untuk mengevakuasinya.

"Itu baru pertama kali ada ular piton di sini, untuk saat ini kami menunggu dinas terkait dan pemerintah desa," pungkasnya.




(rih/ams)

Hide Ads