Seorang pemuda berinisial DS (22) dilaporkan dianiaya oleh kedua temannya di Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Satu di antara pelaku itu masih di bawah umur.
Ibu DS, Bekti Mahakusuma (42) mengungkapkan teman anaknya yang diduga menganiaya itu berinisial R (30) laki-laki asal Kalurahan Karangtengah, Kapanewon Wonosari. Satu terduga pelaku lainnya laki-laki masih di bawah umur berusia 16 tahun.
Bekti mengungkapkan kejadian berlangsung di rumah R di Kalurahan Karangtengah, Kapanewon Wonosari pada Jumat (19/7) dini hari. Saat itu DS dan keenam temannya termasuk R dan satu terduga pelaku itu merayakan ulang tahun R.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya dia (DS) main ke tempat R. R ulang tahun bakar-bakar," jelas Bekti saat ditemui detikJogja di rumahnya di Kalurahan Karangtengah, Senin (29/7/2024).
Saat di rumah terduga pelaku, DS ternyata bermain gawai miliknya. R pun mengingatkan DS untuk tidak bermain gawainya.
Namun, DS tidak mendengar peringatan R karena asyik bermain. Kemudian R mendekati DS dan mengajaknya ke belakang rumah.
DS pun menuruti permintaan R. DS, R, dan kelima temannya ke belakang rumah. DS pun menanyakan maksud R mengajaknya. R tidak menjawab pertanyaan DS dan langsung memukul korban.
"Anak saya tanya lagi ke R 'arep ngopo toh, mas?' (mau apa?). Terus tidak menjawab langsung mukul," ungkap Bekti.
R memukul bagian kepala kiri, depan, kanan, bagian dada, dan punggung DS. Akibatnya DS mengalami memar beberapa bagian badannya.
"Dipukul sampai memar-memar," kata Bekti.
Saat itu kawan lainnya yang melihat kejadian itu langsung melerai R. Namun begitu R melepaskan diri dari pegangan kawannya, ia melanjutkan menendang DS hingga terjatuh.
Saat DS terjatuh, teman DS yang masih di bawah umur itu memukulnya. Anak tersebut memukul DS di bagian mata, hidung dan mulut hingga berdarah.
"Ada temannya lagi yang mukul kena mata, hidung terus mulut sampai berdarah-darah. Terus ini (DS) bilang 'wis toh iki kenek motoku' (sudah ini kena mata saya)," ungkap Bekti.
Meski korban sudah memelas, terduga pelaku yang masih bawah umur tersebut tidak menghiraukan DS. Teman DS lainnya pun memintanya untuk lari.
DS kembali ke rumahnya lewat pintu samping rumah. Bekti berkata menyadari keadaan DS saat hendak membangunkan putranya pada pukul 06.00 WIB. Bekti terkejut saat mengetahui memar di beberapa bagian tubuh putranya.
"Saya bangunin kan keadaan miring, saya balikkan (DS). 'Astaghfirullahaladzim koe keneg opo kok koyok ngene (memar)?' (kamu kenapa keadaannya seperti itu?)," tuturnya.
"Dia bangun belum mau bicara dan dia cuma nangis. Saya kebingungan," lanjutnya.
Bekti pun mencari informasi dari teman-temannya DS sebab DS tidak mau membuka mulut. Setelahnya didapatkanlah informasi adanya DS diduga dianiaya oleh kedua temannya.
Pada Jumat (19/7) sore, Bekti memutuskan untuk melakukan visum anaknya ke RSUD Wonosari. Bekti pun menanti iktikad baik keluarga kedua teman DS.
Namun sekitar 4 hari selanjutnya tidak ada kabar dari keluarga yang bersangkutan. Akhirnya, DS memutuskan untuk mengadu ke Polres Gunungkidul pada Senin (22/7).
"Saya sharing ke yang berwajib. Ternyata pengaduan saya diterima," jelasnya.
Setelah beberapa hari setelah pengaduan itu, Bekti menuturkan kedua keluarga bersangkutan pun meminta maaf ke pihaknya. Bekti mengatakan dirinya pun memaafkan kedua teman DS itu. Namun, Bekti mengatakan dirinya sudah telanjur mengadukan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
"'Ini saya minta maaf saya terima. Akan tetapi karena kemarin saya tunggu 4-5 hari njenengan tidak ke sini, nggih, nuwun ngapunten, saya sudah telanjur ke yang berwenang'," kata Bekti mengucapkan kembali perkataan yang dilontarkannya ke orang tua terduga pelaku.
Saat ini kondisi penglihatan mata kanan DS masih terbatas, buram saat melihat. Sedangkan saat batuk DS masih mengeluarkan sedikit darah.
"Ada mata yang belum maksimal. Kalau batuk, dahak itu masih ada darah-darah itu," kata Bekti.
Keterangan Polres Gunungkidul
Terpisah, Kapolres Gunungkidul, AKBP Ary Murtini membenarkan adanya laporan dugaan penganiayaan tersebut. Ary menerangkan saat ini pihaknya masih melakukan proses pemeriksaan saksi.
"Kami Polres Gunungkidul sudah menerima laporan terkait kasus dugaan penganiayaan," jelas Ary kepada wartawan saat ditemui di Mapolres Gunungkidul, Senin (29/7).
Ditanya alasan terjadi penganiayaan itu, Ary pun belum mengetahuinya. Yang diketahuinya, tiba-tiba terjadi dugaan penganiayaan itu.
"Dia juga menyampaikan ke kami tidak tahu alasannya apa," terangnya.
(apu/cln)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Catut Nama Bupati Gunungkidul untuk Tipu-tipu, Intel Gadungan Jadi Tersangka