Seorang waria bernama Duwali alias Imel di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) tewas dibunuh tujuh pria. Belakangan diketahui, korban diiming-iming ajakan seks sesama jenis sebelum dibunuh.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (3/7/2024). Ironisnya, jenazah waria pekerja salon itu ditemukan tergeletak di pinggir jalan Jembatan Baharuru, Kecamatan Bungku Tengah, Rabu (3/7) sekitar pukul 06.00 Wita.
"Iya dugaan sementara adalah pembunuhan," ujar Kapolres Morowali AKBP Suprianto saat dihubungi detikcom, dilansir detikSulsel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah melakukan penyelidikan polisi kemudian mengamankan tujuh orang terduga pelaku. Masing-masing berinisial AM, AK, NL, MT, PU, AN, dan ARD.
"Sudah ada tujuh orang yang diamankan," jelasnya.
Kasat Reskrim Polres Morowali Iptu Agus Salim menambahkan ketujuh pelaku mulanya berkumpul di salah satu kos di Kecamatan Bungku Tengah, Selasa (2/7) malam. Salah seorang pelaku, AM, bercerita jika kerap dilecehkan dan ditelepon korban.
Para pelaku kemudian bersiasat untuk memberi pelajaran kepada korban dengan melakukan penganiayaan. Pelaku AM lalu menelepon korban untuk mengajak bertemu. Kala itu, AM mengiming-imingi korban dengan ajakan bersetubuh.
"Salah satu terduga memancing korban mengajak bertemu melakukan hubungan sesama jenis dan meminta bayaran Rp 150 ribu. (Korban) merupakan seorang waria," terang Iptu Agus Salim kepada wartawan, Kamis (4/7).
AM lalu menjemput korban dan menurunkannya di Jembatan Baharuru. Lalu dua pelaku lainnya datang untuk meminta uang dan memukuli korban.
"(Yang memukul yaitu pelaku) AN dan AK di bagian rahang membuat korban jatuh tersungkur di Jembatan Bahoruru," ungkapnya.
Tak Niat Bunuh Imel
Agus menjelaskan ketujuh pelaku mengaku tak berniat membunuh Imel. Mereka mulanya hanya berniat untuk memberi pelajaran.
"Terjadilah pemukulan yang awalnya adalah untuk berikan pelajaran namun justru jadi penyebab hilangnya nyawa korban," kata Agus.
Agus mengungkap usai melakukan pemukulan, kedua pelaku langsung meninggalkan korban yang terjatuh tak sadarkan diri. Kedua pelaku pergi membeli minuman keras untuk dibawa ke kos.
Setelahnya, kedua pelaku mengecek kondisi korban sambil membawa air untuk menyiram kepala korban. Nahas, korban ternyata tewas.
"Mengetahui korban sudah meninggal, (pelaku) AM dan NL langsung bergegas pergi dari tempat kejadian tersebut dan sesampainya di kos, mereka menyampaikan (ke pelaku lainnya) jika si korban telah meninggal," terang Agus.
Pelaku Mengaku Dilecehkan
Polisi menyebut motif penganiayaan itu dipicu kesal karena pelaku AM sering dilecehkan. Korban disebut juga sering menelepon pelaku.
"Untuk sementara pengakuan dari para terduga ini karena korban sering lakukan pelecehan, dengan memegang alat kelamin termasuk salah satu dari terduga, termasuk salah satu juga sering ditelepon oleh korban," kata Agus.
(ams/apu)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Direktur Mie Gacoan Bali Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi