Dua remaja yang dikejar rombongan tak dikenal bersenjata pedang alias klitih hingga akhirnya menabrak buk di jalan Kretek-Siluk, Ngentak, Seloharjo, Pundong, Bantul, pada Jumat pekan lalu tidak membuat laporan ke polisi. Meski demikian, polisi tetap memburu para pelaku.
Akibat kecelakaan menabrak buk atau bangunan penanda aliran sungai di pinggir jalan itu, salah satu remaja tersebut mengalami luka-luka dan patah tulang.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry mengatakan korban dan orang tuanya telah mendatangi Polsek Pundong pagi tadi. Namun kedatangan mereka bukan untuk membuat laporan polisi, tapi hanya mengambil motornya yang menjadi barang bukti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada pagi hari ini korban bersama orang tua korban datang ke Polsek Pundong dengan maksud telah menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan tidak menuntut secara hukum," kata Jeffry kepada detikJogja, Senin (29/7/2024).
Jeffry menjelaskan, motor jenis matik itu kemudian diperbaiki dan dipakai lagi oleh korban. Korban juga sempat dimintai keterangan oleh polisi.
"Hasilnya korban tidak mengenal terduga pelaku dan korban tidak tahu kendaraan terduga pelaku dikarenakan kendaraan terduga pelaku juga tidak dilengkapi pelat nomor," ujar Jeffry.
Meski tidak ada laporan resmi polisi dari pihak korban, Jeffry mengatakan polisi tetap menindaklanjuti kasus tersebut. Dia mengimbau masyarakat yang mengetahui informasi seputar kejadian itu agar menghubungi kepolisian.
"Penyelidikan diteruskan bila mendapat bukti atau keterangan yang dapat membantu ungkap kasus. Karena itu masyarakat yang mengetahui kejadian tersebut dimohon melaporkan ke Polsek Pundong atau kantor polisi terdekat. Informasi sekecil apapun sangat berguna dalam proses ungkap kasus ini," pungkas Jeffry.
Diberitakan sebelumnya, kejadian berawal saat dua remaja asal Imogiri, Bantul, itu mengendarai motor secara berboncengan pada Jumat (26/7) sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu, keduanya melaju dari Siluk menuju Kretek.
Sesampainya di sekitar lapangan Blali, Blali, Seloharjo, Pundong, keduanya berpapasan dengan rombongan bermotor. Rombongan itu terdiri dari tiga unit motor jenis matik.
"Saat berpapasan itu korban mau dipukul dengan alat semacam pedang," kata Jeffry kepada detikJogja, Sabtu (27/7).
Karena ketakutan, keduanya melarikan diri dengan cara masuk ke jalan kampung. Selanjutnya pelaku tidak lagi mengejar kedua korban.
"Karena sudah merasa aman, beberapa menit kemudian kedua korban keluar dari jalan kampung dan kembali masuk ke Jalan Kretek-Siluk dengan tujuan ke Imogiri," ujarnya.
Akan tetapi, ternyata pelaku sudah menghadang korban di dekat lapangan Blali. Bahkan rombongan tak dikenal itu kembali menyabetkan pedang ke korban.
"Tapi korban berhasil menghindar, dan pada saat itu korban juga dilempari bekas botol minuman tapi tidak mengenai kedua korban," ucapnya.
"Meski tidak kena lemparan botol, motor yang dikendarai kedua korban oleng dan kemudian menabrak buk atau bangunan kecil yang biasanya ada di pinggir jalan itu," lanjut Jeffry.
Melihat korban terjatuh, kata Jeffry, kemudian rombongan tersebut berhenti dan hendak menghampiri kedua korban. "Tapi karena banyak warga yang keluar membuat pelaku mengurungkan niatnya dan pergi meninggalkan lokasi kejadian," ujarnya.
Akibat kejadian tersebut, motor milik korban mengalami kerusakan pada bodi bagian depan. Sedangkan salah satu korban mengalami luka-luka.
"Korban atas nama R mengalami luka di bagian kepala, patah tulang bahu kanan, dan lutut kaki kiri sobek," ucap Jeffry saat itu.
Polisi telah melakukan olah TKP dan penyelidikan. Polisi menemukan beberapa bukti, yaitu motor korban dan pecahan botol miras yang diduga dilemparkan ke korban.
(dil/apu)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang
Sekjen PDIP Hasto Divonis 3,5 Tahun Bui