Polisi Geledah Rumah Anak Bunuh Ayah di Ngaglik, Temukan Surat Rujukan RSJ

Polisi Geledah Rumah Anak Bunuh Ayah di Ngaglik, Temukan Surat Rujukan RSJ

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Selasa, 23 Jul 2024 12:44 WIB
Garis polisi dilarang melintas..Grandyos Zafna//ilustrasi/detikcom
Ilustrasi TKP pembunuhan. Foto: Grandyos Zafna
Sleman -

Polisi menangkap seorang pemuda inisial FPN (22) yang tega membunuh ayahnya S (66) di Ngaglik, Sleman. Saat proses penggeledahan di rumah pelaku usai kejadian, Senin (22/7) malam, polisi menemukan surat rujukan ke rumah sakit jiwa (RSJ).

Surat rujukan itu diketahui atas nama tersangka FPN yang dirujuk dari RSI ke Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta.

"Memang ketika kita lakukan penggeledahan rumahnya kita jumpai yang bersangkutan itu pernah berobat di Rumah Sakit Islam, RSI. Habis itu kita lihat rujukannya, rujukannya ke (RSJ) Grhasia," kata Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian, kepada wartawan, Selasa (23/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, polisi belum bisa menyimpulkan apakah pelaku mengalami gangguan jiwa atau tidak.

"Kalau gangguan jiwa kita belum bisa menyimpulkan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Meski demikian, Adrian mengungkapkan bahwa pelaku sempat sulit diajak berkomunikasi dengan petugas.

"Memang tadi malam (pelaku) saat kita komunikasi dia agak kesulitan. Maksudnya pas diajak komunikasi itu agak sulit," jelasnya.

Untuk memastikan kejiwaan pelaku, kata Adrian, saat ini penyidik tengah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit.

"Rencana memang mau kita, kalau ada hasil koordinasi di Grhasia ini memang dia pernah di situ, kita minta observasi Grhasia," ujarnya.

Saat ini FPN pun telah ditetapkan sebagai tersangka. Kemungkinan dia bisa dijerat pasal pembunuhan berencana.

"Iya (Pasal 340 KUHP)," pungkasnya.

Sosok Pelaku

Sementara itu, Dukuh setempat, inisial J mengatakan FPN disebut menjadi pendiam setelah ditinggal meninggal dunia ibunya sekitar 2020 silam. Sikap itu pun berlanjut hingga saat ini.

Sebelum kejadian ini, lanjut J, FPN juga sering ikut kegiatan kampung. Namun juga hanya lebih banyak diam.

Lebih lanjut, J mengatakan dirinya tidak mengetahui secara detail penganiayaan yang berujung korban meninggal itu.

"Iya, saya baru ngobrol depan rumah, ada orang datang katanya ada ribut di TKP itu. Pemikiran saya cuma ribut biasa nggak sampai kejadian itu," kata J saat ditemui wartawan di rumahnya, Selasa (23/7).




(rih/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads