Ada Pengerjaan Drainase di Jalan Kyai Mojo Jogja, Rekayasa Lalin Disiapkan

Proyek drainase di Medan yang belum rampung. — Ilustrasi proyek drainase. Foto: Nizar Aldi/detikSumut

Jogja -

Pengerjaan saluran drainase atau resapan air hujan di Jalan Kyai Mojo, Tegalrejo, Kota Jogja ke arah Tugu Jogja akan dimulai pada Selasa (16/7). Dengan adanya proyek tersebut arus lalu lintas (lalin) akan dialihkan, terutama saat jam-jam sibuk.

Kanit Turjawali Polresta Jogja, Iptu Jayeng Hadi menjelaskan informasi awal yang ia terima jalur tersebut akan ditutup total mulai Selasa besok. Namun pada informasi terbaru dari Dishub dan DPUPKP Kota Jogja, jalan tersebut masih bisa dilewati.

"Ini ada perubahan, rencana besok mau dikerjakan, tapi ternyata besok baru mau digergaji (melubangi aspal)," jelas Jayeng saat dihubungi detikJogja, Senin (15/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengerjaan drainase ini berada di jalur utara Jalan Kyai Mojo. Tepatnya dari simpang tiga Jalan HOS Cokroaminoto ke timur sepanjang kurang lebih 300 meter.

"Panjangnya cuma 300 sekian meter, dari pertigaan itu ke timur, atau baratnya jembatan," papar Jayeng.

Jalan Kyai Mojo merupakan jalur yang sangat padat pada jam-jam sibuk. Jayeng menyampaikan tak menutup kemungkinan pihaknya akan menutup jalur tersebut jika dirasa sangat padat saat jam sibuk.

Adapun pengalihannya, pada pertigaan Jalan Kyai Mojo-HOS Cokroaminoto, pengguna jalan dari arah barat akan diarahkan ke selatan menuju Jalan HOS Cokroaminoto. Selanjutnya di kompleks Kantor BPK atau simpang empat Wirobrajan ke timur.

"Jalurnya (arus lalin) masih mengalir, kalau padat, itu (Jalan Kyai Mojo) kan tumpuan utama, nanti kita arahkan ke selatan lewat (kompleks kantor) BPK, lalu ke timur," imbuhnya.

Setelah tahap awal pemotongan aspal ini, imbuh Jayeng, dilanjutkan dengan penggalian. Pada tahap ini, dimungkinkan akan ada penutupan penuh pada jalur tersebut.

"(Setelah dilubangi aspalnya) Nanti dikeduk (digali)," terang Jayeng.

"Besok sudah mulai, ngeduk (menggali) minggu-minggu ini. Ketika dikeduk kita lihat situasi (tutup jalur total atau tidak). Dampaknya kelihatan di kala padat," pungkasnya.