Ricuh di Teras Malioboro 2 Reda, Polisi: Yang Merasa Kena Pukul Silakan Lapor

Ricuh di Teras Malioboro 2 Reda, Polisi: Yang Merasa Kena Pukul Silakan Lapor

Dwi Agus - detikJogja
Sabtu, 13 Jul 2024 22:39 WIB
Kapolresta Jogja Kombes Aditya Surya Dharma saat ditemui di kawasan Teras Malioboro 2, Sabtu (13/7/2024).
Kapolresta Jogja Kombes Aditya Surya Dharma saat ditemui di kawasan Teras Malioboro 2, Sabtu (13/7/2024). (Foto: Dwi Agus/detikJogja)
Jogja -

Kapolresta Jogja Kombes Aditya Surya Dharma mempersilakan pihak yang merasa menjadi korban penganiayaan saat aksi di Teras Malioboro 2 melaporkan ke polisi. Diketahui kericuhan sempat terjadi antara pedagang dengan pihak keamanan yang bertugas di kawasan Malioboro.

Walau begitu, pihaknya berhasil menengahi kericuhan ini. Sehingga kejadian tidak semakin memanas di antara kedua kelompok. Langkah antisipasi diambil dengan memisahkan antara pedagang dan pihak keamanan agar tidak saling berhadapan.

"Tadi ada sempat sedikit gesekan antar para pedagang PKL maupun dari penjaga UPT Malioboro 2. Alhamdulillah dari petugas kepolisian bisa menengahi," jelasnya saat ditemui di pedestrian Malioboro depan Teras Malioboro 2, Sabtu (13/7/2024) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aditya membenarkan bahwa kondisi berulang kali memanas selama aksi. Berawal dari saling dorong hingga terjadi kontak fisik. Bahkan beberapa kejadian berlangsung antara setelah Magrib hingga 20.40 WIB.

Pihaknya juga mendapatkan informasi sempat terjadi kontak fisik yang berujung penganiayaan. Hanya saja belum bisa diketahui siapa yang memulai kericuhan ini. Hanya saja dia meminta agar pihak yang dirugikan melapor ke polisi.

ADVERTISEMENT

"Ada yang merasa kena pukul kami persilakan membuat laporan. Siapa yang memukul siapa masih kita dalami lagi. Kami imbau yang kena penganiayaan bisa berkoordinasi dengan kepolisian," katanya.

Tak hanya kontak fisik, adapula beberapa yang mendapatkan pelecehan seksual. Tepatnya saat kerumunan yang muncul selama kericuhan. Berupa aksi memegang bagian sensitif perempuan oleh sosok yang belum teridentifikasi.

Aditya menuturkan belum ada laporan terkait kejadian ini. Namun dia tetap meminta agar segera membuat laporan polisi. Sehingga adanya pelecehan seksual maupun penganiayaan dapat segera diselidiki.

"Belum ada laporan terkait ricuh ini. (Pelecehan seksual) Itu masih kita dalami," ujarnya.

Kericuhan berawal dari tuntutan para pedagang Teras Malioboro 2. Berupa keinginan untuk berjualan di selasar pedestrian Malioboro. Aksi ini sebagai bentuk kekecewaan kebijakan relokasi yang dilakukan Pemkot Jogja dan Pemda DIY.

"Dari pedagang Teras Malioboro ingin berjualan kembali di selasar pedestrian, aturan dari Pemda mereka tetap di dalam sehingga terjadi gesekan," katanya.

Kericuhan mulai mereda saat mendekati pukul 21.00 WIB. Kedua belah pihak mampu mengendalikan diri sehingga tak terjadi kericuhan lanjutan. Seiring meredanya kericuhan, pintu Teras Malioboro 2 juga berhasil dibuka.

Memasuki sekitar pukul 21.30 WIB, pedagang Teras Malioboro 2 mulai kembali ke lapaknya masing-masing. Para wisatawan juga terlihat mulai memasuki Teras Malioboro 2 untuk berbelanja. Sementara itu sebagian pihak keamanan kawasan Malioboro masih berjaga di area halaman Teras Malioboro 2.

"Kami imbau kepada masing-masing pihak untuk sama-sama menahan diri, dengan situasi Malioboro dilihat masih banyak wisatawan yang belanja," ujarnya.

"Sehingga kita harus mendukung suasana agar tidak terjadi eskalasi lebih buruk. Nanti kita jaga image Kota Jogja sebagai kota pariwisata, pendidikan dan budaya," tambahnya.




(aku/aku)

Koleksi Pilihan

Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikjogja

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads