IDI Angkat Bicara soal Bayi di Gunungkidul Diduga Jadi Korban Malpraktik

IDI Angkat Bicara soal Bayi di Gunungkidul Diduga Jadi Korban Malpraktik

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Senin, 08 Jul 2024 14:59 WIB
Ilustrasi bayi prematur
Ilustrasi bayi. Foto: Getty Images/Ratchat
Gunungkidul -

Bayi dari Nurul Hidayah Isnaniyah (36) di Gunungkidul diduga menjadi korban malpraktik oknum dokter sehingga mengalami cedera Brachial Plexus. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Gunungkidul angkat bicara terkait hal itu.

Ketua IDI Gunungkidul, Diah Prasetyorini mengungkapkan pihaknya menyerahkan kasus tersebut kepada Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI). Sebab proses kasus tersebut sudah berada di MKDI.

"Kalau saya sebagai Ketua IDI terus terang saya serahkan proses yang ada ke MKDKI karena memang prosesnya sudah ke sana," jelas Diah kepada wartawan saat ditemui di RSUD Wonosari, Senin (8/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua IDI Gunungkidul, Diah Prasetyorini, Senin (8/7/2024).Ketua IDI Gunungkidul, Diah Prasetyorini, Senin (8/7/2024). Foto: Muhammad Iqbal Al Fardi/detikJogja

Dia mengatakan kasus tersebut sudah di luar kewenangannya karena sudah lebih dulu diadukan ke MKDKI.

"Karena sudah di luar kami kalau itu," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Diah menyebutkan dokter yang menangani ibu dan bayi itu anggota IDI Gunungkidul, yakni dokter spesialis kandungan. Dokter itu juga menjalani praktik kedokterannya di salah satu rumah sakit milik pemerintah.

"Jadi kita tunggu (proses yang ada di MKDKI) dan juga dokter itu sebagai bagian dari POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia). Jadi sudah ada organisasi di atasnya," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang perempuan di Gunungkidul, Nurul Hidayah Isnaniyah (36) mengaku menjadi korban dugaan malpraktik di salah satu rumah sakit di Gunungkidul oleh seorang dokter pada saat melahirkan anak keduanya. Akibatnya, anaknya laki laki itu mengalami cedera Brachial Plexus pada tangan kirinya.

Isna mengadukan hal tersebut ke Polres Gunungkidul pada 31 Oktober 2023. Proses mediasi pun berlangsung pada Maret lalu. Merasa tidak ada jalan keluar, dia pun mengadukan hal tersebut ke MKDKI.

"Kami memutuskan untuk mengambil langkah melaporkan beliau ke MKDKI untuk bisa ditengahi dari MKDKI bagaimana untuk kasus saya apakah terjadi pelanggaran prosedur atau ada pelanggaran etik," kata Isna kepada wartawan, Kamis (4/7).

Anak Isna kini memasuki usia 14 bulan. Adapun kondisi lengan kiri anaknya masih terbatas.

Pada Jumat (5/7), wartawan mencoba meminta keterangan dari rumah sakit terkait. Namun begitu wartawan tidak bertemu dengan pihak yang berhak memberi keterangan. Permintaan konfirmasi kepada dokter terkait melalui pesan singkat yang dilakukan detikJogja pun belum mendapatkan jawaban.




(rih/rih)

Hide Ads