Mengapa Seseorang Bisa Buta Warna? Ini Ciri-ciri dan Cara Mengatasinya

Mengapa Seseorang Bisa Buta Warna? Ini Ciri-ciri dan Cara Mengatasinya

Anindya Milagsita - detikJogja
Minggu, 30 Jun 2024 15:03 WIB
A person holding an open book that contains two pages, each displaying a different circular color vision test. These tests, composed of numerous small, colored dots with a number in the center, are designed to diagnose color blindness. The numbers are formed by dots of a slightly different color, testing the girlΒ΄s ability to distinguish these colors
Ilustrasi tes buta warna Foto: Getty Images/Ricardo Mendoza Garbayo
Jogja -

Kelainan indera penglihatan yang berkaitan dengan buta warna membuat para pengidapnya kesulitan dalam mengenali warna-warna tertentu. Namun, sebenarnya mengapa seseorang bisa buta warna? Berikut penjelasannya.

Berdasarkan informasi yang dibagikan dalam buku 'Cerdas Tes Buta Warna' karya Dwi Sunar Prasetyono, buta warna dapat disebut juga sebagai defisiensi penglihatan warna. Pengertian buta warna adalah penurunan kemampuan maupun ketidakmampuan seseorang dalam melihat warna-warna tertentu. Bukan hanya itu, buta warna juga membuat seseorang tidak dapat melihat perbedaan warna dalam kondisi pencahayaan yang cenderung normal.

Meskipun disebut sebagai buta warna, sebenarnya seseorang yang mengalaminya tidak benar-benar mengalami kebutaan dalam melihat warna. Melainkan mereka memiliki kekurangan dalam penglihatan yang berkaitan dengan warna. Lantas apa yang menjadi penyebab seseorang bisa buta warna? Temukan jawabannya melalui paparan berikut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ciri-ciri Buta Warna

Sebelum mengetahui mengapa seseorang bisa buta warna, tidak ada salahnya bagi detikers untuk memahami secara lebih dekat terkait ciri-ciri buta warna itu sendiri. Dikutip dari buku 'Penyakit Menurun dan Pencegahannya' oleh Ryzald Mahendra Putra dan 'Penyakit Genetika' karya Murwani Dewi Wijayanti, terdapat sejumlah gejala yang menunjukkan seseorang mengalami buta warna. Adapun ciri-ciri yang dapat diketahui adalah sebagai berikut:

  1. Sering salah dalam menyebutkan warna yang dilihatnya.
  2. Tidak bisa membedakan warna-warna tertentu.
  3. Mengalami kesulitan dalam membedakan semua jenis warna.
  4. Tidak peka terhadap cahaya yang cenderung terang.

Penyebab Seseorang Bisa Buta Warna

Lantas mengapa seseorang bisa buta warna? Merujuk dari buku 'Biologi Pelajaran Biologi untuk SMA/MA' karya Begot Santoso, buta warna termasuk kelainan yang dialami oleh seseorang yang disebabkan oleh gen cb atau colour blind. Gen tersebut diketahui berada pada kromosom X dan memiliki sifat yang resesif.

ADVERTISEMENT

Buta warna dapat terjadi karena penyakit genetis yang diakibatkan oleh rusaknya sel kerucut pada retina mata manusia. Hal tersebut senada dengan apa yang disampaikan dalam buku 'Biologi Interaktif Kelas XII IPA' karya Wijaya Jati, buta warna ditentukan oleh gen resesif yang terpaut dengan kromosom X.

Sementara itu, masih dikutip dari buku 'Penyakit Genetika', disampaikan bahwa saat seseorang yang mengalami buta warna lahir dengan kondisi yang tidak memiliki pigmen untuk bisa peka terhadap cahaya maupun warna-warna di sekitarnya. Pigmen yang dimaksud berfungsi untuk membedakan tiga warna yaitu merah, biru, dan hijau.

Kemudian perlu dipahami bahwa terdapat dua jenis buta warna yang dapat dialami oleh seseorang. Kedua jenis buta warna tersebut adalah buta warna total dan buta warna parsial. Adapun buta warna total adalah ketidakmampuan seseorang dalam membedakan seluruh jenis warna. Mereka yang mengalami buta total cenderung melihat semuanya tampak berwarna hitam dan putih.

Berbeda dengan buta warna parsial yang dapat diartikan sebagai ketidakmampuan seseorang dalam membedakan warna-warna tertentu. Misalnya saja warna merah maupun hijau. Hal ini dikarenakan terdapat kelainan genetik yang diturunkan dari orang tua mereka maupun keturunan terdahulu.

Cara Mengatasi Buta Warna

Apakah buta warna bisa diatasi? Terkait dengan hal ini orang dewasa perlu untuk menyadari kelainan buta pada anak-anak maupun orang terdekat mereka sejak usia dini atau anak-anak. Seperti disampaikan dalam buku sebelumnya, anak-anak yang mengalami buta warna cenderung tidak menunjukkan ciri-ciri khusus. Hal ini dikarenakan mereka dapat tumbuh dengan baik seperti anak-anak pada umumnya, baik itu yang berkaitan dengan fisik maupun kesehatannya.

Oleh karena itu, pentingnya peran orang tua dalam melakukan tes buta warna sedari dini kepada anak-anak mereka. Secara umum, tes buta warna yang biasanya dilakukan bernama tes Ishihara. Tes tersebut menampilkan sejumlah lingkaran berwarna yang di bagian tengahnya ditulis beberapa angka. Tes ini dirancang khusus agar dapat mengetahui seseorang termasuk pengidap buta warna atau tidak.

Namun demikian, cara mengatasi buta warna hingga saat ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan dalam buku sebelumnya, yang mana terdapat sejumlah ilmuwan yang melakukan penelitian terhadap monyet dewasa. Metode yang dilakukan adalah dengan terapi gen. Meskipun hasil temuan menunjukkan keberhasilan, tetapi masih diperlukan evaluasi jangka panjang.

Sementara itu, disampaikan dalam laman resmi National Eye Institute, buta warna tidak ada obatnya. Sebaliknya, terdapat kacamata maupun lensa kontak khusus yang bisa membantu seorang pengidap dalam melihat perbedaan warna. Alat bantu ini akan membantu seorang pengidap buta warna dengan cara kerja meningkatkan kontras antara warna. Hal inilah yang mampu membantu pengidap buta warna lebih mudah membedakan warna yang satu dengan lainnya.

Namun, agar dapat mendapatkan alat bantu tersebut seseorang harus berkonsultasi dengan dokter mata maupun ahli kesehatan lainnya. Terlebih lagi apabila kondisi buta warna mengganggu aktivitas sehari-hari, maka jangan ragu untuk meminta bantuan kepada profesional di bidang kesehatan.

Nah, itulah tadi rangkuman penjelasan mengenai mengapa seseorang bisa buta warna lengkap dengan ciri-ciri dan cara mengatasinya. Semoga informasi ini bermanfaat.




(par/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads