Hal ihwal keributan di Jalan Bhayangkara, Ngampilan, Kota Jogja, yang sempat menyeret nama wilayah Babarsari, Sleman, belum terungkap sepenuhnya. Korban yang menjadi saksi kunci dalam kasus ini belum bisa dimintai keterangan oleh kepolisian.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, polisi menyebut dalam keributan yang terjadi di depan sebuah klinik kecantikan di Jalan Bhayangkara itu, korban dan pelaku saling kenal. Hal itu disampaikan Kasat Reskrim Polresta Jogja, AKP Probo Satrio, kemarin.
"Ya kalau mereka kenal lah itu, satu sama lain kenal itu nggak ada yang nggak kenal," kata Probo Satrio saat dihubungi wartawan, Kamis (20/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Probo mengatakan, korban masih belum bisa dimintai keterangan seputar keributan tersebut. Sebab, korban masih menjalani perawatan di rumah sakit. Kepolisian masih menunggu keterangan dari korban terkait detail peristiwa dan motif di baliknya.
"Ya yang paling tahu siapa pelakunya kan korban. Kan mereka ini sama-sama dari timur semua kan. Iya satu daerah itu mereka itu satu, dan mereka itu kenal," ungkap dia.
"Iya yang pastinya supaya korban menceritakan peristiwa, motifnya apa, kemudian siapa yang melakukan kan tahu nih korban," sambung Probo.
Diberitakan sebelumnya, keributan itu sempat menyeret nama Babarsari setelah beredar kabar bernarasi suasana di Babarsari, Sleman, memanas karena ada konflik kelompok masyarakat. Kabar itu beredar di media sosial X. Ternyata keributan bukan terjadi di Babarsari, tapi di Ngampilan, Jogja.
"Jadi gini itu kan ada ribut-ribut di Jalan Bhayangkara itu di depan LBC, nah itu kemudian ada yang luka parah terus dibawa ke rumah sakit kemudian baru saudaranya laporan ke kita," kata Probo saat dihubungi wartawan, Rabu (19/6) lalu.
Kasus ini masih dalam penyelidikan Polresta Jogja. Menurut Probo, ada dua korban dalam kejadian itu.
"Nggih (iya, ada dua korban). Iya korban (dari luar Jogja). Jadi yang parah satu, lukanya ada yang luka bacok. Belum (bisa dimintai keterangan), masih di rumah sakit," jelasnya.
(dil/dil)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan