Pelaku pembunuhan Tiyasmi (54), yakni IRS (24) alias Jepon, mengaku awalnya hanya berniat main ke Parangtritis. Selanjutnya, warga Kapanewon Kretek, Bantul ini berniat untuk pijat.
"Iya (pijat), belum plus-plus tapi baru pijat saja. Awal Rp 120 ribu dan akhirnya kena Rp 100 ribu tapi belum dibayarkan," katanya kepada wartawan di Polres Bantul, Kamis (13/6/2024).
Semua itu, kata Jepon, karena sudah beberapa kali bertemu dengan Tiyasmi. Meskipun keduanya tidak saling mengenal.
"Baru kenal, dan sudah pernah beberapa ketemu sebelumnya," ujarnya.
Usai dipijat, Jepon mendapati ponsel korban tergeletak di dalam kamar. Mendapati hal tersebut, timbul niatan Jepon untuk mencurinya.
"Belum ada niat (awalnya). Kalau niat saat berada di dalam kamar, saya lihat ada HP dan korban saat itu tidak lihat," ucapnya.
![]() |
Sialnya, aksi Jepon kepergok Tiyasmi hingga akhirnya korban berteriak. Karena kalut, Jepon lalu berupaya membungkam mulut Tiyasmi.
"Spontan saja, karena ketahuan terus saya cekik sama saya bekap tisu dan bantal (mulutnya)," ujarnya.
Menyoal motif, Jepon mengaku karena membutuhkan uang untuk hidup sehari-hari. "Uangnya buat makan," katanya.
Sebelumnya, polisi mengungkapkan modus pembunuhan Tiyasmi (54) di dalam kosan Mancingan XI, Parangtritis, Kretek, Bantul murni pencurian dengan kekerasan (Curas). Tersangka tega membunuh karena Tiyasmi berteriak saat tersangka ketahuan mencuri ponsel dan uang tunai.
"Antara korban dan tersangka memang tidak saling kenal. Sehingga modusnya memang murni pencurian dengan kekerasan, dan yang dicuri HP dan uang tunai milik korban," kata Kapolsek Kretek, AKP Haryanto kepada detikJogja, Jumat (7/6).
Semua itu, kata Haryanto, karena tersangka yakni IRS (24) alias Jepon, warga Kapanewon Kretek, Bantul adalah orang yang terkenal berperilaku kurang baik di lingkungan tempat tinggalnya. Saat mencuri ponsel di tempat Tiyasmi ternyata Jepon ketahuan.
(apu/cln)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa