Polisi mengungkapkan fakta baru pembunuhan Tiyasmi (54) di dalam kosan Mancingan XI, Parangtritis, Kretek, Bantul, murni pencurian dengan kekerasan (curas). Tersangka tega membunuh karena Tiyasmi berteriak saat tersangka ketahuan mencuri ponsel dan uang tunai.
"Antara korban dan tersangka memang tidak saling kenal. Sehingga modusnya memang murni pencurian dengan kekerasan, dan yang dicuri HP dan uang tunai milik korban," kata Kapolsek Kretek, AKP Haryanto kepada detikJogja, Jumat (7/6/2024).
Haryanto menerangkan, tersangka yakni IRS (24) alias Jepon itu dikenal sebagai orang yang berperilaku kurang baik di lingkungan tempat tinggalnya di Kapanewon Kretek, Bantul. Saat mencuri HP dan uang tunai di tempat Tiyasmi, ternyata Jepon ketahuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi modus percintaan tidak ada. Karena dia teriak waktu diambil HP dan diminta uangnya itu, teriak dia (korban)," ucapnya.
"Nah, mungkin korban berpikiran kalau teriak lalu ketahuan dan akhirnya jadi kasus juga. Akhirnya korban kalut dan membunuh korban dengan cara dicekik," lanjut Haryanto.
Jepon juga dikenal tertutup dan jarang bersosialisasi di lingkungan tempat tinggalnya.
"Di lingkungan tempat tinggalnya, dia tertutup dan tidak pernah membaur dengan warga lainnya," ujarnya.
Sebelumnya, polisi menangkap seorang pria terduga pembunuh wanita bernama Tiyasmi (54) yang jasadnya ditemukan dalam kondisi mulut tersumpal tisu di kos wilayah Bantul. Pria yang ditangkap itu berinisial IRS (24) warga Kapanewon Kretek, Bantul.
"Bahwa benar pada siang hari ini sekitar jam 14.00 WIB, dugaan yang sudah kita kejar selama enam hari ini. Atas nama inisial IRS, warga Bantul, Kretek," kata Dirreskrimum Polda DIY, Kombes FX Endriadi saat dihubungi wartawan untuk konfirmasi penangkapan pembunuh Tiyasmi, Sabtu (1/6).
(ams/dil)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang