Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini kekeringan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bantul disebut sebagai salah satu kabupaten di DIY yang berstatus siaga kekeringan.
Hal itu diungkapkan Kepala Stasiun Klimatologi BMKG DIY, Reni Kraningtyas. Dia menjelaskan, peringatan dini kekeringan meteorologis ini dari hasil pemantauan berkurangnya curah hujan.
"Peringatan dini kekeringan meteorologis adalah berkurangnya curah hujan dari keadaan normalnya, dalam jangka waktu yang panjang dengan kurun waktu bulanan, dua bulanan dan seterusnya," kata Reni dalam keterangan tertulis yang diterima detikJogja, Senin (10/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reni menjelaskan, peringatan dini ini dikeluarkan berdasar hasil pemantauan curah hujan hingga tanggal 9 Juni 2024. Selain itu juga prakiraan peluang curah hujan 2 dasarian ke depan.
Berdasarkan hal tersebut, lanjut Reni, maka terdapat potensi kekeringan meteorologis. Dia menjelaskan saat ini status Kabupaten Bantul dalam posisi oranye atau siaga kekeringan. Adapun wilayah lain masih berstatus hijau.
"Status siaga, telah mengalami hari tanpa hujan lebih dari 31 hari dan prakiraan curah hujan rendah kurang 20 mm/dasarian dengan peluang terjadi di atas 70 persen di Kabupaten Bantul," ucapnya.
Terkait dengan hal itu, BMKG mengimbau masyarakat serta pemerintah daerah setempat yang berada dalam wilayah peringatan dini untuk mengantisipasi dampak kekeringan meteorologis. Terutama sektor pertanian dengan sistem tadah hujan.
"Waspada pengurangan ketersediaan air tanah (kelangkaan air bersih). Serta waspada peningkatan potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan," pungkasnya.
(dil/apl)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang