Tegas! Trump Ancam Cabut Dukungan Jika Israel Kuasai Tepi Barat

Internasional

Tegas! Trump Ancam Cabut Dukungan Jika Israel Kuasai Tepi Barat

Isal Mawardi - detikJogja
Jumat, 24 Okt 2025 00:03 WIB
Menanti Janji Trump dan Nasib Palestina
Donald Trump. Foto: detik
Jogja -

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mewanti-wanti Israel soal Tepi Barat. Trump mengancam akan mencabut dukungan jika Israel nekat mencaplok wilayah tersebut. Hal ini diutarakan Trump dalam wawancaranya dengan majalah Time.

Dilansir detikNews mengutip AFP, Kamis (23/10/2025), pernyataan Trump itu, menurut majalah Time, disampaikan melalui telepon pada 15 Oktober lalu.

"Itu tidak akan terjadi. Itu tidak akan terjadi karena saya telah berjanji kepada negara-negara Arab. Dan Anda tidak bisa melakukan itu sekarang. Kami telah mendapat dukungan besar dari Arab," terang Trump ketika ditanya apa konsekuensinya bagi Israel jika pencaplokan Tepi Barat terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Israel akan kehilangan semua dukungannya dari Amerika Serikat jika itu terjadi," lanjut Trump.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut Trump mengatakan, dirinya yakin Arab Saudi akan bergabung dengan Perjanjian Abraham, yang menormalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab, pada akhir tahun.

"Ya, saya yakin. Saya yakin," ucapnya ketika ditanya apakah ia yakin Riyadh akan bergabung dalam jangka waktu tersebut.

"Lihat, mereka punya masalah. Mereka punya masalah Gaza dan mereka punya masalah Iran. Sekarang mereka tidak punya dua masalah itu," kata Trump merujuk pada perang Israel di Gaza dan program nuklir Iran, yang menjadi target serangan udara AS awal tahun ini.

Selain itu, Trump juga akan membuat keputusan apakah Israel harus membebaskan tahanan Palestina terkemuka, Marwan Barghouti, sebagai bagian dari langkah-langkah perdamaian. Barghouti tokoh Fatah yang termasuk di antara tahanan Palestina ingin dibebaskan Hamas sebagai bagian dari kesepakatan Gaza, menurut media pemerintah Mesir.

Trump juga telah mengirimkan sejumlah pejabat tinggi ke Israel dalam beberapa hari terakhir untuk memperkuat gencatan senjata Gaza yang rapuh.

Namun, ketika Wapres AS James David Vance mengakhiri kunjungan 3 harinya di Israel, anggota parlemen Israel mengajukan dua rancangan undang-undang yang membuka jalan bagi aneksasi Tepi Barat.

Vance mengatakan itu adalah "Aksi politik yang sangat bodoh dan saya pribadi merasa sedikit terhina karenanya".

Ketika Sekretaris Luar Negeri AS Maerco Rubio meninggalkan Washington, ia memperingatkan Israel agar tidak mencaplok Tepi Barat, dengan mengatakan bahwa langkah-langkah yang diambil oleh parlemen dan kekerasan pemukim mengancam gencatan senjata Gaza.




(apl/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads