Acara nikah massal di Sabdodadi, Bantul, diikuti oleh empat pasang pengantin. Pernikahan berlangsung unik karena maharnya berupa kepala kambing.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Golek Garwo Forum Ta'aruf Indonesia (Fortais) dan Nikah Bareng Nasional. Acara digelar di sebuah peternakan yang berada di Sabdodadi, Bantul, Selasa (4/6/2024).
Pantauan detikJogja, belasan orang tampak berjalan beriringan di jalan kampung Sabdodadi. Di mana barisan paling depan merupakan pengiring yang tampak menuntun kambing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Empat pasang calon pengantin berjalan di belakang rombongan pengiring. Adapun para pengantin pria terlihat menuntun kambing.
Setibanya di lokasi, keempat pasangan itu melakukan akad nikah secara bergantian. Kepala kambing yang sudah dimasak, cincin, hingga perlengkapan salat terpampang di meja saat proses ijab kabul berlangsung.
Salah satu pengantin pria, Budi Santoso (50) mengaku sebelumnya tidak pernah terpikirkan untuk melangsungkan pernikahan seperti ini. Duda asal Srandakan, Bantul, ini mengaku mengetahui adanya nikah bareng dari media sosial.
"Daftarnya dua pekan yang lalu, saya dapat informasi dari media. Terus temanya ternyata kurban dan pakai kambing, saya langsung setuju karena kan unik dan jarang yang nikah maharnya kepala kambing," katanya kepada wartawan di lokasi, Selasa (4/6/2024) sore.
Sementara itu, pengantin wanita, Mei Nurkhayani mengungkapkan bahwa sebelumnya telah memiliki niat untuk menikah dengan Budi. Menurut warga Kasihan, Bantul ini, niat tersebut semakin bulat ketika mengetahui ada nikah bareng dengan mahar kepala kambing.
![]() |
"Emang ada niat menikah terus ada seperti ini ingin ikut, karena unik. Apalagi tujuan menggunakan mahar kepala kambing kan untuk mengajak masyarakat supaya bisa berkurban saat Idul Adha," ucapnya.
Ketua Golek Garwo Fortais dan Nikah Bareng Nasional, Ryan Budi Nuryanto mengatakan nikah massal kali ini diikuti oleh empat pasang pengantin. Dia mengungkap alasan penggunaan mahar unik di acara tersebut.
"Kami berharap dengan momentum ini bisa membuat spirit untuk Indonesia, khususnya keempat pengantin untuk mensyiarkan peduli lingkungan, menjadikan Pancasila sebagai falsafah dalam berkeluarga sekaligus mengajak berkurban," kata Ryan.
Dia juga menyebut penggunaan mahar itu dimaksudkan untuk mempromosikan daging kambing sebagai kuliner unggulan di Bantul.
"Harapannya mahar kepala kambing filosofinya nanti sebagai kepala rumah tangga juga mengenalkan kuliner kambing ke khalayak dan juga mengingat berkurban saat Idul Adha," lanjut Ryan.
(ahr/rih)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan