500 Ton Tumpukan Sampah di Depo Kota Jogja Dievakuasi, Masih Sisa 750 Ton

500 Ton Tumpukan Sampah di Depo Kota Jogja Dievakuasi, Masih Sisa 750 Ton

Dwi Agus - detikJogja
Jumat, 31 Mei 2024 19:21 WIB
Truk sampah mulai mengvakuasi sampah menumpuk di Depo sampah Timur SPBU Lempuyangan, Jumat (31/5/2024).
Truk sampah mulai mengvakuasi sampah menumpuk di Depo sampah Timur SPBU Lempuyangan, Jumat (31/5/2024). (Foto: Dwi Agus/detikJogja)
Jogja -

Tumpukan sampah di sejumlah depo di Kota Jogja mulai terangkut. Pengangkutan sampah ini telah dilakukan sejak Kamis (30/5/2024) malam.

Berdasarkan pantauan detikJogja, Jumat (31/5), aktivitas pengangkutan sampah masih berlangsung. Pengangkutan sampah dilakukan di sejumlah depo sampah, di antaranya Depo Pengok, Mandala Krida dan Lempuyangan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan (DLHK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kusno Wibowo menuturkan pengangkutan dilakukan secara bertahap untuk tumpukan sampah yang menjadi wewenang Pemkot Jogja. Jumlah sampah yang sudah terangkut sekitar 500 ton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Benar diangkut, dibawa ke Piyungan. Untuk total sampah yang tertumpuk dan kita angkut kisaran 500 ton lebih," jelasnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat sore (31/5/2024).

Ditemui terpisah, Penjabat Wali Kota Jogja Sugeng Purwanto menuturkan pihaknya menerjunkan 10 armada truk sampah DLH Kota Jogja. Seluruhnya digunakan untuk mengangkut sampah di setiap depo. Fokus utama adalah tumpukan sampah di Depo Mandala Krida.

ADVERTISEMENT

"Benar mulai dibersihkan, pakai 10 armada truk. Selain Depo Mandala Krida, juga Depo Utoroloyo di Tompeyan Tegalrejo, Depo Pengok dan Depo Kotabaru. Juga Depo Tompeyan dan Depo Kotabaru," katanya.

Purwanto menyebut membutuh waktu yang tidak sebentar untuk mengangkut tumpukan sampah tersebut. Saat ini masih tersisa sekitar 750 ton sampah yang masih belum terangkut.

"Saat ini terangkut 500 ton, sementara jumlah sampah yang saat ini masih ada di depo-depo mencapai 750 ton," ujarnya.

Selain Piyungan, pihaknya juga mengoptimalkan peran Tempat Pengelolaan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3R). Meskipun dalam waktu dekat tetap belum optimal. Ini karena saat ini baru TPS 3R Nitikan yang operasional.

"Saat ini untuk sudah 80 persen untuk pengelolaannya. Masih proses pembangunan TPS 3R Karangmiri dan Kranon. Sementara untuk TPS 3R Nitikan sudah operasional 100 persen," ujarnya.

Sugeng menjanjikan ketiga TPS 3R itu akan operasional optimal akhir Juni 2024. Ketiga TPS 3R ini nantinya dapat mengolah 140 ton sampah.

Target dari Pemkot Jogja, lanjutnya, bisa mengolah 200 ton sampah per hari. Angka ini adalah rata-rata produksi sampah di Kota Jogja setiap harinya. Adanya kerjasama dengan pihak swasta menjadi skema selisih 60 ton sampah yang tersisa.

"Kalau sudah ada tiga TPS 3R ini operasonal, nantinya dapat mengolah kurang lebih 200 ton sampah per harinya. Target teknis ini dulu, sambil dibarengi kebijakan lainnya," katanya.




(aku/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads