Kalender Hijriah Bulan Juni 2024 Lengkap Jadwal Puasa, Hari Raya, dan Amalannya

Kalender Hijriah Bulan Juni 2024 Lengkap Jadwal Puasa, Hari Raya, dan Amalannya

Nur Umar Akashi - detikJogja
Kamis, 30 Mei 2024 09:04 WIB
Kalender Juni 2024
Ilustrasi kalender Juni. Foto: Fria Sumitro/detikSumut
Jogja -

Kalender Hijriah Juni 2024 perlu diketahui oleh seluruh umat Islam. Sebab, berpatokan dengannya, tanggal-tanggal penting seputar puasa, hari raya, dan amalan-amalan lainnya dapat diketahui.

Berdasar Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 resmi Kementerian Agama, Juni 2024 akan bertepatan dengan dua bulan Hijriah, yakni Zulkaidah dan Zulhijjah. Bulan ini memiliki total 31 hari dengan segudang amalan untuk umat Islam.

Supaya tidak ketinggalan amalan-amalan penting selama Juni 2024, baca kalender Hijriah Juni 2024 berikut jadwal puasa, hari raya, dan amalannya berikut ini. Selamat membaca dan jangan lupa catat tanggal pentingnya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kalender Hijriah Juni 2024

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama telah menerbitkan kalender Hijriah 2024 lengkap dengan konversi tanggalnya ke dalam penanggalan Masehi. Dirangkum dari dokumen tersebut, ini kalender Hijriah Juni 2024:

1 Juni 2024: 23 Zulkaidah 1445 H
2 Juni 2024: 24 Zulkaidah 1445 H
3 Juni 2024: 25 Zulkaidah 1445 H
4 Juni 2024: 26 Zulkaidah 1445 H
5 Juni 2024: 27 Zulkaidah 1445 H
6 Juni 2024: 28 Zulkaidah 1445 H
7 Juni 2024: 29 Zulkaidah 1445 H
8 Juni 2024: 1 Zulhijjah 1445 H
9 Juni 2024: 2 Zulhijjah 1445 H
10 Juni 2024: 3 Zulhijjah 1445 H
11 Juni 2024: 4 Zulhijjah 1445 H
12 Juni 2024: 5 Zulhijjah 1445 H
13 Juni 2024: 6 Zulhijjah 1445 H
14 Juni 2024: 7 Zulhijjah 1445 H
15 Juni 2024: 8 Zulhijjah 1445 H
16 Juni 2024: 9 Zulhijjah 1445 H
17 Juni 2024: 10 Zulhijjah 1445 H
18 Juni 2024: 11 Zulhijjah 1445 H
19 Juni 2024: 12 Zulhijjah 1445 H
20 Juni 2024: 13 Zulhijjah 1445 H
21 Juni 2024: 14 Zulhijjah 1445 H
22 Juni 2024: 15 Zulhijjah 1445 H
23 Juni 2024: 16 Zulhijjah 1445 H
24 Juni 2024: 17 Zulhijjah 1445 H
25 Juni 2024: 18 Zulhijjah 1445 H
26 Juni 2024: 19 Zulhijjah 1445 H
27 Juni 2024: 20 Zulhijjah 1445 H
28 Juni 2024: 21 Zulhijjah 1445 H
29 Juni 2024: 22 Zulhijjah 1445 H
30 Juni 2024: 23 Zulhijjah 1445 H

ADVERTISEMENT

Jadwal Puasa dan Hari Raya Juni 2024

Selama Juni 2024, ada banyak amalan yang dapat dilakukan umat Islam. Di antaranya adalah puasa sunnah Senin-Kamis, puasa sunnah Ayyamul Bidh, puasa sunnah Arafah, dan puasa awal Zulhijjah. Selain itu, pada 10 Zulhijjah, umat Islam akan merayakan Hari Raya Idul Adha 1445 H. Lebih lengkapnya, cek jadwalnya sebagai berikut:

  • Senin, 3 Juni 2024/25 Zulkaidah 1445 H: Puasa Senin
  • Kamis, 6 Juni 2024/28 Zulkaidah 1445 H: Puasa Kamis
  • Sabtu, 8 Juni 2024/1 Zulhijjah 1445 H: Puasa awal Zulhijjah
  • Minggu, 9 Juni 2024/2 Zulhijjah 1445 H: Puasa awal Zulhijjah
  • Senin, 10 Juni 2024/3 Zulhijjah 1445 H: Puasa Senin dan/atau Puasa awal Zulhijjah
  • Selasa, 11 Juni 2024/4 Zulhijjah 1445 H: Puasa awal Zulhijjah
  • Rabu, 12 Juni 2024/5 Zulhijjah 1445 H: Puasa awal Zulhijjah
  • Kamis, 13 Juni 2024/6 Zulhijjah 1445 H: Puasa Kamis dan/atau Puasa awal Zulhijjah
  • Jumat, 14 Juni 2024/7 Zulhijjah 1445 H: Puasa awal Zulhijjah
  • Sabtu, 15 Juni 2024/8 Zulhijjah 1445 H: Puasa awal Zulhijjah
  • Minggu, 16 Juni 2024/9 Zulhijjah 1445 H: Puasa Arafah dan/atau Puasa awal Zulhijjah
  • Senin, 17 Juni 2024/10 Zulhijjah 1445 H: Hari Raya Idul Adha
  • Jumat, 21 Juni 2024/14 Zulhijjah 1445 H: Puasa Ayyamul Bidh
  • Sabtu, 22 Juni 2024/15 Zulhijjah 1445 H: Puasa Ayyamul Bidh
  • Minggu, 23 Juni 2024/16 Zulhijjah 1445 H: Puasa Ayyamul Bidh
  • Senin, 24 Juni 2024/17 Zulhijjah 1445 H: Puasa Senin
  • Kamis, 27 Juni 2024: 20 Zulhijjah 1445 H: Puasa Kamis

Amalan-amalan Juni 2024

Zulkaidah dan Zulhijjah termasuk dalam empat bulan haram atau suci bersama dengan bulan Muharram dan Rajab. Allah SWT berfirman dalam surat At-Taubah ayat 36 yang bunyinya:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةًۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ۝٣٦

Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa."

Dalam bulan-bulan haram ini, termasuk Zulkaidah dan Zulhijjah, dianjurkan untuk memperbanyak amalan kebaikan. Apa saja? Berikut ini uraian beberapa di antaranya:

A. Puasa Senin-Kamis

Puasa Senin-Kamis dilakukan pada hari Senin dan Kamis. Dikutip dari situs NU Online, pada kedua hari tersebut, amal manusia akan disampaikan. Tentu akan baik bagi seorang muslim apabila amalnya disetorkan dalam kondisi ia berpuasa.

Dalam hadits riwayat Tirmidzi, Rasulullah SAW pernah bersabda, "Amal perbuatan manusia disampaikan pada setiap hari Kamis dan Senin. Maka aku ingin amalku diserahkan saat aku berpuasa."

B. Puasa Awal Zulhijjah

Puasa sunnah ini dapat dikerjakan sejak tanggal 1 sampai 9 Zulhijjah sebagaimana uraian dalam buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun karya Ustadz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid. Di antara sahabat yang mempraktikkan puasa ini adalah Ibnu Umar.

Dalilnya adalah hadits dari Ummul Mukminin, Hafshah RA, "Sesungguhnya, Rasulullah SAW berpuasa Asyura, sembilan hari pertama bulan Zulhijjah, dan tiga hari pada setiap bulan." (HR Abu Dawud).

C. Puasa Arafah

Puasa Arafah dikerjakan pada tanggal 9 Zulhijjah. Puasa ini memiliki keutamaan yang agung. Dikutip dari situs Majelis Ulama Indonesia (MUI), ada sebuah hadits yang berbunyi:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ

Artinya: "Puasa Arafah (9 Zulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang." (HR Muslim).

Menurut mayoritas ulama, dosa-dosa yang dapat dihapus dengan mengerjakan puasa Arafah adalah dosa kecil. Adapun tata cara pelaksanaannya sama seperti puasa pada umumnya.

D. Puasa Ayyamul Bidh

Setiap bulan, kaum muslim dapat mengerjakan puasa sunnah sebanyak tiga hari yang dikenal dengan nama Ayyamul Bidh. Tanggal-tanggal utama pelaksanaannya adalah 13, 14, dan 15 bulan Hijriah yang sedang berlangsung.

Meskipun begitu, jika ingin menunaikannya pada tanggal lain, hukumnya boleh. Dr H Muchammad Ichsan Lc MA dalam laman resmi Muhammadiyah menyebut enam cara menunaikan puasa Ayyamul Bidh sebagai berikut:

1. Puasa berturut-turut pada tanggal 13, 14, dan 15 bulan Qamariah.
2. Puasa tiga hari pada Senin pekan pertama, kemudian dilanjut pada Kamis, dan terakhir, pada hari Senin pekan berikutnya.
3. Puasa tiga hari pada hari Senin pertama awal bulan dan dua hari Kamis.
4. Puasa tiga hari pada Senin dan Kamis di pekan pertama, kemudian satu harinya lagi bebas.
5. Puasa tiga hari di awal bulan, yakni tanggal 1, 2, dan 3.
6. Puasa tiga hari dengan bebas pemilihan harinya.

E. Sholat Idul Adha

Pada 10 Zulhijjah, umat Islam akan berbondong-bondong mendirikan sholat Idul Adha. Tata caranya sama dengan sholat Idul Fitri. Sholat Idul Adha tersusun atas dua rakaat dengan jumlah takbir rakaat pertama 7 dan rakaat kedua 5.

Para ulama berbeda pendapat tentang hukum sholat ini. Ada yang menyebut sunnah muakkad, fardhu kifayah, dan fardhu 'ain. Apa pun pendapat yang benar, Rasulullah SAW sendiri tidak pernah meninggalkannya sebagaimana informasi dari buku 'Fikih Sholat Hari Raya' karya Sofyan Chalid bin Idham Ruray.

F. Berkurban

Pada Hari Raya Idul Adha, berkurban adalah kegiatan yang sangat dianjurkan atau sunnah muakkad bagi muslim yang mampu. Salah satu dalil utama tentang kurban adalah firman Allah SWT dalam surat Al-Hajj ayat 34-35. Ini bunyi ayat dan artinya:

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِّيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۗ فَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ فَلَهٗٓ اَسْلِمُوْاۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِيْنَۙ ۝٣٤ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَالصّٰبِرِيْنَ عَلٰى مَآ اَصَابَهُمْ وَالْمُقِيْمِى الصَّلٰوةِۙ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۝٣٥

Artinya: "Bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban) agar mereka menyebut nama Allah atas binatang ternak yang dianugerahkan-Nya kepada mereka. Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa. Maka, berserah dirilah kepada-Nya. Sampaikanlah (Nabi Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang rendah hati lagi taat (kepada Allah). (Yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah, hati mereka bergetar, sabar atas apa yang menimpa mereka, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka."

Demikian kalender Hijriah Juni 2024 lengkap dengan informasi-informasi pentingnya. Semoga bermanfaat!




(apl/apl)

Hide Ads