Mi instan sering jadi penyelamat anak kos di saat tanggal tua. Variannya banyak, porsinya mengenyangkan, dan harganya murah.
Mi instan pun jadi pilihan ketika memasuki tanggal tua maupun digemari karena varian rasanya yang banyak. Namun, konon menyantap mi instan tak baik dikonsumsi terlalu sering.
Lalu apakah ada batas aman untuk makan mi instan? Misalnya berapa kali mi instan bisa dimakan dalam seminggu?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Zullies Ikawati, Apt, mengatakan tak ada aturan pasti soal batas mengonsumsi mi instan dalam seminggu.
"Sebetulnya tidak ada aturan seperti itu karena mi itu sendiri kan sebenarnya karbohidrat, sama seperti nasi," terang Prof Zullies, dikutip dari catatan detikcom, dilansir detikHealth, Rabu (29/5/2024).
"Hanya saja kalau nasi dari padi, dari beras, kalau mi kan dari gandum. Tapi sama-sama karbohidrat," jelasnya.
Prof Zullies pun menjelaskan tak ada batas konsumsi mi instan layaknya minum obat.
"Nggak seperti obat sih, kalau obat kan 3 kali sehari ada dosisnya ya. Kalau mi itu saya kira nggak ada patokan, karena itu bahan makanan yang bisa kita makan sesuai keinginan kita," tambahnya.
Meski begitu, Prof Zullies menyarankan agar detikers tidak terlalu sering mengonsumsi mi instan. Sebab, ada tambahan pengawet dan juga bumbu yang cenderung asin. Soal ini, masing-masing orang diminta mengenali kondisi tubuhnya sendiri.
Dia lalu mencontohkan jika seseorang memiliki riwayat hipertensi disarankan mengurangi bumbu mi instan yang digunakan. Bumbu itu juga bisa diganti dengan racikan sendiri.
Tak hanya itu, kandungan nutrisi di dalam mi instan juga dinilai kurang seimbang. Menurut Healtline, mi instan rendah serat dan protein. Di sisi lain, kandungan natrium, lemak, dan karbohidrat dalam mi instan cenderung tinggi.
Prof Zullies pun menyarankan detikers menambah protein dan serat dibanding nasi saat mengonsumsinya. Hal ini agar karbohidrat yang dikonsumsi tidak terlalu dominan.
Di sisi lain, ahli gizi UM Surabaya Tri Kurniawati, menyarankan mi instan sebaiknya tidak dimakan lebih dari dua bungkus dalam seminggu. Dalam rilisnya di laman Universitas Surabaya, Tri Kurniawati juga menyarankan untuk menambah sayuran dan protein saat mengonsumsi mi instan.
Makan mi instan terlalu sering dapat berpengaruh positif terhadap obesitas abdominal dan hiperkolesterolemia. Selain itu, Tri menyebut, "Konsumsi mi instan lebih dari 2 bungkus dalam seminggu dikaitkan dengan tingginya peningkatan sindrom metabolik pada wanita," ujar Tri.
(ams/rih)
Komentar Terbanyak
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa