Israel Serang Gereja di Gaza hingga Tewaskan 3 Orang, Netanyahu: Peluru Nyasar

Kantor PM Israel Benjamin Netanyahu menyetujui gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera — PM Israel Benjamin Netanyahu. Foto: BBC World

Jogja -

Tembakan tank militer Israel mengenai gereja di Gaza dan menewaskan tiga orang serta sejumlah orang luka. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan penyesalannya.

Dikutip dari detikNews, gereja yang diserang itu adalah Gereja Keluarga Kudus di Kota Gaza, satu-satunya rumah ibadah Katolik di wilayah itu.

Dilansir AFP, Jumat (18/7/2025), Netanyahu menyalahkan peluru nyasar atas kematian tiga orang tersebut. Selain 3 orang tewas, sebanyak 10 orang lainnya juga dilaporkan terluka. Salah satu korban termasuk pastor paroki Pastor Gabriel Romanelli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para saksi mata dan Patriark Latin mengatakan sebuah granat tank menghantam gereja sekitar pukul 10.30 pagi waktu setempat (07.30 GMT), tetapi militer Israel kemudian mengatakan penyelidikan awal menunjukkan bahwa pecahan granat mengenai gereja secara tidak sengaja.

Netanyahu buka suara ke publik setelah melakukan panggilan telepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan Trump telah menghubungi Netanyahu setelah tidak ada reaksi positif terhadap berita serangan tersebut.

"Israel telah membuat kesalahan dengan menyerang gereja Katolik itu, itulah yang disampaikan perdana menteri kepada presiden," katanya.

Paus Leo XIV pun buka suara atas serangan itu. Ia mengaku sangat berduka atas hilangnya nyawa di Gereja Keluarga Kudus, yang selalu dihubungi oleh mendiang Paus Fransiskus selama perang antara Israel dan militan Hamas.

Sementara itu, pihak militer Israel menegaskan telah melakukan segala upaya yang memungkinkan untuk mengurangi kerugian bagi warga sipil dan bangunan keagamaan. Netanyahu juga berjanji akan melakukan penyelidikan.

"Israel sangat menyesalkan sebuah amunisi nyasar yang mengenai Gereja Keluarga Kudus di Gaza. Setiap nyawa tak berdosa yang hilang adalah sebuah tragedi," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan.