Batas Maksimal Makan Mi Instan Berapa Banyak? Ketahui Jumlah, Waktu-Efeknya

Batas Maksimal Makan Mi Instan Berapa Banyak? Ketahui Jumlah, Waktu-Efeknya

Nur Umar Akashi - detikJateng
Senin, 23 Des 2024 18:01 WIB
a bowl of noodles
Ilustrasi Makan Mi Instan. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Supersmario)
Solo -

Mi instan adalah makanan yang praktis dibuat sekaligus berharga murah dan rasanya enak. Oleh karena itu, tak heran, masyarakat Indonesia gemar sekali mengonsumsinya. Sejatinya, berapa banyak batas maksimal makan mi instan?

Dirujuk dari Parkway East Hospital, mi instan adalah jenis makanan yang telah dimasak dahulu sebelumnya. Biasanya, mi instan dijual dalam bentuk kemasan, cangkir, atau mangkuk. Makanan ini punya bahan utama berupa tepung, pati, air, garam, dan/atau pengganti garam.

Dalam sejarahnya, mi instan pertama kali dibuat di Jepang pada 1958. Sejak tahun 50-an tersebut sampai sekarang, proses pembuatan mi instan relatif sama. Semua bahan dicampur, kemudian adonan digiling dan dipotong menjadi mi. Selanjutnya, mi tersebut dikukus, dikeringkan, digoreng hingga kering, didinginkan, lalu dikemas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sama seperti makanan-makanan instan lain, mi instan juga punya batas konsumsi. Bila dimakan dalam jumlah berlebihan, efeknya bisa jadi buruk untuk kesehatan tubuh. Lantas, berapa batas maksimal makan mi instan? Berikut ini pembahasan lengkapnya.

Batas Maksimal Makan Mi Instan

Dilansir situs resmi Universitas Muhammadiyah Surabaya, ahli gizi UM Surabaya, Tri Kurniawati, menegaskan bahwasanya mi instan sebaiknya tidak dikonsumsi lebih dari dua bungkus dalam seminggu. Selain itu, ia menyarankan agar ketika mengonsumsi mi instan, detikers menambahkan sayuran dan protein.

ADVERTISEMENT

"Konsumsi mi instan lebih dari 2 bungkus seminggu dikaitkan dengan peningkatan tinggi sindrom metabolik pada wanita," jelasnya dikutip detikJateng pada Jumat (13/12/2024).

Alasan pembatasan ini jelas. Mi instan tidak bisa dikategorikan sebagai makanan sehat karena tak memenuhi kebutuhan gizi seimbang bagi tubuh. Pasalnya, mi instan terbuat dari gandum dengan karbohidrat banyak, tetapi sedikit protein, vitamin, dan mineral.

"Penuhi kebutuhan gizi mie instan bisa didapatkan jika ada tambahan sayur dan sumber protein," tambahnya.

Tak hanya alasan kurangnya kandungan gizi, mi instan juga bisa membahayakan kesehatan. Sebab, satu porsi mi instan umumnya mengandung lemak dan sodium tinggi, tetapi rendah serat, vitamin, dan mineral. Ketidakseimbangan gizi ini tentu akan berujung pada masalah-masalah kesehatan.

Batasan sama juga dijelaskan dalam laman Care Plus Vietnam. Dijelaskan bahwasanya mengonsumsi mi instan berlebihan akan membuat tubuh kekurangan serat, mineral, dan vitamin.

Oleh karena itu, seseorang dianjurkan hanya mengonsumsinya sebanyak 1-2 bungkus per minggu. Adapun untuk orang dengan sistem pencernaan buruk, sebaiknya tidak mengonsumsi mi instan sama sekali.

Waktu Terbaik Makan Mi Instan

Ada anggapan bahwasanya mi instan terlarang dikonsumsi saat sarapan. Menurut penjelasan dari VN Express, saran untuk tidak makan mi instan pada pagi hari bukanlah berasal dari ahli. Kendati begitu, seseorang tidak boleh lantas sembarangan memakannya.

Pada intinya, tidak ada waktu terbaik untuk makan mi instan. Yang terpenting adalah menjaga jumlahnya agar tidak sampai berlebih, atau, paling baik menghindarinya sama sekali. Diambil dari detikHealth, seorang ahli kanker dari Siloam Hospitals, dr Denny Handoyo Kirana, SpOnk-Rad menjelaskan terkait hal ini.

"Jadi kalau dimakan dalam jumlah yang cukup sesekali misalnya dalam seminggu satu atau dua, masih oke, tapi ya jangan pagi, siang, sore, makan mi instan," jelasnya.

Terlepas dari waktu terbaik makan mi instan, detikers disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan terlalu malam. Menurut penjelasan dari laman Within Health, sebuah studi dalam Jurnal Stress & Health menemukan bahwasanya makanan berlemak dan protein tinggi yang dimakan pada pukul 10.00 malam akan mengganggu tidur.

Sebabnya, jenis makanan ini dicerna secara perlahan. Tak hanya itu, proses mencerna makanan larut malam juga meningkatkan aktivitas hormonal yang berkaitan dengan stres. Alhasil, jangan heran bila kamu jadi terjaga pada malam hari!

Efek Buruk Makan Mi Instan Berlebihan

Mengonsumsi mi instan setiap hari atau dalam jumlah berlebihan akan membuat sejumlah efek buruk terjadi pada tubuhmu. Diringkas dari The Health Site, di antaranya adalah:

1. Tekanan Darah Tinggi atau Hipertensi

Mi instan mengandung kadar natrium tinggi sehingga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan masalah jantung lainnya. Jadi, penting bagi seseorang untuk mengawasi asupan garam, termasuk yang ada di mi instan, dan memilih makanan lebih sehat.

2. Kekurangan Nutrisi

Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, mi instan memang mengandung banyak karbohidrat. Namun, di sisi lain, kandungan protein, mineral, hingga seratnya sedikit. Akibatnya, bila terlalu banyak makan mi instan, tubuh akan kekurangan zat-zat penting ini.

3. Berat Badan Naik

Makan mi instan secara berlebihan akan membuat berat badanmu naik secara berlebihan pula. Penyebabnya tentu saja karena kandungan karbohidrat dan lemak mi instan yang tinggi. Tak hanya itu, kekurangan nutrisi-nutrisi penting yang tidak ada dalam mi instan juga membuatmu cepat lapar.

4. Kesehatan Mental Rusak

Berdasar sebuah penelitian terbaru, makanan-makanan olahan seperti mi instan bisa merusak mental. Studi tersebut menunjukkan, pola makan sarat makanan olahan berkaitan dengan peningkatan risiko depresi, kecemasan, dan masalah mental lainnya. Jadi, terapkan pola makan yang seimbang, ya, detikers!

5. Pencernaan Terganggu

Bahan pengawet maupun tambahan lainnya dalam mi instan bisa mengganggu pencernaan seseorang. Akibatnya, masalah-masalah gastrointestinal seperti gangguan pencernaan atau kembung timbul. Selain itu, rendahnya kandungan serat dapat mengganggu pergerakan usus.

Demikian pembahasan lengkap mengenai batas maksimal makan mi instan beserta waktu dan efek buruknya. Semoga bisa menambah wawasan detikers, ya!




(sto/rih)


Hide Ads