Dinkes Ungkap Kondisi 2 Korban Meninggal Diduga Keracunan di Playen

Gunungkidul -

Dua warga meninggal dunia diduga karena keracunan makanan di Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul. Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul mengungkap kondisi kedua korban.

Kedua korban meninggal yakni WA (60) dan KAS (9). Kepala Dinkes Gunungkidul, Ismono, menyebut WA memiliki riwayat hipertensi dan gula. WA sempat dirujuk ke RS PKU Muhammadiyah Jogja.

"Yang dirujuk ke Jogja itu (WA) laki-laki berumur 60 tahun diduga juga karena keracunan makanan. Beliau mempunyai penyakit penyerta hipertensi dan gula," terang Ismono, kepada wartawan ditemui di kantor Pemkab Gunungkidul, Senin (27/5/2024).

Sementara KAS, lanjutnya, sempat dirawat jalan di RS Nur Rohmah setelah ditawarkan untuk dirawat inap. Namun saat korban mengalami diare dan dehidrasi sehingga lemas akhirnya kembali ke rumah sakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemarin informasi setelah dirunut dari petugas penerima memang ditawarkan untuk rawat inap. Tapi dari pihak keluarga yang menginginkan rawat jalan," ungkap Ismono.

"Karena dia dehidrasi, diare, lemas, akhirnya kembali ke rumah sakit setempat. Info yang saya terima, ya. Nanti kita konfirmasi ulang," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga diduga keracunan usai menyantap makanan pada acara syukuran Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen, Gunungkidul, Kamis (23/5) lalu.

Salah satu dari lima korban yang dirawat di rumah sakit itu akhirnya meninggal pada Minggu (26/5). Korban lainnya, WA, meninggal pada Minggu sekitar pukul 22.00. WA sempat dirujuk ke RS PKU Muhammadiyah Jogja.

"Informasi yang saya terima dari Kepala Puskesmas Playen I bahwa pada hari Sabtu, 25 Mei 2024, sekitar pukul 21.35 WIB, anggota piket Polsek Playen mendapatkan laporan adanya informasi keracunan makanan syukuran di rumah salah satu warga Kalurahan Ngawu, Playen," ujar Ismono.

Ismono menjelaskan, pihaknya tidak bisa mengambil sampel makanan, karena insiden itu berlangsung pada Kamis. Ismono pun mengaku menunggu hasil pemeriksaan laboratorium korban.