Mi instan menjadi salah satu makanan favorit yang digemari banyak orang. Bukan hanya nikmat, mi instan bisa didapatkan dengan harga yang cukup terjangkau, termasuk dalam kondisi menginjak akhir bulan.
Secara umum mi instan belum dianggap sebagai makanan penuh karena belum mencukupi kebutuhan gizi yang seimbang bagi tubuh. Mi instan terbuat dari terigu mengandung karbohidrat dengan jumlah besar, tetapi sedikit protein, vitamin, mineral, dan serat.
Fungsi pemenuhan kebutuhan gizi mi instan hanya dapat diperoleh jika ada tambahan sayuran dan sumber protein. Misalnya, sayuran wortel, sawi, tomat, kol, atau tauge. Sumber proteinnya berupa telur, daging, ikan, tempe, atau tahu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekali sajian mi instan berjumlah 80 gram dan menyumbangkan energi harian 2.000 kalori. Sementara energi yang disumbangkan dari minyak berjumlah 170-200 kalori. Beberapa hal lain yang kurang disadari adalah kandungan minyak tersebut mencapai 30 persen bobot kering.
Dapat disimpulkan, mi instan merupakan makanan sedikit gizi dikarenakan di dalam komposisi mi hanya terdapat terigu dan tidak mengandung protein. Apalagi, dalam bumbu mi instan itu tidak terdapat vitamin.
Bahaya Terlalu Sering Makan Mi Instan
Perlu diingat, keseringan mengonsumsi mi instan akan menimbulkan dampak negatif pada kesehatan. Mi Instan adalah satu makanan yang sulit dicerna, sehingga kerja sistem saluran pencernaan akan lebih sulit.
Dilansir dari studi Harvard School of Public Health, orang yang mengonsumsi mi instan dua porsi atau lebih dalam seminggu berisiko tinggi terkena diabetes atau obesitas. Maka, perlu untuk mengetahui dampak, atau bahaya apa yang dapat ditimbulkan apabila mengonsumsi mi instan secara berlebih.
Berikut ini detikJatim akan merangkum dampak negatif, jika detikers sering mengonsumsi mie instan dalam kurun waktu dekat. Sedikitnya ada lima bahaya kesehatan karena terlalu sering mengonsumsi mi instan.
1. Sakit Kepala Kronis
Sakit kepala kronis bisa terjadi karena keseringan mengonsumsi mie instan. Mi instan mengandung natrium tinggi, MSG dan bahan pengawet yang bisa memicu sakit kepala. Sehingga, pastikan untuk selalu mengontrol asupan mi instan agar tidak berlebihan.
2. Gangguan Hati
Pengawet di dalam mi instan bisa memicu gangguan hati. Tidak hanya itu, tingginya kandungan garam di dalamnya juga beresiko menyebabkan kerusakan hati. Beberapa mi instan juga mengandung lemak trans yang dapat meningkatkan resiko penyakit hati.
3. Malnutrisi
Umumnya, mi instan rendah vitamin dan mineral, sehingga tidak menyediakan gizi yang cukup untuk tubuh. Mi instan juga rendah serat, padahal penting bagi kesehatan pencernaan. Meski tinggi kalori, mi instan sangat rendah nutrisi dan bisa mengarah pada peningkatan berat badan.
4. Obesitas
Selain malnutrisi, obesitas menjadi salah satu dampak yang mengerikan apabila sering mengonsumsi mi instan. Jika pada kondisi ini tidak diatasi dengan baik dapat memicu munculnya penyakit kronis.
5. Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi juga menjadi salah satu resiko gangguan kesehatan pada tubuh. Kandungan garam tinggi dalam mi instan menyebabkan resiko ini. Jika tidak diatasi dengan baik, bisa timbul serangan jantung, gangguan ginjal hingga demensia.
Itulah beberapa dampak yang bisa timbul dan akan mengganggu kesehatan jika sering mengonsumsi mie instan. Semoga bermanfaat!
Artikel ini ditulis oleh Firtian Ramadhani, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(ihc/irb)