Pj Walkot Jogja: Tumpukan Sampah di Depo Masih Luar Biasa

Pj Walkot Jogja: Tumpukan Sampah di Depo Masih Luar Biasa

Dwi Agus - detikJogja
Senin, 27 Mei 2024 17:56 WIB
Penjabat (Pj) Wali Kota Jogja Sugeng Purwanto di Kompleks Kepatihan Kantor Gubernur DIY, Senin (27/5/2024).
Penjabat (Pj) Wali Kota Jogja Sugeng Purwanto di Kompleks Kepatihan Kantor Gubernur DIY, Senin (27/5/2024). Foto: Dwi Agus/detikJogja
Jogja -

Penjabat (Pj) Wali Kota Jogja yang baru, Sugeng Purwanto, mengakui tak mudah merampungkan permasalahan sampah. Ini karena penumpukan sampah terus bertambah setiap harinya, di sisi lain pengerjaan fasilitas Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) belum rampung.

Sugeng, yang baru dilantik pekan lalu, mengaku masih mendalami sumber masalah. Pihaknya juga terus mengoptimalkan TPS 3R Nitikan. Selain itu juga merampungkan pembangunan TPS 3R Karangmiri dan Kranon.

"Tumpukan sampah di depo masih luar biasa karena TPS 3R belum optimal. Ini jadi PR kita sedikit demi sedikit kita selesaikan," kata Sugeng saat ditemui di Kompleks Kepatihan Kantor Gubernur DIY, Senin (27/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sugeng tak menampik permasalahan sampah di Kota Jogja telah mencapai titik jenuh. Ini karena produksi sampah rumah tangga tetap ada. Namun untuk pengelolaan belum optimal bahkan tidak berjalan.

Pemkot Jogja, lanjutnya, terus berupaya melakukan penanganan. Baik melalui pembangunan TPS 3R maupun program dan edukasi ke masyarakat. Tujuannya agar penanganan sampah berlangsung dari hulu ke hilir.

ADVERTISEMENT

"Yang organik mungkin bisa diselesaikan lewat konsep biopori meski lahan sempit. Anorganik plastik harus ada pengolahan sampah terpadu. Jadi double track ya, kita mengedukasi masyarakat tapi kita juga mengondisikan mengoptimalkan TPST," katanya.

Kondisi tumpukan sampah di timur Stasiun Lempuyangan, Kota Jogja, Senin (27/5/2024).Kondisi tumpukan sampah di timur Stasiun Lempuyangan, Kota Jogja, Senin (27/5/2024). Foto: Dwi Agus/detikJogja

Untuk pengelolaan sampah di TPS 3R, Sugeng memaparkan sudah 80 persen. Seiring dengan pembangunan TPS 3R Karangmiri dan Kranon. Sementara untuk TPS 3R Nitikan sudah operasional 100 persen. Targetnya, ketiganya dapat operasional 100 persen pada akhir Juni 2024.

Sugeng memaparkan ketiga TPS 3R ini nantinya dapat mengolah 140 ton sampah. Pihaknya juga bekerja sama dengan pihak swasta untuk pengolahan 60 ton sampah, sehingga total sampah Kota Jogja terolah 200 ton per harinya.

"Akhir Juni lah, kami dengan pihak kontraktor akhir Juni sudah berkomitmen selesai. Awal Juli 200 ton optimis bisa terkelola sendiri," ujarnya.

Ditanya tentang kebijakan taktis pengurangan kantong plastik, Sugeng menjawab belum tahu. Dia beralasan masih mempelajari beragam kebijakan pendahulunya. Termasuk tata cara pengolahan sampah.

Walau begitu dia meyakini kebijakan pengurangan kantong plastik sudah berjalan. Ini karena setiap pasar swalayan memiliki kebijakan khusus. Berupa pengenaan biaya untuk setiap kantong plastik. Tujuannya agar membawa kantong belanja sendiri.

"Kalau di luar negeri kan sudah nggak ada bawa apa belanjaan kok nganggo tas kresek kan sudah pakai kertas to. Kalau (kebijakan) reguler setahu saya belum, setahu saya kayaknya belum tapi juga saya lihat nih, kan saya baru sehari," imbuhnya.




(rih/dil)

Hide Ads