Soal Ricuh Pelajar, Disdikpora DIY Sudah Peringatkan Sekolah Sebelum Kelulusan

Soal Ricuh Pelajar, Disdikpora DIY Sudah Peringatkan Sekolah Sebelum Kelulusan

Adji G Rinepta - detikJogja
Selasa, 14 Mei 2024 17:50 WIB
Polisi mengamankan sejumlah pelajar yang diduga terlibat kericuhan di kawasan Kota Jogja ke Mapolresta Jogja, Senin (13/5/2024).
Polisi mengamankan sejumlah pelajar yang diduga terlibat kericuhan di kawasan Kota Jogja ke Mapolresta Jogja, Senin (13/5/2024)Foto: Dwi Agus/detikJogja
Jogja -

Konvoi kelulusan berakhir ricuh terjadi di Jogja pada Senin kemarin. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY mengaku telah memperingatkan pihak sekolah terkait hal tersebut.

Wakil Kepala Disdikpora DIY, Suhirman menjelaskan pihaknya telah mengeluarkan surat edaran yang berisi permintaan terhadap pihak sekolah dan orang tua agar mengawasi aktivitas para siswa. Bahkan, surat edaran tersebut terbit sebelum pengumuman kelulusan.

"(Mengawasi) Supaya euforia (kelulusan) tidak melampaui batas," jelas Suhirman saat dihubungi wartawan, Selasa (14/5/2024).

"Mengawasi supaya tidak terjadi gejala-gejala saling pancing antara sekolah-sekolah yang lain. Di sampingnya juga memikirkan studinya bagi anak-anak yang akan melanjutkan," imbuhnya.

Adapun terkait kericuhan kemarin, dijelaskan Suhirman, pihaknya telah memanggil dan berkoordinasi kepada para Kepala Sekolah yang para muridnya terlibat dalam kericuhan.

Lebih lanjut, Suhirman mengatakan dari keterangan para kepala sekolah mereka mengaku tidak tahu awal pemicu kericuhan ini. Namun, menurutnya memang sempat ada aksi provokasi tapi tak diketahui tujuannya.

"Kepala sekolah juga nggak tahu (penyebab kericuhan), sebelumnya aman-aman saja," papar Suhirman.

Selain itu, Suhirman juga mengimbau kepada para kepala sekolah untuk tetap menjaga para siswa kelas 12. Kendati sudah menerima hasil kelulusan, namun menurutnya para siswa statusnya belum diserahkan kembali ke orang tua.

"Kepala sekolah masih saya suruh mengendalikan anak-anak yang kelas 12 ini," papar Suhirman.

"Menjaga lingkungan sekolah masing-masing, menjaga anak-anaknya supaya tidak melakukan hal lagi semacam itu dan tidak terprovokasi anak-anak dari luar sekolahnya," pungkasnya.




(cln/apu)

Hide Ads