Awalnya Susah Dikendalikan, Milo Si Buaya Muara Jadi Kalem di Hutan Bunder

Awalnya Susah Dikendalikan, Milo Si Buaya Muara Jadi Kalem di Hutan Bunder

Muhammad Iqbal Al Fardi - detikJogja
Sabtu, 11 Mei 2024 15:25 WIB
Evakuasi buaya muara di rumah warga Dusun Bendungan Lor, Kalurahan Bendungan, Kapanewon Wates, Kulon Progo, Kamis (25/4/2024).
Evakuasi buaya muara di rumah warga Dusun Bendungan Lor, Kalurahan Bendungan, Kapanewon Wates, Kulon Progo, Kamis (25/4/2024). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja
Gunungkidul -

Milo buaya peliharaan Diyana (28) warga Wates, Kulon Progo, diserahkan ke BKSDA karena mulai susah dikendalikan sejak beranjak dewasa. Namun, sejak dievakuasi di Stasiun Flora Fauna Bunder, Playen, Gunungkidul, Milo disebut jauh kalem.

Milo telah dievakuasi oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta dari rumah Diyana di Kulon Progo pada 25 April 2024 lalu. Saat detikJogja berkunjung ke rumah baru Milo, buaya yang dipelihara sejak 2016 itu terbilang jinak.

"Kalau sekarang masih jinak karena sama pemiliknya katanya tidur bareng," ucap Penyuluh Kehutanan BKSDA Yogyakarta, Harits Surakhman kepada detikJogja saat ditemui di Stasiun Flora Fauna Bunder, Selasa (7/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satu pekan sekali, Harist mengatakan Milo menyantap ayam hidup dengan berat 2 kg. Sebab, pada saat awal datang, Berat badan Milo dinilai berat di angka 50 kg.

"Di sini dikasih ayam hidup sekilo seminggu sekali. Milo kemarin terlalu gemuk. Awal masuk ke sini (beratnya) 50 kg," katanya.

ADVERTISEMENT

Di Rumah Fauna dan Flora Bunder ini, Milo tinggal di kolam rehabilitasi sementara berukuran 4x3 meter. Kolam itu memiliki kedalaman 2 meter.

Di sekitar kolam tempat Milo tinggal ditumbuhi banyak pohon rimbun. Milo pun terlihat kalem di pojokan kolam.

Saat itu, Milo terlihat hanya diam tak bergerak. Tubuhnya terendam, tapi kedua mata, dan moncongnya muncul di permukaan.

Kaki-kakinya tidak tampak pandangan mata karena terhalang oleh keruhnya air. Harits menceritakan di kolam ini Milo tinggal bersama seekor buaya liar yang dievakuasi. Keduanya pun sempat saling berkejaran saat pertama kali bertemu.

"Kalau pertama kali datang kejar-kejaran, mungkin perkenalan. Sekarang sudah tenang," ujar dia.

Milo Makin Dewasa Makin Sulit Dikendalikan

Sebelumnya, pemilik Milo, Diyana mengungkapkan buaya peliharaannya itu semakin beranjak dewasa semakin sulit dikendalikan. Oleh karenanya, dia mengikhlaskan Milo untuk dievakuasi BKSDA ke habitatnya.

"Dulu awalnya dia bisa di-handle, sering dimandiin, sering dipegang. Cuma pas udah agak besar itu dia udah mulai susah dikendalikan," kata Diyana saat ditemui di rumahnya, Kamis (25/4).

Demi kebaikan hewan piaraannya, Diyana akhirnya melepaskan reptil kesayangannya itu. Dia mengungkapkan keberadaan Milo di rumahnya membuatnya senang.

"Ya demi kebaikan dia juga. Kita sedih cuma ya udah, yang penting dia bisa dirilis ke habitatnya. Di sini kita senang ada dia, cuma kita nggak tahu dianya gimana," ungkapnya.

Alasan dipilihnya buaya sebagai hewan piaraan, Diyana mengungkapkan tidak terlalu suka dengan hewan berbulu. "Ya karena saya sejak dulu nggak suka hewan berbulu, jadinya pilih buaya aja," katanya.




(ams/apu)

Hide Ads