Cerita Diyana soal Milo Buaya Peliharaannya: Pas Besar Susah Dikendalikan

Cerita Diyana soal Milo Buaya Peliharaannya: Pas Besar Susah Dikendalikan

Jalu Rahman Dewantara - detikJogja
Senin, 06 Mei 2024 21:13 WIB
Evakuasi buaya muara di rumah warga Dusun Bendungan Lor, Kalurahan Bendungan, Kapanewon Wates, Kulon Progo, Kamis (25/4/2024).
Evakuasi buaya muara di rumah warga Dusun Bendungan Lor, Kalurahan Bendungan, Kapanewon Wates, Kulon Progo, Kamis (25/4/2024). Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJogja
Kulon Progo -

Perempuan warga Kulon Progo, Diyana (28) punya hewan piaraan berupa buaya muara. Dirawat sejak 8 tahun lalu, reptil yang diberi nama Milo itu kini telah diserahkan ke pihak berwenang.

"Dulu awalnya dia bisa di-handle, sering dimandiin, sering dipegang. Cuma pas udah agak besar itu dia udah mulai susah dikendalikan," kata Diyana saat ditemui di rumahnya, Kamis (25/4/2024).

"Ya demi kebaikan dia juga. Kita sedih cuma ya udah, yang penting dia bisa dirilis ke habitatnya. Di sini kita senang ada dia, cuma kita nggak tahu dianya gimana," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diyana mengungkapkan alasannya memilih buaya sebagai piaraan. Warga Dusun Bendungan Lor, Kalurahan Bendungan, Kapanewon Wates, ini mengaku tidak terlalu suka dengan hewan berbulu.

"Ya karena saya sejak dulu nggak suka hewan berbulu, jadinya pilih buaya aja," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Diceritakannya, ia membeli seekor buaya muara anakan berjenis kelamin jantan pada 2016. Olehnya, buaya tersebut diberi nama Milo.

"Dulu beli sekitar Rp 400 ribuan. Saat itu ukurannya masih kecil kayak tokek gitu," ucapnya.

Layaknya hewan peliharaan lain, Milo diperlakukan secara baik oleh Diyana dan keluarganya.

"Wah dulu imut banget, suka dipegang-pegang, terus kadang dipakein baju kecil gitu kayak anak-anak," ungkapnya.

Setiap hari, Milo diberi makan dengan olahan daging sehingga ukurannya bisa sebesar sekarang. Namun seiring dengan hal itu, Milo semakin susah dikendalikan sehingga Diyana memutuskan untuk menyerahkan hewan peliharaannya kepada pihak berwajib.

Dievakuasi Petugas

Milo dievakuasi oleh petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta dari rumah Diyana pada Kamis (25/4) lalu. Proses evakuasi cukup memakan waktu lantaran Milo sempat memberi perlawanan.

Dari pantauan detikJogja di lokasi, beberapa kali petugas dari BKSDA Yogyakarta dibantu polisi hutan gagal untuk mengeluarkan Milo dari kandangnya. Buaya sepanjang 2 meter dengan bobot 60 kg tersebut terus memberontak tatkala petugas hendak mengikatnya.

Setelah hampir satu jam lamanya, petugas yang berjumlah tiga orang itu pun berhasil mengevakuasi Milo. Reptil itu akhirnya dibawa ke tempat rehabilitasi hewan liar di kawasan hutan rakyat, Gunungkidul.

"Secara umum evakuasi berjalan lancar, karena petugas kami sudah biasa melakukan ini. Nanti habis evakuasi ini kita bawa ke tempat pusat penyelamatan satwa di Bunder. Di sana akan dikarantina biar bisa kelihatan sifat liarnya seperti apa, untuk bisa dilepasliarkan ke habitat aslinya," ucap Kepala Resort KSDA Kulon Progo, Purwanto, saat ditemui usai evakuasi, Kamis (25/4).

Purwanto mengatakan evakuasi ini sebagai tindak lanjut dari laporan ayah Diyana, Sudiyono yang meminta agar buaya yang ada di rumahnya bisa dilepasliarkan.

"Jadi ini menindaklanjuti informasi dari masyarakat yang peduli tentang keberadaan satwa liar. Terus kami menindaklanjutinya," ujarnya.

Purwanto mengatakan buaya muara merupakan satwa yang dilindungi sehingga tidak boleh dipelihara. Karena itu, pihaknya mengapresiasi langkah keluarga Sudiyono yang secara sadar dan sukarela menyerahkan buaya tersebut untuk dikembalikan ke alam liar.

"Karena ini punya kesadaran untuk menyerahkan ke negara jadi tidak ada sanksi apa-apa. Justru kami berterima kasih atas kesadaran masyarakat sehingga satwa tersebut bisa dilestarikan," ucapnya.




(rih/dil)

Hide Ads