Pelajar di Bantul Dikeroyok-Divideo Jadi Pelaku Klitih

Pelajar di Bantul Dikeroyok-Divideo Jadi Pelaku Klitih

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Jumat, 10 Mei 2024 10:59 WIB
Ilustrasi pengeroyokan sejoli usai nobar
Ilustrasi pengeroyokan pelajar di Pleret, Bantul. (Foto: Dok.Detikcom)
Bantul -

Seorang pelajar menjadi korban pengeroyokan di Pleret, Bantul. Selain menjadi korban pengeroyokan, pelaku juga memaksa korban membawa celurit dan mengaku sebagai pelaku klitih untuk divideokan.

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry menjelaskan, kejadian bermula saat korban yakni RMP, pelajar asal Cianjur, Jawa Barat berada di angkringan Kedungpring, Bawuran, Pleret, Bantul, Kamis (9/5/2024) pukul 01.00 WIB. Saat itu RMP nongkrong bersama rekannya yakni AK, warga Wonolelo, Pleret, Bantul.

"Saat di angkringan itu korban didatangi pelaku yaitu RD. Kemudian terjadi cekcok antara korban dan pelaku hingga berujung pada pelaku menghubungi temannya," kata Jeffry kepada wartawan, Jumat (10/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah rekannya datang, pelaku mengajak korban dengan cara berboncengan tiga menggunakan motor ke depan salah satu toko di Pungkuran, Pleret, Bantul. Di tengah perjalanan, tiba-tiba pelaku berhenti dan melakukan pengeroyokan terhadap korban.

"Kemudian mereka berhenti di pinggir jalan lalu korban dipukuli secara bergantian oleh para pelaku," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Tidak berhenti di situ, salah satu teman pelaku memaksa korban untuk mengaku jadi pelaku klitih. Pelaku lalu merekam video saat korban mengaku sebagai pelaku klitih.

"Kemudian salah satu pelaku memaksa korban dan saksi membawa celurit dan mengaku sebagai klitih, lalu dibuat video sebagai syarat agar korban boleh pulang," ucapnya.

Korban yang tidak bisa melawan dan kalah jumlah, akhirnya menuruti permintaan pelaku. Namun, setelah berhasil lepas dari pelaku korban akhirnya melaporkan kejadian itu ke Polsek Pleret.

"Atas kejadian tersebut korban mengalami luka memar di wajahnya dan melaporkan ke Polsek Pleret. Saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan," katanya.




(ams/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads