Soal Latihan Silat Berujung Mahasiswanya Tewas, Instiper: Tak Izin Kampus

Soal Latihan Silat Berujung Mahasiswanya Tewas, Instiper: Tak Izin Kampus

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Senin, 06 Mei 2024 21:39 WIB
Garis polisi dilarang melintas..Grandyos Zafna//ilustrasi/detikcom
Ilustrasi. Foto: Grandyos Zafna
Sleman -

Seorang mahasiswa Institut Pertanian Stiper (Instiper) Jogja berinisial IKK tewas usai latihan silat pekan lalu. Instiper menegaskan latihan silat itu tidak ada izin pihak kampus.

Wakil Rektor Instiper Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr Ir Adi Ruswanto menjelaskan, dari hasil penelusuran kampus dipastikan bahwa kegiatan silat yang diikuti korban bukan termasuk dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) resmi kampus. Sementara korban, kata Adi, tercatat sebagai anggota UKMI (Unit Kegiatan Mahasiswa Islam).

"Yang bersangkutan menggeluti namanya UKMI, Unit Kegiatan Mahasiswa Islam. Nah itu kok latihannya pencak silat, ternyata dia mengikuti pencak silat yang di luar formal Instiper," kata Adi saat dihubungi wartawan, Senin (6/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pencak silatnya di luar formal yang Instiper. Memang Instiper kan ada pencak silat karena kita di Instiper ada 27 organisasi kemahasiswaan," tegasnya.

Kampus, lanjut Adi, selama ini tidak pernah menerima surat izin dari paguyuban silat itu, baik untuk penggunaan kampus sebagai tempat latihan dan lain sebagainya.

ADVERTISEMENT

"Tidak pernah izin ke kampus, selama saya jadi Warek tidak pernah dimintai izin ke kampus karena itu kan kegiatan non-formal," ujarnya.

Dia pun tidak mengetahui secara pasti sudah berapa lama paguyuban silat itu telah menggunakan area kampus sebagai lokasi latihan. Namun, dia menduga kegiatan tersebut sudah berlangsung sejak lama.

"Kelihatannya ya iya (sudah sejak lama ada). Karena saya juga nggak tahu, namanya non-formal tahu-tahu ada kejadian ini kita baru tahu," ucapnya.

Disebutkannya, korban merupakan mahasiswa semester 2 Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian. Di sisi lain, pihak kampus juga akan memastikan kembali identitas pelaku. Apakah benar mahasiswa Instiper atau bukan.

"(Korban) Mahasiswa Instiper. Ini tadi saya juga koordinasi dengan kampus, saya minta ada tim yang ke orang tua maupun ke Polresta Sleman untuk meyakinkan yang ditahan itu mahasiswa kita atau bukan. Kan kita baru tahu tersangka dari berita," ujarnya.

Atas kejadian ini, kampus menegaskan akan mendukung semua proses hukum.

"Kita dukung langkah hukumnya apa pun yang dibutuhkan kita siap support membantu," ujarnya.

Sementara di sisi internal kampus, pihaknya akan lebih sering untuk memantau semua kegiatan mahasiswa. Kampus tidak ingin kecolongan dan kejadian serupa terulang kembali.

"Kemudian langkah ke depan tentunya namanya kegiatan kemahasiswaan yang di kampus harus dipantau lebih rutin, detail dan kemarin saya juga sudah menghubungi BEM kami atas informasi yang ada itu supaya kegiatan di kampus itu maksimal setengah 10 sampai jam 10 (malam)," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, korban dilarikan ke rumah sakit usai mengikuti latihan silat Sabtu (28/4). Kemudian pada Rabu (1/5), korban dinyatakan meninggal.

Dari pemeriksaan di rumah sakit, korban mengalami luka di organ dalam.

Polisi kemudian melakukan pemeriksaan dan memanggil sejumlah saksi. Seorang pria inisial AF (23) lantas menyerahkan diri ke polisi pada malam harinya.

Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian menerangkan AF yang merupakan warga Sumatera Barat sudah ditetapkan sebagai tersangka.

"Sudah (jadi tersangka, red), dan sudah kita tahan," kata Riski, Jumat (3/5).




(rih/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads