Sejumlah nama yang akan bertarung memperebutkan kursi wali Kota Jogja sudah mulai bermunculan. detikJogja mencatat setidaknya sudah ada empat nama yang memastikan akan maju ke Pilkada Jogja, hingga telah mendaftar penjaringan calon walkot di Partai politik. Berikut daftarnya.
Budi Waljiman
Ketua DPC Partai Gerindra Kota Jogja Sinarbiyat menyebut satu kadernya yang telah disiapkan untuk nyalon wali Kota Jogja, yakni Budi Waljiman.
"Untuk internal Partai Gerindra memberikan ruang dan kesempatan kepada kader terbaik salah satunya Mas Budi Waljiman untuk maju ikut berkontestasi di Pemilukada tahun 2024 ini nanti," ujar Sinarbiyat saat dihubungi wartawan, Jumat (8/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, untuk maju dalam pilkada Partai Gerindra harus berkoalisi dengan partai lain untuk memenuhi jumlah minimal suara. Sinarbiyat pun mengatakan pihaknya juga sudah melakukan komunikasi dengan partai politik lainnya untuk menjalin koalisi.
"Ya, pasti Gerindra akan berkoalisi karena tidak bisa mengusung calon sendiri," ungkapnya.
Namun, saat disinggung dengan partai mana Gerindra berkomunikasi, Sinarbiyat masih enggan membeberkannya. "Ya ada lah," ujarnya melanjutkan.
Singgih Raharjo
Penjabat (Pj) Wali Kota Jogja, Singgih Raharjo diketahui telah mengambil formulir pendaftaran penjaringan calon wali Kota Jogja dari Partai Golkar. Ketua DPD Partai Golkar Kota Jogja, Agus Mulyono membenarkan kabar tersebut.
"Hahahaha, alhamdulilah (Singgih)sudah ngambil formulir," jelas Agus saat dihubungi wartawan, Senin (22/4/2024).
Sementara itu, saat dimintai konfirmasi terkait hal tersebut, Singgih pun tak secara gamblang membenarkan.
"Hehehehe, opo iyo? (apa iya?) info dari mana itu?" jawabnya saat dihubungi wartawan, hari ini.
"(dapat info dari ketua DPD partai Golkar Kota Jogja) yo mengko tak cekke tim ku ya (ya nanti saya cek ke tim saya ya)," ungkap Singgih.
"Hehehe, itu kan penjaringan," ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut saat ditanyai awak media kapan ia akan mengembalikan formulir ke DPD Partai Golkar, Singgih lagi-lagi tak menjawab gamblang.
"Jadwale piye to aku malah rak ngerti (jadwalnya bagaimana to, aku malah tidak tahu)," ujar Singgih.
"Doakan yang terbaik ya Mas," tutupnya.
Heroe Poerwadi
Nama selanjutnya yang muncul yakni Heroe Poerwadi. Wakil Walikota Jogja periode 2017-2022 tersebut mengatakan namanya pun sudah diumumkan oleh Partai PAN untuk maju sebagai calon wali Kota Jogja lewat beberapa rapat partai.
"Ya PAN Kota Jogja, sudah membuat keputusan dari rekomendasi Musda 2020, Rakerda 2021, dan 2022, yang menetapkan mengajukan Heroe Poerwadi untuk maju jadi wali Kota Jogja," jelas Heroe saat dihubungi wartawan, Sabtu (9/3).
"Dan terkait hal tersebut, maka pada Pilkada 2024 ini, sebagai orang yang dipercaya dan diberi amanah untuk maju sebagai calon wali kota, maka dengan Bismillah, kami siap untuk mewujudkan amanah tersebut," imbuhnya.
Heroe mengatakan partai pengusungnya PAN saat ini tengah berkomunikasi dengan partai-partai lain untuk membangun koalisi.
"Memang kita harus merangkul banyak partai untuk bisa bareng-bareng membangun Kota Jogja," jelas Heroe kepada wartawan di Balai kota Jogja, Jumat (19/4/2024).
"Dari PAN kan Insyaallah di tingkat DPD kan sudah selesai, sekarang dikoordinasikan di tingkat nasional. Kemudian komunikasi dengan partai-partai juga sebagian sudah jalan beberapa nanti akan teragenda," imbuhnya.
Heroe melanjutkan, pihaknya telah berkomunikasi dengan hampir semua partai. Ia juga menargetkan bisa berkomunikasi dengan seluruh partai. Meski begitu, bahasan dengan partai-partai masih soal membangun koalisi.
"Saya kira sampai sekarang temen-temen belum sampai pada (kriteria wakil), sekarang lagi mem-fix-kan tentang wali kota. Jadi nanti kalau temen-temen partai sudah fix dengan wali kota bari kita bicarakan wakil walikota," paparnya.
Meski begitu, Heroe tak menampik telah mengantongi beberapa nama kandidat pendampingnya dalam pilkada nanti. Menurutnya, setidaknya ia sudah berkomunikasi dengan empat nama.
"Yang komunikasi sudah banyak, tapi kan harus dikomunikasikan kembali dengan temen-temen partai, dikomunikasikan dengan temen-temen lainnya supaya ada kesepakatan," ujarnya.
"Ya ada beberapa lah yang sudah komunikasi, lebih dari empat. Ada partai, ada nonpartai, ada pengusaha, macem-macem," pungkas Heroe.
Selengkapnya baca di halaman berikutnya....
Muhammad Afnan Hadikusumo
Nama terakhir yang muncul yakni, senator DPD RI Muhammad Afnan Hadikusumo. Seperti Singgih, Afnan pun telah mendaftar penjaringan calon wali kota dari Partai Golkar. Ia juga telah mengembalikan berkas pendaftaran ke DPD Partai Golkar DIY.
Selain itu, cucu salah satu pendiri Muhammadiyah ini juga mengklaim telah mengantongi dukungan dari keluarga Muhammadiyah.
"Kita diantar Pimpiman Daerah Muhammadiyah dan Aisiyah Kota Jogja, artinya mereka mendukung kita untuk maju pilkada," ujarnya saat dihubungi wartawan, Selasa (23/4/2024).
"Artinya, itu wujud keseriusan Muhammadiyah untuk mendukung kami maju pilkada. Jadi, berkas kemarin sudah kita kembalikan, karena waktunya mepet, cuma sampai tanggal 24 (April)," lanjutnya.
Lebih lanjut, Afnan mengaku hanya menjalin komunikasi serius dengan mengikuti penjaringan hanya dengan partai Golkar. Bukan tanpa alasan, menurutnya, sejak awal Golkar lah yang mendorong ia maju bertarung di pilkada.
"Cuma Golkar tok, tidak ke mana-mana, karena kemarin yang mendukung pertama Golkar. Jadi, menurut saya ada etika dan adab untuk menahan diri tidak mendaftar ke partai lain," ungkapnya.
"Tapi, itu (berkas) nanti masih dilakukan survei dulu tiga kali (oleh internal Golkar), untuk mengetahui elektabilitas masing-masing calon," imbuh Afnan.
Meski begitu Afnan tak menampik ia juga menjalin komunikasi informal dengan beberapa partai politik lainnya.
Untuk mengusung calon wali kota, Partai Golkar sendiri harus membentuk koalisi lantaran jumlah perolehan kursi yang didapat Golkar pada pemilu lalu tidak memenuhi syarat untuk mengusung calon wali kota. Terkait hal itu, Afnan menyerahkan hal tersebut ke partai Golkar.
"Pembicaraan informal tetap ada, dengan PKS, Nasdem, kemudian PPP, tapi informal. Keputusan (koalisi) tetap di partai," pungkasnya.
Sebagai informasi, Afnan merupakan cucu salah satu pendiri Muhammadiyah, Ki Bagus Hadikusumo. Dilansir laman resmi Muhammadiyah, muhammadiyah.or.id, Ki Bagus adalah Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhamadiyah ke-5 antara tahun 1942 hingga 1953.
Banyak orang mengenal Ki Bagus sebagai tokoh di balik rumusan Pancasila, UUD, dan figur penting di dalam Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) serta Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Peran utama Ki Bagus bagi Muhammadiyah adalah merumuskan pokok-pokok pikiran KH Ahmad Dahlan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah sebagai pijakan prinsip yang menjiwai dan mengarahkan gerak langkah Muhammadiyah.
Komentar Terbanyak
Ternyata Ini Sumber Suara Tak Senonoh yang Viral Keluar dari Speaker di GBK
Komcad SPPI Itu Apa? Ini Penjelasan Tugas, Pangkat, dan Gajinya
Pengakuan Lurah Srimulyo Tersangka Korupsi Tanah Kas Desa