Fenomena Pink Moon atau Bulan Purnama Merah Jambu dapat disaksikan pada April ini. Pink Moon merupakan peristiwa alam yang lazim terjadi tiap tahun, lantas apa keunikannya?
Bulan purnama menjadi fenomena langit yang umum terjadi pada setiap bulannya. Seringkali, terdapat penamaan unik yang diberikan pada bulan purnama. Mungkin sudah banyak yang mendengar istilah Micromoon atau Supermoon, tetapi ada beberapa istilah lain yang terkadang asing bagi masyarakat awam, misalnya istilah Pink Moon.
Dikutip dari laman resmi Badan Riset dan Antariksa Nasional (BRIN), Pink Moon atau Bulan Merah Jambu adalah fenomena bulan dalam fase purnama yang terjadi pada setiap April. Penamaan Pink Moon tidak merujuk pada ketampakan bulan yang berwarna merah muda, melainkan sekadar penamaan yang didasarkan pada perhitungan musim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Penamaan Pink Moon
Bersumber dari laman nasa.gov, pada era tahun 1930-an, almanak petani di Amerika Serikat menggunakan istilah-istilah untuk menamakan setiap purnama yang terjadi. Penamaan ini bertujuan untuk memudahkan mereka mengenali musim.
Nama Pink Moon disematkan untuk fase purnama pada bulan April karena bertepatan dengan tumbuhnya bunga phlox, semacam geranium yang berwarna pink atau merah jambu. Bunga ini merupakan bunga asli Amerika bagian Timur yang paling awal tersebar ketika musim semi tiba.
Pink Moon juga sering disebut dengan Purnama Paskah, sebab terjadi tak jauh dari perayaan Minggu Paskah. Namun, Purnama Paskah tidak selalu bertepatan dengan Pink Moon karena perayaan Paskah belum tentu berdekatan dengan purnama pada bulan April. Purnama Paskah dapat juga terjadi pada bulan Maret atau beriringan dengan Worm Moon.
Selain Purnama Paskah, Pink Moon juga memiliki nama lain. Beberapa nama lainnya, yaitu Sprouting Grass Moon (Bulan Rumput Bersemi), Egg Moon (Bulan Telur), dan Fish Moon (Bulan Ikan).
Waktu Terjadi Pink Moon 2024 dan Cara Mengamati
Bersumber dari rilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), fase puncak purnama April atau Pink Moon terjadi pada 24 April 2024 pukul 06.48 WIB. Hal itu, berarti fenomena Pink Moon dapat diamati sepanjang malam sejak tanggal 23 April petang.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, istilah Pink Moon tidak mengacu pada ketampakan bulan, sehingga nantinya bulan tampak seperti biasanya dan tidak akan berwarna merah muda, kecuali ketika berada dekat dengan ufuk. Pengamatannya pun aman dilakukan dengan mata secara langsung selayaknya mengamati bulan purnama pada biasanya.
Di Jogja, pada 23 April petang, bulan akan terbit di ufuk timur condong ke tenggara pada 17.04 WIB. Sebelum puncak Pink Moon terjadi, bulan di Jogja sudah terbenam, yaitu pada 24 April 2024 pukul 05.39 WIB di ufuk barat condong barat daya.
Artikel ini ditulis oleh Ridwan Luhur Pambudi, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(apl/aku)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang