Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka

Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka

Jauh Hari Wawan S - detikJogja
Minggu, 31 Agu 2025 19:44 WIB
Pemakaman mahasiswa Amikom Jogja, Rheza Sendy Pratama (21) di Mlati, Sleman, Minggu (31/8/2025).
Pemakaman mahasiswa Amikom Jogja, Rheza Sendy Pratama (21) di Mlati, Sleman, Minggu (31/8/2025). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja
Sleman -

Seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Amikom Yogyakarta, Rheza Sendy Pratama (21) meninggal dunia. Dia meninggal dunia pada Minggu (31/8) pagi dengan tubuh penuh luka.

Pantauan detikJogja, jenazah Rheza dimakamkan di Padukuhan Jaten, Sendangadi, Mlati, Sleman, sore tadi. Tampak ratusan pelayat mengantarkan jenazah Rheza hingga ke peristirahatan terakhir.

Ayah almarhum Rheza, Yoyon Surono, mengatakan putranya tadi malam pamit keluar rumah untuk ngopi bersama temannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya nyari yang ini (mengajak) tapi belum ketemu anaknya. Semalam ngajak ngopi di dekat Tugu itu. Malamnya ngopi minta uang, (yang ngajak) teman SMK," kata Yoyon ditemui usai pemakaman, Minggu (31/8/2025).

Tapi pagi Yoyon mendapat kabar dari tetangganya sembari menunjukkan KTP Rheza bahwa anaknya dirawat di RSUP Dr Sardjito karena terkena gas air mata. Rheza diantarkan ke Sardjito oleh petugas unit kesehatan Polda DIY. Tapi saat tiba di Sardjito, dia menemukan anaknya sudah terbujur.

ADVERTISEMENT

"Saya ke sana (Sardjito), anaknya sudah terbujur kayak gitu," katanya.

Berdasarkan informasi yang dia terima, Rheza meninggal tadi pagi pukul 7 di RSUP Dr Sardjito. Dari informasi yang dia dengar, kejadian yang menimpa Rheza terjadi di sekitar Polda DIY pagi tadi. Namun, dia belum bisa memastikan apakah Rheza menjadi bagian dari aksi itu.

"Iya kejadiannya pagi, di depan Polda (DIY) kayaknya," imbuhnya.

Yoyon menceritakan, saat memandikan jenazah, di sekujur tubuh Rheza terdapat banyak luka memar. Selain itu, leher Rheza juga patah, serta ada bekas pijakan sepatu di tubuh Rheza. Tapi dia tidak bisa memastikan kejadiannya dan dari mana luka tersebut bisa didapat.

"Tadi aku sudah melihat dan ikut mandikan, yang sini (leher kiri) kayak patah, pas dikucir kepala (yang dislokasi) juga harus di-krek (dikembalikan) sama yang di sana. Cuma yang paling kelihatan kan bekas-bekas sepatu PDL itu sini (perut bagian kanan), sama bekas sayatan-sayatan (memar pukulan). Sayatan kayak bekas digebuk itu loh. Bocor (kepalanya) itu," ungkap Yoyon.

Di sisi lain, keluarga tidak menghendaki adanya autopsi atas kematian putranya.

"Enggak, saya enggak mau otopsi soalnya, tadi harusnya sampai sini jam 1, kita sudah masuk awal tadi ada kendala dari kepolisian minta autopsi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

"Cuma kita dari keluarga sudah pasrah. apapun yang terjadi ini musibah gitu aja. Jadi kita enggak mau autopsi," katanya.

Yoyon berharap demonstrasi yang terjadi jangan sampai berujung kericuhan agar tidak memakan korban jiwa.

"Ya harapannya penginnya sih demo-demo yang damai. Maksudnya untuk meminimalisir kan setidaknya pengamanannya itu gimana ya kan rata-rata yang demo itu kan ada campuran mahasiswa dan ini setidaknya pengamanan jangan terus apa-apa main gebuk apa-apa main gebuk gitu kan kasihan itu nanti orang-orang," ujarnya.

Sementara itu Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Amikom, Alvito Afriansyah mendapat informasi bahwa Rheza ikut dalam aksi massa di Polda DIY pada Sabtu hingga Minggu pagi hari. Namun, pihaknya masih akan melakukan penelusuran untuk mendapatkan detail peristiwa yang terjadi.

Namun, di waktu bersamaan, di media sosial beredar video pemotor yang ikut aksi di sekitar Mapolda DIY. Alvito menduga kuat bahwa pemotor tersebut merupakan Rheza, dilihat dari motor yang dikendarai dan keterangan teman sekelas.

"Ya perihal itu bahwa memang betul itu adalah korban yang kita sama-sama lihat di video pada saat aparat melemparkan gas air mata dan mungkin insiden itu terjadi pada saat itu. Ya dari motor dan itu kami dapatkan informasi dari teman sekelas bahwa yang memvalidasi bahwa benar memang itu saudara Rheza," ucapnya.

Dalam video yang beredar, Rheza tampak berboncengan dengan satu orang lagi. Namun, dia belum bisa mengidentifikasi orang tersebut.

Meski begitu, dia memastikan jika orang yang bersama Rheza bukan dari Amikom.

"Itu kami belum tahu, tapi kemungkinan itu bukan mahasiswa dari Amikom, mahasiswa di luar Amikom yang nanti tentunya akan kami cari lebih lanjut perihal informasi-informasi itu," katanya.

"Harapan dari kami semoga dapat mendapatkan keterbukaan dari berbagai pihak," ujarnya.

Ditemui di rumah duka, Wakil Rektor Universitas Amikom Yogyakarta, Dr Achmad Fauzi, mengaku belum mengetahui kronologi kejadiannya secara pasti. Pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan investigasi terkait kejadian ini. Sebab informasi baru dia dapatkan tadi siang.

"Harapan kami tentunya meskipun ini mahasiswa, sebagai mahasiswa Amikom, harapannya adalah pihak kepolisian bisa memberikan informasi yang lengkap kepada kami. Peristiwa yang terjadi seperti apa. Meskipun ini sudah di luar pantauan dan kendali kami, tapi bahwa ini (korban) adalah mahasiswa dan ini sehingga ini juga harus kita lakukan investigasi," ujar Fauzi.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak Polda DIY saat dihubungi belum memberikan keterangan resmi terkait peristiwa yang menimpa Rheza.




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads