Apa Saja Fenomena Alam Bulan Maret 2024? Ini Jadwal dan Penjelasannya

Apa Saja Fenomena Alam Bulan Maret 2024? Ini Jadwal dan Penjelasannya

Ridwan Luhur Pambudi - detikJogja
Jumat, 01 Mar 2024 14:02 WIB
Ilustrasi gerhana bulan
Ilustrasi bulan. Foto: Getty Images/iStockphoto/Wirestock
Jogja -

Fenomena alam menjadi peristiwa lazim yang terjadi di dunia selama waktu masih berjalan. Demikian juga dengan berbagai fenomena alam yang akan terjadi pada bulan Maret ini.

Dikatakan fenomena alam karena kejadiannya terjadi di alam secara natural, dengan atau tanpa sebab-akibat dari perbuatan manusia. Beberapa contoh fenomena alam, misalnya fenomena geologi seperti gempa bumi dan tsunami, fenomena hidrometeorologi seperti hujan dan banjir, hingga fenomena astronomi seperti hujan meteor dan gerhana matahari.

Banyak fenomena alam yang sulit untuk diprediksi kejadiannya, seperti gempa bumi, gunung meletus, dan badai. Meski demikian, ada pula fenomena yang sudah dapat diperkirakan jauh-jauh hari, umumnya adalah fenomena astronomi yang mengandalkan perhitungan periodik. Dirangkum detikJogja, berikut fenomena alam yang akan terjadi pada bulan Maret 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fenomena Alam Maret 2024

1. Kulminasi Utama Matahari

Mengutip dari BMKG, kulminasi utama adalah fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit. Saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai Kulminasi Utama.

Pada saat itu, matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat yang berakibat pada bayangan benda tegak akan terlihat "menghilang", karena bertumpuk dengan benda itu sendiri. Karena itu, hari kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan.

ADVERTISEMENT

Kulminasi utama di Indonesia bagian selatan khatulistiwa terjadi dua kali dalam setahun, yaitu periode jelang Equinox Maret dan setelah Equinox September. Pada saat akhir Februari hingga Maret, beberapa wilayah di Pulau Jawa akan bergantian mengalami hari tanpa bayangan, dimulai dari wilayah selatan hingga ke utara.

Sebagai contohnya, Kota Surakarta akan mengalami Kulminasi Utama pada 1 Maret pukul 11.49 WIB, sementara Kota Semarang akan mengalami Kulminasi pada 2 Maret pukul 11.50 WIB.

2. Bulan Baru Super atau Supermoon

Bulan baru adalah fase bulan pertama yang muncul setelah bulan berevolusi penuh. Bulan baru akan berbentuk sabit tipis atau yang lazim disebut hilal. Kemunculan atau terbentuknya bulan baru menjadi penting untuk penanggalan komariah atau hijriah.

Pada bulan Maret ini, bulan baru begitu istimewa, selain karena digunakan untuk menentukan awal bulan Ramadhan, juga karena terjadi ketika jarak bulan berada paling dekat dengan bumi atau disebut Supermoon. Bulan berada pada jarak 365 ribu kilometer dari bumi dan membuat kenampakannya 13% lebih besar dari Mikro Moon.

Fenomena bulan baru ini akan terjadi pada 10 Maret 2024 pukul 16.00 WIB. Dari hasil ini pula PP Muhammadiyah telah menetapkan puasa Ramadhan dimulai pada keesokan harinya karena bulan baru telah terbentuk sebelum magrib di Kota Yogyakarta berdasar kriteria wujudul hilal.

3. Equinox Maret

Menurut BMKG, Equinox adalah salah satu fenomena astronomi di mana matahari melintasi garis khatulistiwa dan secara periodik berlangsung dua kali dalam setahun, salah satunya pada 20 Maret mendatang.

Fenomena Equinox terjadi ketika garis khatulistiwa bumi tegak lurus terhadap matahari. Pada sepanjang hari itu, matahari akan menyusuri garis khatulistiwa bumi. Nantinya, posisi matahari di seluruh dunia pada saat terbit dan tenggelam akan tepat berada di arah timur dan barat.

4. "PDKT" Venus-Saturnus

PDKT Planet atau dalam istilah astronomi disebut konjungsi, adalah fenomena ketika dua atau lebih objek langit -umumnya bulan dan planet- terlihat berdekatan. Fenomena konjungsi Venus-Saturnus terjadi ketika Bumi, Venus, dan Saturnus berada dalam posisi sejajar.

Konjungsi planet Venus dan Saturnus merupakan fenomena cukup langka yang membuat kedua planet itu terlihat sedang PDKT. Keduanya akan terlihat sangat dekat pada jarak kurang dari 1 derajat dalam lanskap langit. Masyarakat dapat mengamati fenomena ini di langit timur pada 22 Maret 2024 mulai dini hari hingga terbitnya matahari.

5. Elongasi Maksimum Merkurius

Fenomena elongasi maksimum adalah peristiwa ketika benda langit berada pada sudut tertinggi dari matahari dalam kubah langit. Elongasi maksimum Merkurius berarti kenampakan planet Merkurius berada pada sudut terjauh dari matahari. Dalam hal ini, sudut terjauh tetap masih berada di dekat matahari karena Merkurius merupakan planet yang orbitnya berada di antara matahari dan bumi.

Fenomena elongasi maksimum Merkurius dapat diamati pada 24 Maret 2024 ketika matahari terbenam, merkurius akan terlihat di langit Barat. Di Jogja, Merkurius terlihat di ketinggian 14 derajat pada pukul 17.44 WIB.

6. Gerhana Bulan Penumbra

Dua minggu setelah Bulan baru, Gerhana Bulan penumbra terjadi. Peristiwa ini berlangsung ketika posisi matahari, bumi, dan bulan dalam garis lurus.

Akibatnya, cahaya matahari yang akan terpancar ke permukaan bulan terhalang badan bumi. Meski tiap posisinya hamper mirip dengan kejadian fase purnama di tiap bulan, tetapi sudut kemiringan ketiga objek tadi belum tentu membuat garis lurus, sehingga fenomena gerhana merupakan fenomena langka.

Berbeda dengan Gerhana Bulan Total atau Sebagian, Gerhana Bulan Penumbra terjadi ketika bulan hanya masuk dalam bayang-bayang penumbra bumi, tidak sampai bagian umbra. Fenomena ini akan berlangsung pada 25 Maret 2024 sore.

Namun, sayangnya gerhana bulan ini tidak dapat terlihat di Pulau Jawa karena gerhana selesai sebelum bulan terbit. Peritiwa ini hanya dapat diamati di Benua Amerika, Samudera Pasifik, dan Indonesia bagian timur.

7. Bulan Purnama Mikro

Tidak dapat melihat fenomena gerhana tidak apa-apa, Dab! Setelah gerhana, bulan masih akan berada di fase purnama. Fase ini terjadi ketika posisi bulan berada di belakang bumi dari arah matahari, sehingga seluruh wajah bulan yang terkena cahaya matahari akan terlihat dari bumi.

Ada yang menarik dari fase bulan purnama pada 25 Maret 2024 nanti, posisi bulan berada di titik terjauh dari bumi, yaitu lebih dari 405 ribu kilometer. Akibatnya, bulan akan tampak 13% lebih kecil dari Supermoon atau 6% lebih kecil dari ketampakan biasanya. Fenomena ini bisa dilihat sepanjang malam hingga 26 Maret dini hari.

Itulah daftar fenomena alam yang akan terjadi di bulan maret 2024 lengkap dengan jadwal dan penjelasannya. Semoga bermanfaat, Dab!

Artikel ini ditulis oleh Ridwan Luhur Pambudi, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(cln/apu)

Hide Ads