Setelah Idul Fitri, setidaknya ada dua amalan yang bisa dikerjakan di bulan Syawal oleh umat Islam. Amalan yang dimaksud adalah puasa Syawal dan qadha puasa Ramadhan. Lantas, apakah boleh puasa Syawal sekaligus qadha Ramadhan?
Anjuran mengamalkan puasa sunnah setelah Lebaran disebutkan dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Berikut bunyinya:
Ω ΩΩΩ Ψ΅ΩΨ§Ω Ω Ψ±ΩΩ ΩΨΆΩΨ§ΩΩ ΩΩΨ£ΩΨͺΩΨ¨ΩΨΉΩΩΩ Ψ³ΩΨͺΩΩΨ§Ω Ω ΩΩΩ Ψ΄ΩΩΩΩΨ§ΩΩΨ ΩΩΨ§ΩΩ ΩΩΨ΅ΩΩΩΨ§Ω Ω Ψ§ΩΨ―ΩΩΩΩΨ±Ω
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan, lalu diikuti dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, maka seolah ia telah berpuasa setahun penuh." (HR. Bukhari dan Muslim).
Hukum Puasa Syawal Sekaligus Qadha Ramadhan
Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai menggabungkan puasa Syawal dengan membayar utang puasa Ramadhan. Perbedaan ini muncul karena perbedaan hukum di antara keduanya. Seperti diketahui, puasa qadha Ramadhan hukumnya wajib, sedangkan puasa Syawal hukumnya sunnah.
Menurut pandangan beberapa ulama, mengerjakan puasa Syawal bersamaan dengan puasa qadha Ramadhan dianggap sebagai perbuatan yang tidak disukai (makruh). Dalam Mughni al-Muhtaj, dijelaskan bahwa seseorang yang berniat berpuasa di bulan Syawal untuk menggantikan puasa Ramadhan akan mendapatkan pahala puasa qadha Ramadhan, bukan puasa sunnah atau pahala dari keduanya.
Sementara, para ulama Syafi'iyah seperti Ibnu Hajar al Haitami dan Syekh Ar Ramli berpendapat bahwa menggabungkan puasa Syawal dengan puasa qadha Ramadhan diperbolehkan. Sebab, hal ini tidak akan mengurangi pahala dari kedua puasa tersebut.
Selain itu, ada juga pendapat yang menyarankan untuk memberikan prioritas pada hal yang wajib, yaitu puasa qadha Ramadhan, sebelum melaksanakan puasa sunnah. Meskipun demikian, seseorang diizinkan untuk memprioritaskan puasa Syawal daripada puasa qadha Ramadhan jika memiliki keterbatasan waktu. Hal ini dijelaskan dalam Fiqh as-Sunah li an-Nisa' karya Abu Malik Kamal ibn Sayyid Salim yang telah diterjemahkan oleh Firdaus.
Bolehkah Puasa Syawal Digabung dengan Puasa Sunnah Lainnya?
Hal ini dijelaskan di dalam buku Risalah Puasa yang ditulis Sultan Abdillah, seseorang yang menggabungkan beberapa ibadah sunnah, maka diperbolehkan.
Ahli Fikih Wahbah az-Zuhaili menjelaskan dalam kitab Fiqhul Islam wa Adillatuhu bahwa menggabungkan dua niat ibadah yang sama-sama sunnah, maka dua-duanya sah. Ia mencontohkannya dalam hal berniat untuk sholat sunnah fajar dan sholat sunnah tahiyatul masjid.
Niat Puasa Syawal dan Qadha Ramadhan
Sebagai informasi, tidak ada tuntunan dari para ulama mengenai bacaan niat puasa Syawal yang digabung dengan qadha Ramadhan. Sementara laman MUI Sulawesi Selatan menjelaskan bahwa salah satu pendapat ulama membolehkan menggabung kedua amalan puasa tersebut.
Caranya dengan mengikutkan niat puasa Syawal dalam niat puasa qadha Ramadhan. Artinya, puasa qadha Ramadhan dikerjakan dengan mengharap pahala bulan Syawal.
Dirangkum dari laman NU Online, bacaan niat puasa Syawal adalah sebagai berikut:
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ Ω ΨΊΩΨ―Ω ΨΉΩΩΩ Ψ³ΩΨͺΩΩΨ©Ω Ω ΩΩΩ Ψ΄ΩΩΩΩΨ§ΩΩ Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Nawaitu shauma ghadin 'an sittatin min syawwaalin sunnatan lillaahi ta'aalaa
Artinya: "Aku berniat puasa besok dari enam hari Syawal, sunnah karena Allah Ta'ala,"
Sementara bacaan niat qadha puasa Ramadhan adalah sebagai berikut:
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ Ω ΨΊΩΨ―Ω ΨΉΩΩΩ ΩΩΨΆΩΨ§Ψ‘Ω ΩΩΨ±ΩΨΆΩ Ψ΄ΩΩΩΨ±Ω Ψ±ΩΩ ΩΨΆΩΨ§ΩΩ ΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Nawaitu shouma ghodin 'an qadhΔ'I fardhi syahri RamadhΔna lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."
Demikian penjelasan mengenai hukum puasa Syawal sekaligus qadha Ramadhan. Semoga bermanfaat, Dab!
(dil/dil)
Komentar Terbanyak
Kanal YouTube Masjid Jogokariyan Diblokir Usai Bahas Konflik Palestina
Israel Ternyata Luncurkan Serangan dari Dalam Wilayah Iran
BPN soal Kemungkinan Tanah Mbah Tupon Kembali: Tunggu Putusan Pengadilan