Polisi membeberkan penyebab minibus rombongan pemudik asal Bandung, Jawa Barat, menabrak sebuah rumah di Kulon Progo hingga menyebabkan 5 orang luka. Polisi menyebut, insiden terjadi karena sopir minibus dalam kondisi mengantuk.
Hal itu diungkapkan oleh Kanit Gakkum Satlantas Polres Kulon Progo Ipda Tanto Kurniawan. Kepada polisi, sopir minibus yaitu I Gede Wibawa (44) warga Karangasem, Bali mengaku dalam kondisi mengantuk ketika mengemudikan kendaraan sehingga menyebabkan kecelakaan.
"Iya betul mas (sopir dalam kondisi mengantuk)," ucap Tanto saat dimintai konfirmasi detikJogja, Minggu (14/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Insiden ini mengakibatkan sopir dan empat penumpang luka parah hingga harus dirujuk ke rumah sakit Nyi Ageng Serang, Sentolo. Sedangkan bangkai minibus yang sudah dalam kondisi ringsek telah diamankan ke Mapolres Kulon Progo.
"Iya mas, kecelakaan melibatkan pemudik dengan korban luka ada 5 orang, semuanya dirujuk ke rumah sakit Nyi Ageng Serang Sentolo," ucap personel Palang Merah Indonesia (PMI) Kulon Progo, Diky saat dimintai konfirmasi detikJogja, Minggu (14/4).
Kronologi
Kecelakaan bermula saat minibus bernomor polisi D 7096 FB melaju dari arah Bandung menuju Bali. Minibus ini mengangkut 16 penumpang beserta sopir dengan maksud hendak mudik sekaligus berwisata.
Namun, sesampainya di Kulon Progo, tepatnya di Jalan Jogja-Wates km 16,5, Dusun Pongangan, Kalurahan Sentolo, Kapanewon Sentolo, minibus mendadak oleng, pada Minggu (14/4), sekitar pukul 05.00 WIB.
Sopir yang mengantuk mengakibatkan minibus menabrak sebuah rumah yang berada di kanan jalan. Minibus berwarna silver itu pun langsung ringsek.
"Semula Mikrobus Hiace nomor polisi D 7096 FB melaju dari arah selatan ke utara, sampai di lokasi kecelakaan oleng ke kanan dan menabrak pagar rumah di kanan jalan," jelas Tanto.
Atas peristiwa ini, Tanto mengimbau para pengendara yang melintas di sepanjang jalan nasional wilayah Kulon Progo untuk meningkatkan kehati-hatian. Apabila dalam kondisi mengantuk dianjurkan untuk berhenti sejenak supaya peristiwa setiap tidak terulang kembali.
"Diharapkan para pengguna jalan untuk beristirahat apabila lelah atau mengantuk. Dan jangan memaksakan berkendara dalam keadaan lelah atau mengantuk walaupun tujuan sudah dekat. Keselamatan lebih utama daripada kecepatan sampai tujuan," ucapnya.
(cln/cln)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan
Siapa yang Menentukan Gaji dan Tunjangan DPR? Ini Pihak yang Berwenang