Cawapres terpilih Gibran Rakabuming Raka menjadi sorotan usai pernyataannya yang menyebut apakah Pemilu diulang sampai paslon jagoan masing-masing menang. Terkait hal itu, pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau akrab disapa Gus Miftah mengungkapkan Gibran mendapat nasihat buntut pernyataan itu.
Gus Miftah mengungkapkan, usai pernyataan itu keluar dari mulut Gibran, putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu kemudian banyak mendapatkan nasihat dari sejumlah tokoh.
"Cuma tadi dia bilang yang komentar beliau soal 'ya nanti kalau calonnya kalah minta diulang lagi' beliau banyak dinasihati sama beberapa tokoh jangan ada kesan gimana gitu, dan beliau menerima itu," ucap Gus Miftah usai pertemuan dengan Gibran di Ponpes Ora Aji, Kalasan, Sleman, Selasa (26/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menilai, sikap Gibran yang bisa menerima masukan sebagai langkah yang baik. Apalagi, menurutnya Gibran merupakan anak muda yang mau menerima masukan.
"Ini kan berarti anak muda yang memang mau belajar. Ketika ada yang memberi nasihat 'Mas Gibran kayaknya kurang pantas deh kalau ngomong seperti itu' dan itu beliau terima," ucapnya.
"Ini menunjukkan bahwa Mas Gibran ini sosok yang nggak pernah berhenti untuk belajar," sambungnya.
Untuk diketahui, sebelumnya, Gibran Rakabuming menanggapi soal gugatan yang dilayangkan pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md ke Mahkamah Konstitusi (MK) agar pemilu diulang tanpa Prabowo-Gibran. Gibran mempertanyakan apakah Pemilu diminta terus diulang sampai pihak penggugat menang.
"Misalnya nanti diulang, terus jagoan kalah apa minta diulang lagi? Apakah minta diulang sampai menang?" kata Gibran dilansir detikJateng, Senin (25/3).
Meski demikian, putra sulung Presiden Joko Widodo itu tidak mempersoalkan adanya gugatan yang dilayangkan pihak Anies dan Ganjar.
"Sekali lagi kalau ada yang kurang berkenan, silakan melalui jalur yang sudah ada, kan sudah ada mekanisme sendiri," ucapnya.
"Ya dari paslon 01 dan 03 jika ada hal-hal yang kurang berkenan sudah ada jalurnya masing-masing monggo. Ya monggo diproses saja seusai jalur yang sudah ada," pungkasnya.
(apl/rih)
Komentar Terbanyak
Mahasiswa Amikom Jogja Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka
Mahfud Sentil Pemerintah: Ngurus Negara Tak Seperti Ngurus Warung Kopi
UGM Sampaikan Seruan Moral: Hentikan Anarkisme dan Kekerasan