5 Rukun Khutbah Jumat dan Syaratnya Agar Sah

5 Rukun Khutbah Jumat dan Syaratnya Agar Sah

Muhammad Rizqi Akbar - detikJogja
Jumat, 15 Mar 2024 09:38 WIB
ilustrasi khutbah Jumat
ilustrasi khutbah Jumat. Foto: Fria Sumitro/detikSumut
Jogja -

Setiap hari Jumat, laki-laki muslim yang telah baligh wajib mengerjakan sholat Jumat. Setidaknya ada 5 rukun khutbah Jumat yang perlu dipahami oleh seorang muslim. Berikut ini penjelasan mengenai rukun khutbah Jumat dan syaratnya agar sah.

Seperti diketahui, sholat Jumat merupakan sholat wajib bagi laki-laki yang dikerjakan setiap hari Jumat. Untuk waktu pelaksanaannya, sholat Jumat sama seperti sholat dzuhur.

Namun, perlu diketahui bahwa sholat Jumat harus dilaksanakan secara berjamaah dengan minimal 40 jamaah. Artinya, sholat Jumat tidak dapat dikerjakan sendiri seperti sholat dzuhur. Selain itu, sholat Jumat juga dikerjakan sebanyak dua rakaat tidak seperti sholat dzuhur.

Khutbah Jumat

Pada dasarnya, rukun khutbah Jumat dan sholat Id hampir sama. Mengutip buku Fikih Empat Madzhab Jilid 1, pembeda rukun khutbah Jumat dan sholat Id hanya pada kalimat pembukanya.

Pada khutbah Id, disunnahkan memulai dengan takbir, sedangkan khutbah Jumat dimulai dengan tahmid.

Dikutip dari buku Cara Khutbah Rasulullah SAW, hakikat khutbah ialah wasiat untuk bertakwa, baik berupa janji kesenangan maupun ancaman kesengsaraan. Rukun khutbah diartikan sebagai segala sesuatu yang harus dilakukan oleh seorang khatib ketika berkhutbah dan harus dilaksanakan dengan tertib.

Rukun Khutbah Jumat

Mengutip buku Khutbah Jumat 7 Menit dan laman NU Online, berikut beberapa rukun khutbah Jumat yang perlu dipahami:

1. Memuji Allah SWT

Contohnya seperti menggunakan kata "hamdun" dan lafal-lafal serupa seperti "alhamdu", "nahmadu" dan "ahmadu". Pelafalan yang benar menggunakan "alhamdu lillah", "lillahi al hamdu" dan "nahmadu lillah".

2. Membaca Sholawat kepada Nabi Muhammad SA

Membaca sholawat dilakukan pada kedua khutbah. Perlu diingat, harus menggunakan kata "al shalatu" dan lafal kata yang seakar. Tidak harus menggunakan nama "Muhammad" seperti contohnya "Ahmad", "Al-Nabi", "Al-Nadzir", "Al-Rasul'' dan "Al-Basyir".

Contohnya adalah sebagai berikut:

Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩ‡ΩΩ…Ω‘ΩŽ Ψ΅ΩŽΩ„Ω‘Ω ΩˆΩŽΨ³ΩŽΩ„Ω‘Ω…Ω’ ΩˆΩŽΨ¨ΩŽΨ§Ψ±ΩΩƒΩ’ ΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ Ω…ΩΨ­ΩŽΩ…Ω‘ΩŽΨ―Ω ΩˆΩŽΨΉΩŽΩ„ΩŽΩ‰ ؒلِهِ ΩˆΩŽΨ΅ΩŽΨ­Ω’Ψ¨ΩΩ‡Ω ΩˆΩŽΩ…ΩŽΩ†Ω Ψ§Ω‡Ω’ΨͺΩŽΨ―ΩŽΩ‰ Ψ¨ΩΩ‡ΩΨ―ΩŽΨ§Ω‡Ω Ψ₯ΩΩ„ΩŽΩ‰ ΩŠΩŽΩˆΩ’Ω…Ω Ψ§Ω„Ω’Ω‚ΩΩŠΩŽΨ§Ω…ΩŽΨ©Ω

Allahumma sholli wasalam wabarik muhammadin wa ala alihi wa sobhi wa mani tada bihudahu ila yaumil qiyamah.

3. Berwasiat Takwa kepada Allah SWT

Tujuannya, berpesan atau memberi wasiat untuk selalu bertakwa kepada Allah SWT. Rukun khutbah ini dilakukan dalam kedua khutbah. Prinsip dari rukun khutbah ini adalah untuk mengajak ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Beberapa contohnya:

  • "Athi'ullaha" artinya, taatlah kalian kepada Allah SWT.
  • "Imzajiru 'anil makhsiat" artinya, jauhilah perbuatan maksiat.
  • "Ittaqullah" artinya, bertakwalah kalian kepada Allah SWT.

4. Membaca Ayat Suci Al-Qur'an pada Salah Satu dari Kedua Khutbah

Membaca sepenggal atau satu ayat Al-Quran dimaksudkan untuk memberi pemahaman mengenai makna ayatnya secara sempurna. Disarankan untuk membaca saat khutbah pertama karena dijadikan sebagai pembanding keberadaan doa kaum mukminin pada khutbah kedua.

5. Berdoa untuk Kaum Muslimin

Rukun khutbah yang terakhir adalah pada khutbah kedua yang mana disarankan untuk berdoa mengenai urusan akhirat. Contohnya:

  • "Allahumma ajirna minannar" artinya semoga Allah menyelamatkan kami dari neraka.
  • "Allahumma ighfir lil muslimin wal muslimat" artinya Ya Allah ampunilah kaum muslimin dan muslimat.

Syarat Khutbah Jumat

Berikut beberapa syarat khutbah Jumat yang dikutip dari kitab Kifayatul Akhyar:

  1. Waktu pelaksanaan khutbah ialah ketika masuk waktu Dzuhur atau setelah tergelincirnya matahari.
  2. Mendahulukan dua khutbah terlebih dahulu daripada sholat Jumat.
  3. Khatib melaksanakan khutbah dalam keadaan berdiri bagi yang mampu.
  4. Duduk di antara dua khutbah dengan tuma'ninah.
  5. Seorang khatib harus suci dari hadats dan najis pada badan, pakaian serta tempat.
  6. Mengeraskan suara ketika berkhutbah.

Syarat Khatib Khutbah Jumat

Selain itu, ada juga sejumlah syarat yang harus dipenuhi oleh khatib sebelum melaksanakan khutbah Jumat. Merujuk pada Buku Panduan Khutbah Jumat untuk Pemula, berikut syarat khatib dalam khutbah Jumat yang perlu dipenuhi:

  1. Khatib harus laki-laki
  2. Baligh
  3. Khatib harus suci dari hadats besar maupun kecil
  4. Khatib harus berdiri bila mampu
  5. Khatib harus menutup aurat
  6. Rukun-rukun khutbah Jumat harus disampaikan dengan bahasa Arab
  7. Khatib harus bisa membedakan antara sunnah dan rukun khutbah

Demikian penjelasan mengenai rukun khutbah Jumat lengkap dengan syarat-syaratnya. Semoga bermanfaat, Dab!




(dil/dil)

Hide Ads