DKPP Klaten Wanti-wanti Warga Tak ke Sungai Dekat Zona Merah Antraks

DKPP Klaten Wanti-wanti Warga Tak ke Sungai Dekat Zona Merah Antraks

Adji G Rinepta - detikJogja
Rabu, 13 Mar 2024 20:36 WIB
Petugas Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo menyuntikan vitamin dan vaksin antraks untuk sapi ternak warga pada kegiatan Vaksinasi Antraks di desa Karanganyar, Weru, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (11/7/2023). Dinas Peternakan dan Kesehatan (Disnakkeswan) Jateng menyalurkan 25.000 dosis vaksin antraks yang didistribusikan ke-10 kabupaten/kota berada di zona rawan penularan sebagai langkah pencegahan penyebaran virus antraks (Bacillus Anthracis). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc.
Ilustrasi vaksinasi antraks. (Foto: ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA)
Jogja -

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten meminta masyarakat tak beraktivitas di sungai setelah ditemukan bangkai ternak yang terdindikasi antraks di Kecamatan Gantiwarno, Klaten. Wilayah Gantiwarno, Klaten, ini berbatasan langsung dengan dua lokasi temuan kasus antraks di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kepala DKPP Klaten, Widiyanti mengatakan Kecamatan Gantiwarno merupakan kecamatan yang berbatasan langsung dengan dua lokasi ditemukannya kasus antraks, yakni di Gedangsari, Gunungkidul dan Gayamharjo, Sleman. Diketahui dua dusun di kedua wilayah itu kini menjadi zona merah kasus antraks.

Widiyanti menjelaskan begitu mendengar adanya kasus antraks ini, pihaknya langsung menggelar investigasi dan pemetaan lokasi-lokasi mana saja yang berdekatan dengan kasus yang ada di dua lokasi tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasilnya diketahui jika di batas wilayah-wilayah tersebut tersebut terdapat sungai. Selain itu, di sungai tersebut juga ditemukan bangkai ternak yang disinyalir terinfeksi antraks.

"Kita dapat informasi ada bangkai kambing yang dibuang di sungai, terlepas itu benar atau tidak (terinfeksi antraks)," jelas Widiyanti kepada wartawan di Kantor DKPP DIY, Rabu (13/3/2024).

ADVERTISEMENT

"Kebetulan batas alamnya itu ada sungai salah satunya. Kita juga sudah menginstruksikan kepada camat untuk mengimbau ke masyarakat khususnya yang ada di risiko, untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sungai, termasuk mencari pakan ternak," imbuhnya.

Selain meminta masyarakat tak beraktivitas di sungai, Widiyanti mengatakan pihaknya juga telah menyiapkan vaksinasi sebagai langkah penanggulangan.

"Kita juga sudah merencanakan vaksinasi kita mulai besok pagi, Jumat, dan Senin, di lima desa yang terdekat. Itu Desa Kerten, Desa Katekan, Desa Ngandong, Desa Mlese, dan Kragilan," ucapnya.

Widiyanti menyampaikan pihaknya juga menemukan adanya sebaran daging ternak terindikasi antraks hasil kiriman dari lokasi tersebut ke daerahnya.

"Kemarin kita lakukan pemusnahan daging yang masih ada. Ada yang disimpan di freezer. Mulai dari freezer, kulkasnya itu kita lakukan sesuai SOP," ujar Widiyanti.

"Kemudian juga diambil sampel, swab di kulkasnya, kemudian daging, dan juga pengambilan sampel darah anggota keluarga yang mengonsumsi daging yang sudah dimasak tadi," lanjutnya.

Meski begitu, menurut Widiyanti dari hasil uji sampel yang sudah diambil tersebut, tidak ditemukan gejala-gejala antraks dari yang bersangkutan.




(apl/ams)

Hide Ads