Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten meminta masyarakat tak beraktivitas di sungai setelah ditemukan bangkai ternak yang terdindikasi antraks di Kecamatan Gantiwarno, Klaten. Wilayah Gantiwarno, Klaten, ini berbatasan langsung dengan dua lokasi temuan kasus antraks di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Kepala DKPP Klaten, Widiyanti mengatakan Kecamatan Gantiwarno merupakan kecamatan yang berbatasan langsung dengan dua lokasi ditemukannya kasus antraks, yakni di Gedangsari, Gunungkidul dan Gayamharjo, Sleman. Diketahui dua dusun di kedua wilayah itu kini menjadi zona merah kasus antraks.
Widiyanti menjelaskan begitu mendengar adanya kasus antraks ini, pihaknya langsung menggelar investigasi dan pemetaan lokasi-lokasi mana saja yang berdekatan dengan kasus yang ada di dua lokasi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasilnya diketahui jika di batas wilayah-wilayah tersebut tersebut terdapat sungai. Selain itu, di sungai tersebut juga ditemukan bangkai ternak yang disinyalir terinfeksi antraks.
"Kita dapat informasi ada bangkai kambing yang dibuang di sungai, terlepas itu benar atau tidak (terinfeksi antraks)," jelas Widiyanti kepada wartawan di Kantor DKPP DIY, Rabu (13/3/2024).
"Kebetulan batas alamnya itu ada sungai salah satunya. Kita juga sudah menginstruksikan kepada camat untuk mengimbau ke masyarakat khususnya yang ada di risiko, untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sungai, termasuk mencari pakan ternak," imbuhnya.
Selain meminta masyarakat tak beraktivitas di sungai, Widiyanti mengatakan pihaknya juga telah menyiapkan vaksinasi sebagai langkah penanggulangan.
"Kita juga sudah merencanakan vaksinasi kita mulai besok pagi, Jumat, dan Senin, di lima desa yang terdekat. Itu Desa Kerten, Desa Katekan, Desa Ngandong, Desa Mlese, dan Kragilan," ucapnya.
Widiyanti menyampaikan pihaknya juga menemukan adanya sebaran daging ternak terindikasi antraks hasil kiriman dari lokasi tersebut ke daerahnya.
"Kemarin kita lakukan pemusnahan daging yang masih ada. Ada yang disimpan di freezer. Mulai dari freezer, kulkasnya itu kita lakukan sesuai SOP," ujar Widiyanti.
"Kemudian juga diambil sampel, swab di kulkasnya, kemudian daging, dan juga pengambilan sampel darah anggota keluarga yang mengonsumsi daging yang sudah dimasak tadi," lanjutnya.
Meski begitu, menurut Widiyanti dari hasil uji sampel yang sudah diambil tersebut, tidak ditemukan gejala-gejala antraks dari yang bersangkutan.
(apl/ams)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Bawa Koin 'Bumi Mataram' ke Sidang Hasto: Kasus Receh, Bismillah Bebas
PDIP Jogja Kembali Aksi Saweran Koin Bela Hasto-Bawa ke Jakarta Saat Sidang