Tetangga sempat menegur Slamet (35) alias Kempung, pemilik rumah sekaligus peracik mercon yang meledak hingga melukai 4 orang. Bahkan terungkap ada ledakan kecil sebelum terjadi ledakan besar.
Hal itu diungkapkan tetangga Slamet, yakni Sugiyanti (62). Menurut Yanti, ia sempat berupaya menegur Slamet saat terjadi ledakan pertama.
Sugiyanti mengatakan pada Minggu (10/3/2024) sore sempat terdengar suara ledakan dengan skala kecil. Ternyata ledakan itu berasal dari rumah Slamet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, dua kali, pertama hanya coba-coba lalu saya tegur dan dijawab hanya korek gas. Saat itu saya tanya, saya bilangin, apa itu? Jangan main-main bahaya itu. Lalu dijawab 'Nggak budhe ini cuma korek gas meledak'," katanya kepada wartawan di Gedongsari, Wijirejo, Pandak, Bantul, Senin (11/3/2024).
Setelah menegur, wanita yang bertempat tinggal di seberang rumah Slamet ini kembali ke belakang rumahnya. Berselang setengah jam, wanita yang kerap disapa Yanti ini mendengar suara ledakan yang sangat keras.
"Selang setengah jam lalu terjadi ledakan yang besar itu, ledakan kedua itu terjadi sekitar pukul 17.30 WIB," ujarnya.
Saking besarnya suara ledakan itu, Yanti mengaku sampai kupingnya berdenging. Bahkan, Yanti juga mendengar seperti terjadi hujan batu di atas atap rumahnya.
"Yang (ledakan) besar itu, aduh, di telinga itu sampai nging, gitu. Rumah saya ini pentalan genting lari ke sini semua jadi seperti hujan batu," ucapnya.
"Wuh, besar sekali, sampai merinding saya," lanjut Yanti.
Mendapati hal tersebut, Yanti langsung keluar dari rumah dan mengecek asal suara ledakan itu. Ternyata teras rumah Slamet sudah penuh kepulan asap.
"Lalu saya keluar mengecek dan muncul kepulan asap itu. Karena saya khawatir di dekat lokasi ledakan kan ada garasi saya berisi dua unit mobil," katanya.
Selain itu, Yanti mengaku melihat beberapa orang tergeletak di teras rumah Slamet dengan kondisi penuh luka. Sedangkan Slamet hanya tergeletak diam tanpa bergerak sedikitpun.
"Saya lihat sudah ada beberapa orang tergeletak dengan kondisi berdarah-darah di teras. Kalau Pak Slamet hanya diam saja, tapi tiga orang lainnya masih bisa teriak minta tolong," ucapnya.
Adapun keempat korban masing-masing bernama Slamet (35) alias Kempung, Syahroni (36), F (15) dan AW (12). Keempatnya merupakan warga Gedongsari, Wijirejo, Pandak, Bantul.
Oleh sebab itu, Yanti langsung menghubungi suaminya. Sedangkan saat dievakuasi kondisi Slamet sudah penuh luka, bahkan beberapa jarinya putus.
"Pak Slamet memiliki fisik yang kuat sehingga tidak pingsan. Tapi, empat jarinya putus, semalam infonya ketemu dua jarinya," ujarnya.
(cln/apu)
Komentar Terbanyak
Jawaban Menohok Dedi Mulyadi Usai Didemo Asosiasi Jip Merapi
PDIP Jogja Bikin Aksi Saweran Koin Bela Hasto Kristiyanto
Jokowi Diadukan Rismon ke Polda DIY Terkait Dugaan Penyebaran Berita Bohong