Kalung Mutiara Harga Puluhan Juta Malah Dibuang, Ini Pengakuan Malingnya

Foto: Komplotan maling rumah kosong ditangkap jajaran Polsek Ngaglik, Sleman, Rabu (6/3/2024). (Jauh Hari Wawan/detikJogja)

Jogja -

Empat orang pria komplotan maling ditangkap setelah beraksi di sebuah vila di daerah Ngaglik, Sleman. Ada yang unik, para pencuri itu malah membuang kalung mutiara yang jika dijual harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Masing-masing pelaku berinisial AD (50) dan TS (55) warga Wonogiri, Jawa Tengah. Lalu IS (49) dan G (43) warga Bekasi, Jawa Barat.

Kapolsek Ngaglik, Kompol Muchamad Mashuri menerangkan, pencurian itu bermula saat korban seorang wartawan berinisial A (57) dan keluarganya datang ke Jogja dan menginap di vila itu pada Senin (19/2). Mereka akan menghadiri wisuda putranya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menginap sampai Sabtu (24/2)," kata Mashuri saat rilis kasus di Mapolresta Sleman, Rabu (6/3/2024).

Pencurian terjadi saat korban yang merupakan warga Bekasi menghadiri wisuda anaknya di Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (21/2). Sekembalinya ke vila, korban mendapati barang-barangnya telah raib dan menemukan pintu belakang vila telah dirusak karena dicongkel.

"Mereka (pelaku) random mencari sasaran," bebernya.

Komplotan maling rumah kosong ditangkap jajaran Polsek Ngaglik, Sleman, Rabu (6/3/2024). Foto: Jauh Hari Wawan/detikJogja

Kalung mutiara dibuang para pelaku

Mashuri menjelaskan, dalam kasus tersebut sejumlah barang berharga milik korban hilang. Termasuk kalung mutiara.

Namun, para pelaku mengaku mereka justru membuang kalung mutiara hasil curiannya.

"Yang mutiara dibuang karena warnanya putih," ujar Mashuri. "Mutiara harganya Rp 10 sampai 20 juta," imbuhnya.

Salah satu dari komplotan maling itu, G mengungkapkan dirinya membuang begitu saja kalung putih itu. Sebab ia tak mengetahui berapa harga jualnya.

"Nggak tahu (kalau itu mutiara). Jauh buangnya dari TKP. Kata teman saya ini nggak jadi, lalu saya buang," kata G.

Selain kalung mutiara, sejumlah barang milik korban yang raib berupa dua unit laptop, dua jam tangan, perhiasan cincin emas putih 5 gram, cincin silver 5 gram, kalung mutiara, dan sejumlah uang tunai. Dalam peristiwa ini, kerugian mencapai Rp 60 juta.

Akibat perbuatannya, para pelaku dijerat dengan Pasal 363 ayat (1) ke-4 dan ke-5 KUHP dan diancam hukuman pidana 7 tahun penjara.