Ogah Bayar Ratusan Kilo Beras-Gula Pesanannya, Wanita di Sleman Dipolisikan

Ogah Bayar Ratusan Kilo Beras-Gula Pesanannya, Wanita di Sleman Dipolisikan

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Rabu, 06 Mar 2024 20:46 WIB
Ilustrasi Penipuan Online
Ilustrasi penipuan online. Foto: shutterstock
Bantul -

Wanita inisial LA, warga Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, diadukan ke polisi karena tak kunjung membayar ratusan kilogram beras dan gula pasir yang dipesan melalui suaminya, W, dan menggunakan alamat lain untuk menerima barang.

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry mengatakan korbannya adalah wanita inisial DA (33) asal Balikpapan. Awalnya, DA menerima telepon dari seseorang yang mengaku bernama W pada Sabtu (23/12/2023) pukul 17.38 WIB. Saat itu W menanyakan harga dan stok bahan pokok di tempat DA.

"Akhirnya pelaku order beras 250 kilogram seharga Rp 3,5 juta dan gula pasir 750 kilogram seharga Rp 12,3 juta," kata Jeffry kepada detikJogja, Rabu (6/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah selesai order, pelaku meminta barang dikirim ke rumahnya yang ada di Srimulyo, Piyungan, Bantul. Pelaku juga mengirimkan foto rumah dan share location untuk meyakinkan korban.

"Akhirnya beras dan gula pasir ratusan kilogram orderan pelaku dikirim oleh korban dengan perjanjian jatuh tempo 14 hari dari tanggal pengiriman," ujar Jeffry.

ADVERTISEMENT

Pada Rabu (10/1) siang, korban ke rumah pelaku di Srimulyo untuk melakukan penagihan. Ternyata, rumah tersebut bukan rumah W, melainkan rumah seorang wanita inisial DN.

"Dari keterangan saksi (DN), beberapa hari sebelumnya ditelepon W untuk menitipkan barang pesanan, dan menyampaikan bahwa W adalah suami dari LA," ucap Jeffry.

Berbekal informasi tersebut, korban bersama penasihat hukumnya mendatangi rumah kontrakan pelaku pada Sabtu (27/1) sore untuk meluruskan masalah tagihan beras dan gula pasir. Ternyata, order ratusan kilogram beras dan gula pasir itu diotaki oleh LA.

"Dari situ terlapor (LA) mengakui kalau yang order bukan W, tetapi dirinya. Nah, sampai saat ini tidak ada penyelesaian terkait kasus tersebut," ungkap Jeffry.

Korban akhirnya melapor ke Polsek Piyungan dalam pekan ini.

"Kasus penipuan di Piyungan ini masih dalam pendalaman petugas," pungkas Jeffry.




(dil/apl)

Hide Ads