Pemkab Bantul soal TPA Piyungan Tutup Total: Bisa Kita Atasi

Pemkab Bantul soal TPA Piyungan Tutup Total: Bisa Kita Atasi

Pradito Rida Pertana - detikJogja
Rabu, 06 Mar 2024 12:46 WIB
Suasana TPA Piyungan, Bantul. Foto diunggah Rabu (6/3/2024).
Suasana TPA Piyungan, Bantul. Foto diunggah Rabu (6/3/2024). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJogja
Bantul -

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul mengaku tidak mempermasalahkan kebijakan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) untuk menutup total TPA Piyungan. DLH Bantul mengaku bisa mengatasi permasalahan sampah dengan tiga tempat pengolahan sampah terpadu (TPST).

"Ya Insyaallah Bantul bisa kita atasi. Jadi kami mendukung apa yang menjadi kebijakan Pemda DIY," kata Kepala DLH Bantul, Bambang Purwadi Nugroho kepada detikJogja di Bantul, Rabu (6/3/2024).

Sebab, DLH telah melakukan antisipasi terkait pengolahan sampah dengan membangun tiga TPST. Adapun tiga TPST itu di Modalan, Banguntapan; Dingkikan, Sedayu; dan Niten, Kasihan, Bantul.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sudah antisipasi langkah-langkahnya, satu, proses membangun untuk tiga TPST, di Modalan, Dingkikan dan Niten," ujarnya.

"Di Niten sudah jalan dan tahun ini Insyaallah dua TPST lainnya selesai. Kemudian ada tempat-tempat lain (rumah pilah dan bank sampah) yang skalanya kecil-kecil," lanjut Bambang.

ADVERTISEMENT

Terlepas dari hal tersebut, Bambang menyoroti permasalahan sampah tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemkab tapi juga masyarakat. Mengingat masyarakat turut ikut dalam pembuangan sampah.

"Sehingga kesiapan tidak hanya di pemerintah namun masyarakat juga harus siap. Seperti dari tingkat rumah tangga mulai mengatur, mengurangi produksi sampah dengan mengolah, dan memilah," ucapnya.

Jika semua itu berjalan, Bambang yakin beban di tiga TPST akan berkurang. Selain itu, dia berharap dengan keberadaan tiga TPST itu bakal memicu kemunculan banyak bank sampah atau rumah pilah.

"Sehingga beban nanti tiga tempat yang kita siapkan dan tempat lain bisa meng-cover, intinya seperti itu. Harapannya juga bank sampah bisa terus bermunculan karena sangat efektif mengurangi sampah kita," katanya.

Terkait cara meningkatkan kesadaran masyarakat akan memilah sampah, Bambang mengaku terus menggencarkan edukasi dengan fasilitator di tingkat kapanewon. Selain itu, pihaknya bersama Satpol PP Bantul terus menggiatkan operasi yustisi terhadap masyarakat yang kedapatan membuang sampah sembarangan.

"Nah ini kan alatnya sudah kita bangun lalu kita dorong melalui fasilitator di tingkat Kapanewon untuk mengedukasi ke masyarakat. Terakhir, kami juga upaya ultimum remidium, yaitu dengan operasi yustisi bekerja sama dengan Satpol PP Kabupaten Bantul," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Bantul, Aris Suharyanta mengatakan pembangunan TPST Modalan dan Dingkikan ditarget rampung bulan September. Namun, DPUPKP fokus terhadap percepatan pembangunan TPST Dingkikan karena TPST Modalan merupakan proyek Kementerian PUPR.

"Pembangunan TPST Dingkikan mulai bulan April 2024. Saat ini proses lelang pun telah berjalan, dan harapannya bulan September sudah selesai pembangunan," katanya.

Sebelumnya, Pemda DIY melakukan peletakan batu pertama penutupan/pemagaran TPA Regional Piyungan, Bantul. Sebab, pada bulan Mei TPA Piyungan tutup total dan pengolahan sampah diserahkan ke kabupaten/kota masing-masing.




(ams/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads